Banjarbaru: Lebih dari 1.000 unit koperasi di Provinsi Kalimantan Selatan dalam kondisi mati atau tidak aktif. Koperasi dan UMKM di Kalsel menghadapi berbagai kendala klasik berupa permodalan, manajemen dan SDM serta daya saing.
"Ada seribu lebih koperasi atau sekitar 35 persen koperasi di Kalsel tidak aktif. Sementara koperasi yang aktifpun banyak kurang berkembang dan baru beberapa koperasi menuju modern," ungkap Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kalsel, Muhammad Rivai, Minggu, 16 Juli 2023.
Serupa dengan permasalahan umum koperasi di Indonesia, koperasi di Kalsel menghadapi masalah klasik berupa kendala koperasi di Kalsel kurangnya manajemen dan SDM yang rendah, keterbatasan permodalan serta kurangnya daya saing.
"Karena itu perlu pembenahan termasuk meningkatkan inovasi, kemitraan, juga memperkuat akses terhadap teknologi dan informasi," kata Rivai.
Lebih jauh dikatakan Rivai, koperasi di Indonesia memainkan peranan strategis dalam menggerakkan perekonomian masyarakat serta pembangunan.
"Peran koperasi tidak hanya sebatas aktivitas ekonomi, tetapi juga sebagai manifestasi semangat kolektif, kebersamaan dan prinsip keadilan yang berakar pada masyarakat Indonesia yaitu gotong royong," ucap dia.
Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Kalsel, tercatat ada 2.956 koperasi yang tersebar di 13 kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut ada 1.037 tidak aktif lagi dan hanya beberapa koperasi berstatus koperasi modern.
Sebagai contoh di Kota Banjarmasin dari jumlah koperasi terdaftar sebanyak 604 unit, separuhnya atau 302 koperasi tidak aktif. Demikian juga di Kabupaten Hulu Sungai Utara dari 131 koperasi 71 di antaranya tidak lagi aktif dan di Kotabaru dari 215 unit koperasi 88 di antaranya tidak aktif.
Banjarbaru: Lebih dari 1.000 unit koperasi di Provinsi Kalimantan Selatan dalam kondisi mati atau tidak aktif.
Koperasi dan UMKM di Kalsel menghadapi berbagai kendala klasik berupa permodalan, manajemen dan SDM serta daya saing.
"Ada seribu lebih koperasi atau sekitar 35 persen koperasi di Kalsel tidak aktif. Sementara koperasi yang aktifpun banyak kurang berkembang dan baru beberapa koperasi menuju modern," ungkap Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kalsel, Muhammad Rivai, Minggu, 16 Juli 2023.
Serupa dengan permasalahan umum koperasi di Indonesia, koperasi di Kalsel menghadapi masalah klasik berupa kendala koperasi di Kalsel kurangnya manajemen dan SDM yang rendah, keterbatasan permodalan serta kurangnya daya saing.
"Karena itu perlu pembenahan termasuk meningkatkan inovasi, kemitraan, juga memperkuat akses terhadap teknologi dan informasi," kata Rivai.
Lebih jauh dikatakan Rivai
, koperasi di Indonesia memainkan peranan strategis dalam menggerakkan perekonomian masyarakat serta pembangunan.
"Peran koperasi tidak hanya sebatas aktivitas ekonomi, tetapi juga sebagai manifestasi semangat kolektif, kebersamaan dan prinsip keadilan yang berakar pada masyarakat Indonesia yaitu gotong royong," ucap dia.
Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Kalsel, tercatat ada 2.956 koperasi yang tersebar di 13 kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut ada 1.037 tidak aktif lagi dan hanya beberapa koperasi berstatus koperasi modern.
Sebagai contoh di Kota Banjarmasin dari jumlah koperasi terdaftar sebanyak 604 unit, separuhnya atau 302 koperasi tidak aktif. Demikian juga di
Kabupaten Hulu Sungai Utara dari 131 koperasi 71 di antaranya tidak lagi aktif dan di Kotabaru dari 215 unit koperasi 88 di antaranya tidak aktif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
