Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperwati. (Foto: Dok/Kominfo Lumajang)
Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperwati. (Foto: Dok/Kominfo Lumajang)

Lahan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Semeru Dipastikan Aman

Daviq Umar Al Faruq • 10 Desember 2021 12:39
Lumajang: Rumah warga yang hancur akibat erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, bakal direlokasi. Kini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur tengah memetakan dan mencari lokasi-lokasi yang cocok untuk merelokasi tempat tinggal warga.
 
"Kami sudah mulai melihat mana zona-zona yang aman untuk dijadikan tempat relokasi bagi hunian yang rusak akibat dampak APG (awan panas guguran) Gunung Semeru," kata Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperwati, Jumat, 10 Desember 2021.
 
Indah juga menerangkan pihaknya telah menentukan beberapa titik lokasi sebagai tempat relokasi. Lahan yang dipilih merupakan milik Perhutani.

"Tentu yang berpotensi kami ajukan adalah lahan atau tanah negara dalam pengelolaan perhutani karena luas dan memungkinkan untuk relokasi," ujarnya.
 
Baca juga: Hampir Semua Korban Erupsi Semeru Sulit Teridentifikasi
 
Ia menambahkan masih akan berkoordinasi dengan Badan Geologi terkait beberapa titik-titik lahan. Hal itu untuk memastikan lokasi yang diajukan berada dalam zona aman.
 
"Secara teknis, kami akan diskusikan dengan badan geologi juga, apakah lokasi-lokasi yang kami maksud untuk kami ajukan ke perhutani dan Kementerian LHK adalah zona aman, sehingga bisa dijadikan tempat untuk relokasi," terangnya.
 
Sementara itu Aktivitas Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terpantau tenang di hari ke tujuh pascaerupsi, Jumat, 10 Desember 2021. Bahkan aktivitas di gunung setinggi 3.676 Mdpl tersebut dilaporkan cenderung stabil.
 
Berdasarkan laporan Pos Pantau Gunung Api di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro secara visual Gunung Semeru terlihat jelas.
 
Baca juga: Peristiwa Bencana di Jabar Meningkat Tiap Tahun
 
"Gunung jelas. Asap kawah tidak teramati. Teramati api diam dan sinar api pada waktu visual Gunung api Semeru jelas," kata Petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM, Yuda Prinardita Pura.
 
Kendati demikian status Gunung Semer masih dalam Level II (Waspada). Masyarakat pu diimbau tidak beraktivitas dalam radius satu kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan.
 
Masyarakat juga minta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
 
"Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya. Perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan," ungkapnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan