Bogor: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menitikberatkan digitalisasi dan teknologi sebagai kunci dari pendekatan masa kini untuk pembangunan desa. Ditambah peranan anak muda merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses modernisasi desa.
“Saya percaya, ada dua elemen penting dari seorang pemimpin. Yang pertama, kepribadian yang baik, dan yang kedua, kepemimpinan yang transformatif. Bicara soal transformasi tidak terlepas dari digitalisasi," kata Ridwan Kamil Dalam Kuliah Umum Blue Ocean Strategy Fellowship (BOSF)
di School of Government and Public Policy (SGPP), Sentul, Bogor, Rabu, 31 Mei 2023.
Kang Emil sapaan karibnya mengatakan, bukan hanya digitalisasi, pendekatan baru untuk membangun desa juga harus melibatkan pemuda. Seperti dalam program Petani Milenial. Pemprov Jawa Barat membantu dari segi pembiayaan. Setelah hasil panen siap, komoditas tani dibeli oleh BUMD.
"Bahkan kami bantu juga segi pemasaran melalui e-commerce. Masa depan sudah berganti, tidak semua orang harus hidup di kota untuk menjadi sukses dan bermanfaat. Tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia, itu yang menjadi slogan kami,” ujar Kang Emil.
Pemprov Jabar pun kata Emil mendorong berbagai upaya dan anggaran signfikan dialihkan ke desa. Hal ini demi menjembatani kesenjangan dan meningkatkan mata pencaharian masyarakat setempat.
Dengan populasi penduduk terpadat se-Indonesia, kata Emil penyediaan lapangan kerja menjadi tantangan. Penyediaan lapangan kerja diawali dari pengentasan desa-desa tertinggal. Dengan pemberdayaan ekonomi desa, sebanyak 977 desa tertinggal dan sangat tertinggal dusah dientaskan.
"Tercatat per hari ini, sudah tidak ada desa tertinggal dan sangat tertinggal di Provinsi Jawa Barat yang dicapai melalui program GERBANG DESA (Gerakan Membangun Desa) untuk mencapai ‘zeroing underdeveloped village’ di Jawa Barat," kata Emil.
Ketua Dewan Penasehat School of Government and Public Policy (SGPP) Indonesia Gita Wirjawan menyampaikan apresiasi kepada Ridwan Kamil untuk inovasi-inovasi yang telah dikerjakan selama masa pemerintahannya di Jawa Barat.
“Saya ingin menyoroti tiga hal dari kepemimpinan Kang Emil, di luar begitu banyak pencapaian Pemprov Jawa Barat. Yang pertama, peran digitalisasi untuk memperkuat ekonomi; yang kedua, meningkatkan taraf sosial ekonomi masyarakat Jawa Barat; dan yang ketiga, membangun berbagai infrastruktur keras maupun lunak untuk mendorong kemajuan Provinsi Jawa Barat,” ucap Gita.
President of Sampoerna University Marshall Schott menyampaikan bahwa kemitraan ini merupakan kolaborasi strategis guna meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya membangun Indonesia dari desa. Sehingga tidak hanya terlarut dalam hiruk pikuk kehidupan urban dan melupakan masyarakat desa.
Adapun BOSF adalah program thought leadership yang bertujuan untuk menghasilkan pendekatan inovasi yang efektif untuk memecahkan isu atau permasalahan pada sektor publik dan swasta di Indonesia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Bogor: Gubernur Jawa Barat
Ridwan Kamil menitikberatkan digitalisasi dan teknologi sebagai kunci dari pendekatan masa kini untuk pembangunan desa. Ditambah peranan anak muda merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses
modernisasi desa.
“Saya percaya, ada dua elemen penting dari seorang pemimpin. Yang pertama, kepribadian yang baik, dan yang kedua, kepemimpinan yang transformatif. Bicara soal transformasi tidak terlepas dari digitalisasi," kata Ridwan Kamil
Dalam Kuliah Umum Blue Ocean Strategy Fellowship (BOSF)
di School of Government and Public Policy (SGPP), Sentul,
Bogor, Rabu, 31 Mei 2023.
Kang Emil sapaan karibnya mengatakan, bukan hanya digitalisasi, pendekatan baru untuk membangun desa juga harus melibatkan pemuda. Seperti dalam program Petani Milenial. Pemprov Jawa Barat membantu dari segi pembiayaan. Setelah hasil panen siap, komoditas tani dibeli oleh BUMD.
"Bahkan kami bantu juga segi pemasaran melalui
e-commerce. Masa depan sudah berganti, tidak semua orang harus hidup di kota untuk menjadi sukses dan bermanfaat. Tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia, itu yang menjadi slogan kami,” ujar Kang Emil.
Pemprov Jabar pun kata Emil mendorong berbagai upaya dan anggaran signfikan dialihkan ke desa. Hal ini demi menjembatani kesenjangan dan meningkatkan mata pencaharian masyarakat setempat.
Dengan populasi penduduk terpadat se-Indonesia, kata Emil penyediaan lapangan kerja menjadi tantangan. Penyediaan lapangan kerja diawali dari pengentasan desa-desa tertinggal. Dengan pemberdayaan ekonomi desa, sebanyak 977 desa tertinggal dan sangat tertinggal dusah dientaskan.
"Tercatat per hari ini, sudah tidak ada desa tertinggal dan sangat tertinggal di Provinsi Jawa Barat yang dicapai melalui program GERBANG DESA (Gerakan Membangun Desa) untuk mencapai ‘
zeroing underdeveloped village’ di Jawa Barat," kata Emil.
Ketua Dewan Penasehat School of Government and Public Policy (SGPP) Indonesia Gita Wirjawan menyampaikan apresiasi kepada Ridwan Kamil untuk inovasi-inovasi yang telah dikerjakan selama masa pemerintahannya di Jawa Barat.
“Saya ingin menyoroti tiga hal dari kepemimpinan Kang Emil, di luar begitu banyak pencapaian Pemprov Jawa Barat. Yang pertama, peran digitalisasi untuk memperkuat ekonomi; yang kedua, meningkatkan taraf sosial ekonomi masyarakat Jawa Barat; dan yang ketiga, membangun berbagai infrastruktur keras maupun lunak untuk mendorong kemajuan Provinsi Jawa Barat,” ucap Gita.
President of Sampoerna University Marshall Schott menyampaikan bahwa kemitraan ini merupakan kolaborasi strategis guna meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya membangun Indonesia dari desa. Sehingga tidak hanya terlarut dalam hiruk pikuk kehidupan urban dan melupakan masyarakat desa.
Adapun BOSF adalah program
thought leadership yang bertujuan untuk menghasilkan pendekatan inovasi yang efektif untuk memecahkan isu atau permasalahan pada sektor publik dan swasta di Indonesia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id(WHS)