Yogyakarta: Pembukaan secara khusus Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan di Kabupaten Bantul tak langsung bisa mengurai sampah-sampah di Kota Yogyakarta. Bahkan, area Alun-alun Selatan Yogyakarta masih dikepung sampah.
Pantauan Medcom.id, gunungan sampah di Alun-alun Selatan Yogyakarta. terjadi sejak Jumat, 28 Juli sampai hari ini. Lokasi sampah yang terbungkus plastik berbagai ukuran tak hanya di sisi selatan, namun terdapat empat penjuru mata angin.
Di sisi selatan, merupakan gunungan sampah yang muncul akhir pekan lalu. Bahkan, keberadaan sampah itu menjadi keluhan para pedagang.
"Sudah sejak kemarin-kemarin sampahnya tidak ada yang mengangkut. Pelanggan saya jadi enggak bisa betah saat singgah," kata seorang penjual kopi di sisi selatan Alun-alun Selatan Yogyakarta, Rizki,ditemui pada Senin, 31 Juli 2023.
Bungkusan maupun tumpukan sampah terdapat di sisi timur, barat, dan utara alun-alun tersebut. Meski demikian, para pedagang tetap bertahan di lokasi itu karena sudah bertahun-tahun menjadi tempat pencaharian.
"Kalau mau pindah ke mana juga kan. Alun-alun pasti jadi tempat kunjungan orang di mana pun," kata dia.
Rohman, seorang pengunjung Alun-alun Selatan Yogyakarta mengaku tidak nyaman dengan kondisi tersebut. Meski area terbuka luas, namun pemandangan tumpukan sampah menjadi tak sedap dipandang mata.
"Kebetulan saja pengin ke sini. Tapi itu (tumpukan sampah) emang bau. Ada juga sih sampah yang kering," ungkapnya.
Selain di kawasan Alun-alun Selatan Yogyakarta, tumpukan sampah juga terjadi di sejumlah sudut jalan di Kota Yogyakarta. Bahkan, sampah-sampah berserakan di Jalan Nyi Ahmad Dahlan. Namun, kawasan Alun-alun Utara Yogyakarta tampak lebih bersih dibanding sejumlah titik lokasi lain..
Kota Yogyakarta sebelumnya memperoleh akses khusus membuang sampah 100 ton per hari ke TPA Piyungan, dari total 280an ton sampah yang dihasilkan. Sisanya, 15 ton dibuang ke wilayah Kulon Progo, dikelola bank sampah, dan menjadi tanggung jawab Pemkot Yogyakarta.
Yogyakarta: Pembukaan secara khusus Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan di Kabupaten Bantul tak langsung bisa mengurai
sampah-sampah di Kota Yogyakarta. Bahkan, area Alun-alun Selatan Yogyakarta masih dikepung sampah.
Pantauan
Medcom.id, gunungan sampah di Alun-alun Selatan Yogyakarta. terjadi sejak Jumat, 28 Juli sampai hari ini. Lokasi sampah yang terbungkus plastik berbagai ukuran tak hanya di sisi selatan, namun terdapat empat penjuru mata angin.
Di sisi selatan, merupakan gunungan sampah yang muncul akhir pekan lalu. Bahkan, keberadaan sampah itu menjadi keluhan para pedagang.
"Sudah sejak kemarin-kemarin sampahnya tidak ada yang mengangkut. Pelanggan saya jadi enggak bisa betah saat singgah," kata seorang penjual kopi di sisi selatan Alun-alun Selatan Yogyakarta, Rizki,ditemui pada Senin, 31 Juli 2023.
Bungkusan maupun
tumpukan sampah terdapat di sisi timur, barat, dan utara alun-alun tersebut. Meski demikian, para pedagang tetap bertahan di lokasi itu karena sudah bertahun-tahun menjadi tempat pencaharian.
"Kalau mau pindah ke mana juga kan. Alun-alun pasti jadi tempat kunjungan orang di mana pun," kata dia.
Rohman, seorang pengunjung Alun-alun Selatan Yogyakarta mengaku tidak nyaman dengan kondisi tersebut. Meski area terbuka luas, namun pemandangan tumpukan sampah menjadi tak sedap dipandang mata.
"Kebetulan saja pengin ke sini. Tapi itu (tumpukan sampah) emang bau.
Ada juga sih sampah yang kering," ungkapnya.
Selain di kawasan Alun-alun Selatan Yogyakarta, tumpukan sampah juga terjadi di sejumlah sudut jalan di Kota Yogyakarta. Bahkan, sampah-sampah berserakan di Jalan Nyi Ahmad Dahlan. Namun, kawasan Alun-alun Utara Yogyakarta tampak lebih bersih dibanding sejumlah titik lokasi lain..
Kota Yogyakarta sebelumnya memperoleh akses khusus membuang sampah 100 ton per hari ke TPA Piyungan, dari total 280an ton sampah yang dihasilkan. Sisanya, 15 ton dibuang ke wilayah Kulon Progo, dikelola bank sampah, dan menjadi tanggung jawab Pemkot Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)