Situbondo: Bidan desa di Puskesmas Pembantu Desa Ketah, Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo, tewas dicekik suaminya sendiri, Kamis 13 Januari 2022. Korban bernama Hanisah, 42, tewas mengenaskan di atas tempat tidur dengan luka bekas jeratan di leher.
Hasil penyelidikan polisi, korban dicekik suaminya, Agus Adi Putra. Belum diketahui motif pembunuhan sadis tersebut. Namun, polisi menduga akibat pelaku cemburu buta.
Untuk memastikannya, jenazah korban telah dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi. Polisi juga memeriksa sejumlah saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kematian bidan desa ini pun mengagetkan banyak pihak, termasuk Kepala Puskesmas Suboh Moh Maqfur. Dia tidak menyangka korban meninggal dengan cara seperti itu.
Baca: Pelaku Pembakaran Rumah Jurnalis di Aceh Diduga Oknum TNI
"Seminggu lalu dia memang izin seminggu tidak ikut tim vaksin. Sebab, akan mengurus suaminya. Tak tahunya malah begini," katanya.
Maqfur tidak mengetahui kondisi rumah tangga korban. Dia hanya menceritakan bahwa 1,5 bulan lalu pelaku kecelakaan dan mengalami gegar otak. Sejak saat itu, pelaku mengeluh sering sakit, termasuk rasa curiga berlebihan terhadap korban.
"Sakit itu sering kammbuh dan itu disampaikan kepada kami," katanya.
Informasi yang dihimpun, pelaku sudah menyerahkan diri ke polisi dan kasus pembunuhan ini sedang diselidiki Polres Situbondo.
Situbondo: Bidan desa di Puskesmas Pembantu Desa Ketah, Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo, tewas dicekik suaminya sendiri, Kamis 13 Januari 2022. Korban bernama Hanisah, 42, tewas mengenaskan di atas tempat tidur dengan luka bekas jeratan di leher.
Hasil penyelidikan polisi, korban dicekik suaminya, Agus Adi Putra. Belum diketahui motif
pembunuhan sadis tersebut. Namun, polisi menduga akibat pelaku cemburu buta.
Untuk memastikannya, jenazah korban telah dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi. Polisi juga memeriksa sejumlah saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kematian bidan desa ini pun mengagetkan banyak pihak, termasuk Kepala Puskesmas Suboh Moh Maqfur. Dia tidak menyangka korban meninggal dengan cara seperti itu.
Baca: Pelaku Pembakaran Rumah Jurnalis di Aceh Diduga Oknum TNI
"Seminggu lalu dia memang izin seminggu tidak ikut tim vaksin. Sebab, akan mengurus suaminya. Tak tahunya malah begini," katanya.
Maqfur tidak mengetahui kondisi rumah tangga korban. Dia hanya menceritakan bahwa 1,5 bulan lalu pelaku kecelakaan dan mengalami gegar otak. Sejak saat itu, pelaku mengeluh sering sakit, termasuk rasa curiga berlebihan terhadap korban.
"Sakit itu sering kammbuh dan itu disampaikan kepada kami," katanya.
Informasi yang dihimpun, pelaku sudah menyerahkan diri ke polisi dan kasus pembunuhan ini sedang diselidiki Polres Situbondo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)