Pangandaran: Ratusan rumah, sarana ibadah, pendidikan, dan kantor desa di dua desa di Kecamatan Sidamulih dan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, terendam banjir pada Selasa, 27 Oktober 2020. Banjir terjadi akibat meluapnya sungai Cikaso dan Citonjong, setelah diguyur hujan.
"Sebanyak 320 rumah termasuk sarana pendidikan, musala, kantor desa, sarana olahraga, dan gabah terendam banjir. Longsor juga terjadi," ujar Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran, Nana Suryana, melansir Mediaindonesia.com, Rabu, 28 Oktober 2020.
Selain banjir, kata dia, longsor juga terjadi di Pangandaran. Banjir luapan sungai itu, meremdam rumah dengan ketinggian 50 sentimeter hingga 1,5 meter.
"Hujan deras yang terjadi telah menyebabkan banjir dan longsor hingga menimbulkan suami dan istri meninggal tertimbun material longsor, setelah rumahnya rata dengan tanah," imbuhnya.
Baca: Pasutri di Pangandaran Tewas Tertimbun Longsor
Nana menuturkan, sebanyak 300 KK di Dusun Babakan terdampak bencana. Selanjutnya, 150 KK di Dusun Hegarmanah, 130 KK di Dusun Sindangjaya.
Sedangkan, di Dusun Cimanggu dan Dusun Cikalong, Desa Cikalong, Kecamatan Sidamulih mencapai 85 rumah 95 kepala keluarga. Sehingga berjumlah 850 jiwa.
"Banjir luapan Sungai Cikaso dan Citonjong di Pangandaran tidak hanya merendam ratusan rumah, tetapi ada 10 bangunan seperti sekolah, olahraga, mushola, mesjid, dan kantor kepala desa ikut terendam. Namun air mulai surut," ujarnya.
Dia menyebut, beberapa orang telah dievakusi ke kantor desa. Antara lain 30 bayi berusia 12 bulan, balita, dan empat ibu hamil.
Sementara itu, pejabat sementara (Pjs) Bupati Pangandaran, Dani Ramdan, mengatakan banjir sudah mulai menyusut. Petugas masih berupaya menlakukan pendataan.
"Banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pangandaran telah menimbulkan dua korban meninggal bernama Irut, 70, dan Sunarsih, 68, warga Dusun Pangasinan, Desa Pasirgeulis, Kecamatan Padaherang," jelasnya.
Selain itu, bencana itu juga menyebabkan enam bangunan rumah tertimpa longsor. Dengan rincian, tiga di antaranya rusak berat.
"Ruas jalan di Desa Karangmulya dan Pasirgeulis masih tertutup tanah," paparnya.
Pangandaran: Ratusan rumah, sarana ibadah, pendidikan, dan kantor desa di dua desa di Kecamatan Sidamulih dan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, terendam banjir pada Selasa, 27 Oktober 2020. Banjir terjadi akibat meluapnya sungai Cikaso dan Citonjong, setelah diguyur hujan.
"Sebanyak 320 rumah termasuk sarana pendidikan, musala, kantor desa, sarana olahraga, dan gabah terendam banjir. Longsor juga terjadi," ujar Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran, Nana Suryana, melansir
Mediaindonesia.com, Rabu, 28 Oktober 2020.
Selain banjir, kata dia, longsor juga terjadi di Pangandaran. Banjir luapan sungai itu, meremdam rumah dengan ketinggian 50 sentimeter hingga 1,5 meter.
"Hujan deras yang terjadi telah menyebabkan banjir dan longsor hingga menimbulkan suami dan istri meninggal tertimbun material longsor, setelah rumahnya rata dengan tanah," imbuhnya.
Baca: Pasutri di Pangandaran Tewas Tertimbun Longsor
Nana menuturkan, sebanyak 300 KK di Dusun Babakan terdampak bencana. Selanjutnya, 150 KK di Dusun Hegarmanah, 130 KK di Dusun Sindangjaya.
Sedangkan, di Dusun Cimanggu dan Dusun Cikalong, Desa Cikalong, Kecamatan Sidamulih mencapai 85 rumah 95 kepala keluarga. Sehingga berjumlah 850 jiwa.
"Banjir luapan Sungai Cikaso dan Citonjong di Pangandaran tidak hanya merendam ratusan rumah, tetapi ada 10 bangunan seperti sekolah, olahraga, mushola, mesjid, dan kantor kepala desa ikut terendam. Namun air mulai surut," ujarnya.
Dia menyebut, beberapa orang telah dievakusi ke kantor desa. Antara lain 30 bayi berusia 12 bulan, balita, dan empat ibu hamil.
Sementara itu, pejabat sementara (Pjs) Bupati Pangandaran, Dani Ramdan, mengatakan banjir sudah mulai menyusut. Petugas masih berupaya menlakukan pendataan.
"Banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pangandaran telah menimbulkan dua korban meninggal bernama Irut, 70, dan Sunarsih, 68, warga Dusun Pangasinan, Desa Pasirgeulis, Kecamatan Padaherang," jelasnya.
Selain itu, bencana itu juga menyebabkan enam bangunan rumah tertimpa longsor. Dengan rincian, tiga di antaranya rusak berat.
"Ruas jalan di Desa Karangmulya dan Pasirgeulis masih tertutup tanah," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)