Jepara: Penyebaran dan penularan kasus LSD pada hewan ternak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, kian meluas.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Jepara, Mudhofir, mengatakan hingga akhir Januari 2023, ada 12 kasus LSD. Namun, pada pertengahan Februari, jumlah kasus LSD telah mencapai 20.
“Ada penambahan kasus setiap minggunya. Akhir bulan lalu itu masih 12, sekarang di pertengahan Februari ini sudah 20 kasus,” ujar Mudhofir, Selasa, 14 Februari 2023.
Bila hingga akhir Januari LSD tersebar di lima kecamatan, kini LSD telah ditemukan di tujuh kecamatan, yaitu Keling, Kembang, Bangsri, Batealit, Pakisaji, Tahunan, dan Kedung.
“Hewan ternak yang terpapar semuanya sapi. Saat ini populasi hewan ternak sapi di Jepara ada 45.972 ekor,” kata Mudhofir.
Sampai saat ini hewan ternak yang terpapar LSD belum ada yang mati. Pemilik hewan ternak yang terpapar LSD juga tak memotongnya. Virus LSD menyebar lewat gigitan vektor seperti lalat penghisap darah. Sapi yang terjangkit LSD mengalami bentol-bentol merata di sekujur tubuh.
“Asal-usulnya dari mana kok bisa sampai sini, itu yang sedang kami dalami. Kalau dibanding dengan PMK (penyakit mulut dan kuku), LSD lebih cepat menularnya tapi tingkat kematiannya lebih rendah,” kata Mudhofir.
Munculnya virus LSD di Bumi Kartini secara umum tak mengganggu populasi hewan ternak. Populasi kerbau saat ini 2.379 ekor. Kemudian populasi kambing dan domba masing-masing 63.552 ekor dan 26.420 ekor.
“Untuk populasi babi saat in 284 ekor,” imbuh Mudhofir.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jepara: Penyebaran dan
penularan kasus LSD pada hewan ternak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, kian meluas.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Jepara, Mudhofir, mengatakan hingga akhir Januari 2023, ada 12 kasus LSD. Namun, pada pertengahan Februari, jumlah kasus LSD telah mencapai 20.
“Ada penambahan kasus setiap minggunya. Akhir bulan lalu itu masih 12, sekarang di pertengahan Februari ini sudah 20 kasus,” ujar Mudhofir, Selasa, 14 Februari 2023.
Bila hingga akhir Januari LSD tersebar di lima kecamatan, kini LSD telah ditemukan di tujuh kecamatan, yaitu Keling, Kembang, Bangsri, Batealit,
Pakisaji, Tahunan, dan Kedung.
“Hewan ternak yang terpapar semuanya sapi. Saat ini populasi hewan ternak sapi di Jepara ada 45.972 ekor,” kata Mudhofir.
Sampai saat ini hewan ternak yang terpapar LSD belum ada yang mati. Pemilik hewan ternak yang terpapar LSD juga tak memotongnya. Virus LSD menyebar lewat gigitan vektor seperti lalat penghisap darah. Sapi yang terjangkit LSD mengalami bentol-bentol merata di sekujur tubuh.
“Asal-usulnya dari mana kok bisa sampai sini, itu yang sedang kami dalami. Kalau dibanding dengan PMK (
penyakit mulut dan kuku), LSD lebih cepat menularnya tapi tingkat kematiannya lebih rendah,” kata Mudhofir.
Munculnya virus LSD di Bumi Kartini secara umum tak mengganggu populasi hewan ternak. Populasi kerbau saat ini 2.379 ekor. Kemudian populasi kambing dan domba masing-masing 63.552 ekor dan 26.420 ekor.
“Untuk populasi babi saat in 284 ekor,” imbuh Mudhofir.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)