Semarang: Klaster rumah menjadi salah satu penyumbang tinggi kasus covid-19 di Jawa Tengah. Temuan itu terkuak dari pertemuan Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ganjar tidak merinci berapa kasus yang disumbangkan dari klaster rumah tangga. Angka kumulatif kasus penyakit menular di Jawa Tengah mencapai lebih 56 ribu kasus.
"Bersama dengan berbagai asosiasi, kami buat gerakan masuk ke rumah untuk menyosialisasikan mengenai protokol kesehatan dan pentingnya isolasi terpisah karena tingginya klaster rumah tangga," jelas Ganjar, melansir Media Indonesia, Kamis, 3 Desember 2020.
Pihaknya akan menggenjot upaya menekan penyebaran covid-19. Termasuk menambah fasilitas isolasi terpusat.
Baca: Bupati Bogor Siap Diperiksa Polda Jabar
"Dalam tiga hari ini kami minta untuk gas pol, termasuk isolasi mandiri karena kalau di rumah tidak merasa diisolasi. Saya minta kepada para bupati mencari hotel untuk isolasi mandiri, kita bayar," ujarnya.
Mengenai tingginya angka kematian, beberapa direktur RS di Jawa Tengah membeberkan salah satu penyebabnya ialah keterlambatan penanganan pasien. Selain itu, ruang ICU untuk isolasi pasien pun terbatas.
"Pasien masuk ke kami kasusnya sudah sangat berat dan terlambat masuk ICU," ujar Direktur RS Kariadi Semarang, Agoes OP.
Semarang: Klaster rumah menjadi salah satu penyumbang tinggi kasus
covid-19 di Jawa Tengah. Temuan itu terkuak dari pertemuan Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ganjar tidak merinci berapa kasus yang disumbangkan dari klaster rumah tangga. Angka kumulatif kasus penyakit menular di Jawa Tengah mencapai lebih 56 ribu kasus.
"Bersama dengan berbagai asosiasi, kami buat gerakan masuk ke rumah untuk menyosialisasikan mengenai protokol kesehatan dan pentingnya isolasi terpisah karena tingginya klaster rumah tangga," jelas Ganjar, melansir Media Indonesia, Kamis, 3 Desember 2020.
Pihaknya akan menggenjot upaya menekan penyebaran covid-19. Termasuk menambah fasilitas isolasi terpusat.
Baca: Bupati Bogor Siap Diperiksa Polda Jabar
"Dalam tiga hari ini kami minta untuk gas pol, termasuk isolasi mandiri karena kalau di rumah tidak merasa diisolasi. Saya minta kepada para bupati mencari hotel untuk isolasi mandiri, kita bayar," ujarnya.
Mengenai tingginya angka kematian, beberapa direktur RS di Jawa Tengah membeberkan salah satu penyebabnya ialah keterlambatan penanganan pasien. Selain itu, ruang ICU untuk isolasi pasien pun terbatas.
"Pasien masuk ke kami kasusnya sudah sangat berat dan terlambat masuk ICU," ujar Direktur RS Kariadi Semarang, Agoes OP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)