LSD Picu Penjualan Sapi di Sukoharjo Anjlok 50%

Sukoharjo: Penyebaran kasus lumpy skin desease (LSD) di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, berdampak pada menurunnya penjualan ternak di wilayah tersebut. Penurunan penjualan ternak khususnya sapi terjadi hingga 50 persen dibandingkan dengan sebelumnya. "Kalau di pasar hewan, memang terjadi penurunan jumlah penjualan. Ya antara sepertiga hingga separuh penurunannya," ujar Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Distankan Sukoharjo Arif Rahmanto, di Sukoharjo, Selasa, 14 Februari 2023. Penurunan penjualan tersebut mengakibatkan sepinya interaksi di Pasar Hewan yang ada di Sukoharjo. Menurutnya, penurunan jumlah pembelian sapi terjadi selama satu bulan terakhir.  Dia mengatakan akan menyelidiki alasan sepinya penjualan sapi tersebut. "Akan kita selidiki apakah benar-benar karena LSD atau karena yang lain. Sudah empat pekan seperti ini," imbuhnya.    Sementara itu, jumlah ternak sapi yang positif terkena LSD per Minggu, 12 Februari 2023 sebanyak 355 ekor. Jumah tersebut tersebar di 11 kecamatan di Sukoharjo. "Yang masih belum ada kasus positif di Kecamatan Grogol, lainnya sudah ada sapi positif LSD. Dan satu sapi di Kecamatan Mojolaban mati karena LSD," bebernya. Ia menambahkan, pihaknya telah menerima 1.020 dosis vaksin LSD unyuk didistribusikan ke seluruh kecamatan di Sukoharjo. Sedangkan sebanyak 490 ekor sapi telah disuntik vaksin. "Sampai sekarang belum ada rencana untuk menutup pasar hewan. Tapi kita menerjunkan petugas untuk turun ke lapangan mengecek kesehatan sapi," ungkapnya.  Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id