Pati: Sebanyak 5.575 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, jadi korban banjir akibat meluapnya Sungai Silugangga atau Sungai Juwana. Ketinggian air yang menggenangi rumah warga mulai 15 hingga 75 sentimeter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, mengatakan korban banjir paling banyak di Desa Karangrowo Kecamatan Jakenan sebanyak 910 KK. Kemudian di Desa Banjarsari Kecamatan Gabus, yaitu sebanyak 735 KK.
"Kondisi banjir paling luas memang ada di Kecamatan Gabus, ada 11 desa yang terkena banjir," ujar Martinus, saat dihubungi Medcom.id, Selasa, 9 Februari 2021.
Baca: 51 Desa di Sambas Kalbar Terendam Banjir
Pemerintah Kabupaten Pati telah menyiapkan rumah panggung untuk pengungsian warga terdampak banjir. Yaitu ada di Desa Kasiyan Kecamatan Sukolilo, di Desa Mustokoharjo Kecamatan Pati Kota, dan di Desa Banjarsari Kecamatan Gabus.
Rumah pengungsian juga ada di Desa Karangrowo Kecamatan Jakenan dan di Desa Tluwah Kecamatan Juwana. Tiap-tiap rumah pengungsian mampu menampang lebih kurang 50 orang.
Baca: Perjalanan Kereta Lintas Utara Semarang Kembali Normal
"Yang ditempati yang di Banjarsari dan Mustokoharjo. Kebanyakan warga bertahan di rumahnya masing-masing atau mengungsi ke rumah-rumah saudaranya yang tidak kena banjri," kata Martinus.
Dapur umum untuk korban banjir yang sudah beroperasi ada di Desa Sidokerto. Dapur umum ini melayani kebutuhan pangan warga korban banjir di wilayah Kecamatan Pati Kota. Dapur umum juga akan didirikan di wilayah Kecamatan Gabus.
Saat ini genangan air cukup tinggi ada di Pedukuhan Penggingwangi Desa Kasiyan Kecamatan Sukolilo. Lalu di Kecamatan Gabus ada di Desa Mintobasuki, Banjarsari, dan Kosekan. Serta di Desa Mustokoharjo Kecamatan Pati Kota.
Pati: Sebanyak 5.575 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, jadi korban
banjir akibat meluapnya Sungai Silugangga atau Sungai Juwana. Ketinggian air yang menggenangi rumah warga mulai 15 hingga 75 sentimeter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, mengatakan korban banjir paling banyak di Desa Karangrowo Kecamatan Jakenan sebanyak 910 KK. Kemudian di Desa Banjarsari Kecamatan Gabus, yaitu sebanyak 735 KK.
"Kondisi banjir paling luas memang ada di Kecamatan Gabus, ada 11 desa yang terkena banjir," ujar Martinus, saat dihubungi
Medcom.id, Selasa, 9 Februari 2021.
Baca: 51 Desa di Sambas Kalbar Terendam Banjir
Pemerintah Kabupaten Pati telah menyiapkan rumah panggung untuk pengungsian warga terdampak banjir. Yaitu ada di Desa Kasiyan Kecamatan Sukolilo, di Desa Mustokoharjo Kecamatan Pati Kota, dan di Desa Banjarsari Kecamatan Gabus.
Rumah pengungsian juga ada di Desa Karangrowo Kecamatan Jakenan dan di Desa Tluwah Kecamatan Juwana. Tiap-tiap rumah pengungsian mampu menampang lebih kurang 50 orang.
Baca: Perjalanan Kereta Lintas Utara Semarang Kembali Normal
"Yang ditempati yang di Banjarsari dan Mustokoharjo. Kebanyakan warga bertahan di rumahnya masing-masing atau mengungsi ke rumah-rumah saudaranya yang tidak kena banjri," kata Martinus.
Dapur umum untuk korban banjir yang sudah beroperasi ada di Desa Sidokerto. Dapur umum ini melayani kebutuhan pangan warga korban banjir di wilayah Kecamatan Pati Kota. Dapur umum juga akan didirikan di wilayah Kecamatan Gabus.
Saat ini genangan air cukup tinggi ada di Pedukuhan Penggingwangi Desa Kasiyan Kecamatan Sukolilo. Lalu di Kecamatan Gabus ada di Desa Mintobasuki, Banjarsari, dan Kosekan. Serta di Desa Mustokoharjo Kecamatan Pati Kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
