12 Anak Terlantar di Jatim Mendapat Orang Tua Asuh
Syaikhul Hadi, Media Indonesia.com • 17 November 2020 11:25
Surabaya: Kabar bahagia di tengah pandemi covid-19, sebanyak 12 anak terlantar yang terdiri dari tujuh anak laki-laki dan lima anak perempuan mendapatkan orang tua asuh. Penyerahan 12 anak tersebut dilakukan di Kantor UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Anak Balita (PPSAB) Dinas Sosial Provinsi Jatim di Jalan Monginsidi Sidoarjo Senin, 16 November 2020.
Kepala Dinsos Jatim M Alwi mengatakan, program penyerahan anak kepada orang tua asuh merupakan upaya Pemprov Jatim untuk mengentas keterlantaran anak. Anak-anak terlantar itu diangkat agar hidupnya lebih sejahtera dan terlindungi.
"Hari ini Dinsos Jatim melalui UPT PPSAB Sidoarjo menyerahkan 12 anak yang telah dirawat ke orang tua asuh," kata M Alwi usai penyerahan anak.
Alwi menambahkan, adopsi anak-anak ini harus melalui beberapa proses. Di antaranya proses administrasi, kepolisian, dan kejaksaan. Selain itu juga harus dilihat faktor ekonomi dari calon orang tua asuh. Serta persyaratan utama bahwa setelah lima tahun menikah tidak memiliki keturunan.
"Tapi tidak semudah itu, ada masa perkenalan terhadap anak. Apabila anak yang akan diadopsi itu menolak, maka batal lah adopsi terhadap anak tersebut. Yang jelas antara anak dan calon orang tua asuh saling mencintai, terutama dari anaknya," jelas Alwi.
Pasangan suami istri Ratno,39, dan Yanti,39, asal Surabaya ini merasa sangat bahagia bisa mengadopsi anak. Selama 11 tahun menempuh bahtera rumah tangga mereka belum dikarunai momongan.
"Alangkah bahagianya saya bersama istri mulai hari ini menggendong anak," kata Ratno.
Menurut Ratno, untuk mendapatkan anak dari UPT PPSAB Sidoarjo tidak mudah. Dia dan istrinya mengajukan permohonan mulai awal Bulan April 2019. Hal yang sama disampaikan oleh pasangan suami istri Fatkhul Adhiatmadja,35, dan Friska Juliani,34. Mereka mengaku sangat bahagia dan terharu karena sudah tujuh tahun belum memiliki keturunan.
"Alhamdulillah meski melalui proses yang panjang, tetapi hari ini berhasil. Kami bersama stri akan merawat anak ini dengan sebaik-baiknya hingga dia dewasa," kata Fatkhul.
Begitu pula dengan pasangan Hendri Sony dan Ila Sukma Sari. Pasangan asal Jember Jawa Timur tersebut tak henti-hentinya bersyukur mendapat kesempatan untuk merawat Sarah, setelah 16 tahun lamanya tak dianugerahi anak.
"Alhamdulillah, senang banget, bahagia, ini adalah anugerah terbesar yang datang dari Allah Swt setelah 16 tahun lamanya kami menunggu," ucap Ila sembari menggendong bayinya.
Kehadiran anak merupakan sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu bagi pasangan yang sudah menikah. Begitupun dengan Ila yang berprofesi sebagai guru, mengaku sudah 16 tahun menunggu kehadiran sang buah hati.
"Upaya secara medis maupun non medis sudah kami lakukan. Mungkin gusti allah berkehendak lain, Dan ini menjadi jalan bagi saya dan suami untuk merawat anak," terangnya.
Pj. Bupati Sidoarjo Hudiyono mengatakan kepada para orang tua asuh bahwa anak yang diterima ini adalah amanah. Maka anak yang diasuh harus benar-benar dianggap sebagai anak sendiri.
"Anak-anak yang diasuh harus dijaga secara baik, termasuk hak-haknya. Mulai perkembangan kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Anak-anak tersebut selayaknya sudah harus dianggap sebagai keluarga sendiri, bukan orang lain," kata Hudiyono.
Adapun 12 anak yang diserahkan ke orang tua asuh tersebut berasal dari Kediri, Malang, Sumenep, Nganjuk, Jember, Gresik, Sampang, Situbondo, Tuban, dan Blitar. Bahkan ada satu anak dari Malaysia.
Begitu pula dengan pasangan Hendri Sony dan Ila Sukma Sari. Pasangan asal Jember Jawa Timur tersebut tak henti-hentinya bersyukur mendapat kesempatan untuk merawat Sarah, setelah 16 tahun lamanya tak dianugerahi anak.
"Alhamdulillah, senang banget, bahagia, ini adalah anugerah terbesar yang datang dari Allah Swt setelah 16 tahun lamanya kami menunggu," ucap Ila sembari menggendong bayinya.
Kehadiran anak merupakan sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu bagi pasangan yang sudah menikah. Begitupun dengan Ila yang berprofesi sebagai guru, mengaku sudah 16 tahun menunggu kehadiran sang buah hati.
"Upaya secara medis maupun non medis sudah kami lakukan. Mungkin gusti allah berkehendak lain, Dan ini menjadi jalan bagi saya dan suami untuk merawat anak," terangnya.
Pj. Bupati Sidoarjo Hudiyono mengatakan kepada para orang tua asuh bahwa anak yang diterima ini adalah amanah. Maka anak yang diasuh harus benar-benar dianggap sebagai anak sendiri.
"Anak-anak yang diasuh harus dijaga secara baik, termasuk hak-haknya. Mulai perkembangan kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Anak-anak tersebut selayaknya sudah harus dianggap sebagai keluarga sendiri, bukan orang lain," kata Hudiyono.
Adapun 12 anak yang diserahkan ke orang tua asuh tersebut berasal dari Kediri, Malang, Sumenep, Nganjuk, Jember, Gresik, Sampang, Situbondo, Tuban, dan Blitar. Bahkan ada satu anak dari Malaysia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)