Tasikmalaya: Sebanyak 326 koperasi simpan pinjam di Tasikmalaya, Jawa Barat, terpaksa berhenti beroperasi setelah kalah bersaing dengan keberadaan pinjaman online (pinjol).
Mati surinya ratusan koperasi di Tasikmalaya itu terlihat dari tidak pernah dilakukannya Rapat Anggota Tahunan (RAT). Keberadaan koperasi tersebut, hanya sebagai media bantuan subsidi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, UMKM (Disperindag) Tasikmalaya, Apep Yosa Firmansyah mengatakan, pada zaman orde baru keberadaan koperasi memang luar bisa hingga bisa dikatakan sebagai media bantuan subsidi. Namun, sekarang banyak yang tidak efektif karena mereka kalah bersaing dengan pinjol.
"Kami telah mencatat sekitar 326 lembaga koperasi simpan pinjam kondisinya tidak aktif yang disebabkan karena pengelolaan yang belum berjalan baik, termasuk semua itu harus melakukan perbaikan terutama dalam menyangkut perkoperasian. Karena, dinas juga berupaya melakukan pembinaan dalam usaha kemanajemenan tetapi mereka tetap tak bisa bertanggung jawab atas pengurusannya mulai menyangkut kepengurusan dan anggotanya," paparnya, Minggu, 16 Juli 2023.
Menurutnya, koperasi yang ada masih terpaku dan mengandalkan pola usaha simpan pinjam semata. Mandeknya usaha koperasi yang dijalankan disebabkan miskinnya inovasi usaha yang mereka kembangkan.
"Koperasi sekarang hanya lebih meningkatkan kualitas dan bukan kuantitas lagi dan mereka yang harus lebih dikembangkan perekonomian guna meningkat ekonomi masyarakat, tapi keberadaan koperasi harus melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) selama satu tahun sekali, tapi saat ini banyak koperasi tak pernah melakukan," jelas dia,
Tasikmalaya: Sebanyak 326 koperasi simpan pinjam di Tasikmalaya, Jawa Barat, terpaksa berhenti beroperasi setelah kalah bersaing dengan k
eberadaan pinjaman online (pinjol).
Mati surinya ratusan koperasi di Tasikmalaya itu terlihat dari tidak pernah dilakukannya Rapat Anggota Tahunan (RAT). Keberadaan koperasi tersebut, hanya sebagai media bantuan subsidi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, UMKM (Disperindag) Tasikmalaya, Apep Yosa Firmansyah mengatakan, pada zaman orde baru keberadaan koperasi memang luar bisa hingga bisa dikatakan sebagai media bantuan subsidi. Namun, sekarang banyak yang tidak efektif karena mereka kalah bersaing dengan pinjol.
"Kami telah mencatat sekitar 326 lembaga koperasi simpan pinjam kondisinya tidak aktif yang disebabkan karena pengelolaan yang belum berjalan baik, termasuk semua itu harus melakukan perbaikan terutama dalam menyangkut perkoperasian. Karena, dinas juga berupaya melakukan pembinaan dalam usaha kemanajemenan tetapi mereka tetap tak bisa bertanggung jawab atas pengurusannya mulai menyangkut kepengurusan dan anggotanya," paparnya, Minggu, 16 Juli 2023.
Menurutnya, koperasi yang
ada masih terpaku dan mengandalkan pola usaha simpan pinjam semata. Mandeknya usaha koperasi yang dijalankan disebabkan miskinnya inovasi usaha yang mereka kembangkan.
"Koperasi sekarang hanya lebih meningkatkan kualitas dan bukan kuantitas lagi dan mereka yang harus lebih dikembangkan perekonomian guna meningkat ekonomi masyarakat, tapi keberadaan koperasi harus melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) selama satu tahun sekali, tapi saat ini banyak koperasi tak pernah melakukan," jelas dia,
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)