Pariwisata Bromo Tak Terpengaruh Kebakaran di Gunung Semeru
Antara • 23 Agustus 2023 17:10
Jatim: Peristiwa kebakaran lahan dan hutan (karhutla) yang terjadi di kawasan Gunung Semeru, di wilayah Kabupaten Lumajang, tidak mempengaruhi aktivitas pariwisata di Gunung Bromo, Jawa Timur.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Septi Eka Wardhani mengatakan kunjungan wisatawan di Gunung Bromo masih berjalan seperti biasa dan tidak terdampak kebakaran lahan dan hutan.
"Tidak ada dampak terhadap kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo," kata Septi, Rabu, 23 Agustus 2023.
Menurutnya, hingga saat ini tercatat kurang lebih jumlah kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo relatif stabil, dengan rata-rata jumlah wisatawan 1.123 per hari dalam waktu satu minggu terakhir.
"Untuk total satu minggu terakhir atau periode 14-22 Agustus 2023, tercatat kunjungan wisatawan 10.105 wisatawan, atau rata-rata per hari 1.123 orang," ujar dia.
Balai Besar TNBTS hingga saat ini masih melakukan pembatasan kunjungan harian di kawasan taman nasional tersebut. Per hari, jumlah pengunjung dibatasi 2.751 orang, atau tidak dibuka 100 persen sesuai total daya tampung kawasan.
Septi menjelaskan meskipun kebakaran yang terjadi di kawasan Gunung Semeru tidak berdampak terhadap aktivitas wisata di kawasan Gunung Bromo, namun pengunjung atau wisatawan diminta untuk berhati-hati.
Selain itu, para pengunjung juga diminta untuk tidak memicu karhutla mengingat saat ini kondisi di kawasan Gunung Bromo sangat kering. Ia berharap para pengunjung bisa bekerja sama untuk menjaga kawasan.
"Kami meminta kerja sama pengunjung untuk tidak memicu terjadinya kebakaan. Jangan membuang puntung rokok atau menyalakan korek sembarangan, mengingat kondisi Bromo saat ini sangat kering," ucap dia.
Ia menambahkan terkait dengan proses pemadaman kebakaran di wilayah Gunung Semeru saat ini terus dilakukan. Balai Besar TNBTS bersama sejumlah elemen terkait telah mengirimkan tim untuk melakukan pemadaman dan mengendalikan sebaran api.
Namun, masih ada sejumlah titik api yang belum bisa dipadamkan yang disebabkan lokasi sumber api cukup jauh dan tidak mudah untuk dijangkau tim gabungan dari Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Rabupani, Desa Ngadas dan Desa Argosari, TNI dan Polri.
"Untuk pemadaman, masih ada titik api yang belum bisa dijangkau karena lokasinya cukup sulit," ujar dia.
Jatim: Peristiwa kebakaran lahan dan hutan (karhutla) yang terjadi di kawasan Gunung Semeru, di wilayah Kabupaten Lumajang, tidak mempengaruhi aktivitas pariwisata di Gunung Bromo, Jawa Timur.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Septi Eka Wardhani mengatakan kunjungan wisatawan di Gunung Bromo masih berjalan seperti biasa dan tidak terdampak kebakaran lahan dan hutan.
"Tidak ada dampak terhadap kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo," kata Septi, Rabu, 23 Agustus 2023.
Menurutnya, hingga saat ini tercatat kurang lebih jumlah kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo relatif stabil, dengan rata-rata jumlah wisatawan 1.123 per hari dalam waktu satu minggu terakhir.
"Untuk total satu minggu terakhir atau periode 14-22 Agustus 2023, tercatat kunjungan wisatawan 10.105 wisatawan, atau rata-rata per hari 1.123 orang," ujar dia.
Balai Besar TNBTS hingga saat ini masih melakukan pembatasan kunjungan harian di kawasan taman nasional tersebut. Per hari, jumlah pengunjung dibatasi 2.751 orang, atau tidak dibuka 100 persen sesuai total daya tampung kawasan.
Septi menjelaskan meskipun kebakaran yang terjadi di kawasan Gunung Semeru tidak berdampak terhadap aktivitas wisata di kawasan Gunung Bromo, namun pengunjung atau wisatawan diminta untuk berhati-hati.
Selain itu, para pengunjung juga diminta untuk tidak memicu karhutla mengingat saat ini kondisi di kawasan Gunung Bromo sangat kering. Ia berharap para pengunjung bisa bekerja sama untuk menjaga kawasan.
"Kami meminta kerja sama pengunjung untuk tidak memicu terjadinya kebakaan. Jangan membuang puntung rokok atau menyalakan korek sembarangan, mengingat kondisi Bromo saat ini sangat kering," ucap dia.
Ia menambahkan terkait dengan proses pemadaman kebakaran di wilayah Gunung Semeru saat ini terus dilakukan. Balai Besar TNBTS bersama sejumlah elemen terkait telah mengirimkan tim untuk melakukan pemadaman dan mengendalikan sebaran api.
Namun, masih ada sejumlah titik api yang belum bisa dipadamkan yang disebabkan lokasi sumber api cukup jauh dan tidak mudah untuk dijangkau tim gabungan dari Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Rabupani, Desa Ngadas dan Desa Argosari, TNI dan Polri.
"Untuk pemadaman, masih ada titik api yang belum bisa dijangkau karena lokasinya cukup sulit," ujar dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)