Pedagang di Pasar Wage Purwokerto, Jateng, Kamis, 2 Juni 2022, mengemas minyak goreng curah, untuk kemudian dipasarkan dengan harga Rp17 ribu per kg. (MI/Tosiani)
Pedagang di Pasar Wage Purwokerto, Jateng, Kamis, 2 Juni 2022, mengemas minyak goreng curah, untuk kemudian dipasarkan dengan harga Rp17 ribu per kg. (MI/Tosiani)

Harga Minyak Goreng Curah di Purwokerto Rp17 Ribu per Liter

Media Indonesia.com • 02 Juni 2022 13:36
Purwokerto: Para pedagang di daerah Purwokerto, Jawa Tengah, memasarkan minyak goreng curah dengan harga rata-rata Rp17 ribu per kilogram (kg) setelah pencabutan subsidi.
 
Masih tingginya harga minyak goreng curah kerap dikeluhkan masyarakat. Salah satunya Eko, 35, salah seorang pedagang di Pasar Wage Purwokerto.
 
Eko mengatakan harga minyak goreng curah Rp17 ribu per kg merupakan harga non subsidi. Harga ini berlaku sejak sekitar dua pekan terakhir.
 
"Sebelumnya, harga minyak curah sempat turun menjadi Rp14.500 per liter saat ada kabar tidak boleh ekspor minyak. Namun setelah diperbolehkan lagi, harga minyak naik, sekarang saya jual Rp 17 ribu per kg," ujar Eko, Kamis, 2 Juni 2022.

Kendati harganya tinggi, namun permintaan minyak tetap tinggi. Setiap harinya Eko mampu menjual rata-rata 150 liter minyak goreng curah. Hanya saja, ia kerap mendapat komplain dan keluhan dari para pembeli lantaran harga yang ia jual lebih tinggi. 
 
Baca juga: Jual Mahal Minyak Goreng Kemasan Tanpa Izin Edar, Warga Malang Ditangkap
 
"Pembeli sering membandingkan minyak curah yang saya jual dengan minyak curah bersubsidi yang dijual pedagang lain seharga Rp15.500 per kg. Namun, setelah saya jelaskan, kebanyakan mereka bisa menerima," ujar Eko. 
 
Eko mengaku enggan menjual minyak goreng curah bersubsidi lantaran merasa repot. Untuk memasarkan minyak bersubsidi ia harus mengumpulkan kartu identitas dan kartu keluarga pembeli, kemudian membuat laporan pada siang harinya. 
 
Penjualannya juga dibatasi maksimal 2 liter per orang per hari. Aktivitas tersebut dirasa sulit dilakukannya.
 
"Karena repot kalau jual minyak subsidi, jadi saya tidak mau jual itu. Saya memilih jual minyak curah non subsidi seharga Rp17 ribu per kg. Pembeli bebas membeli berapa pun," ujarnya. 
 
Tari, 40, salah satu pembeli mengeluhkan harga migor curah yang tinggi. Sebab hal itu membuat pengeluaran keluarganya makin membengkak, di tengah kondisi ekonomi yang sulit. 
 
"Harganya terlalu mahal sehingga pengeluarannya makin tinggi. Soalnya selain minyak curah, harga barang kebutuhan pokok lainnya juga sudah mahal," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan