Banda Aceh: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menegaskan larangan mudik penting untuk menjadi perhatian bersama lantaran beresiko terjadinya peningkatan kasus covid-19.
"Saya minta masyarakat menunda mudik tahun ini demi kebaikan bersama, jangan sampai mudik malah menjadi hal tragis karena kita membawa virus ke kampung dan kehilangan orang yang kita sayangi," kata Doni, di Aceh, Rabu, 21 April 2021.
Ia melanjutkan, bisa saja orang melakukan perjalanan mudik dalam kondisi sehat namun kemudian terpapar covid-19 dalam perjalanan. Sehingga sangat berpeluang untuk terus menularkan virus itu ke keluarga dan orang lain di kampung halaman.
"Sangat disayangkan di tengah tingginya angka kasus covid-19 masih ada masyarakat di Indonesia yang bahkan tidak percaya bahwa virus itu benar-benar ada. Padahal angka penularan dan kematian telah cukup tinggi," ujarnya.
Doni mengimbau agar ceramah agama selama ramadan juga diisi dengan materi covid-19 sehingga masyarakat tercerahkan dan tidak abai menjaga protokol kesehatan.
Baca juga: Bupati Boyolali Bujuk Warganya di Perantauan Tidak Mudik
Sementara itu, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengungkapkan Pemerintah Aceh saat ini masih terus fokus pada berbagai langkah penanggulangan dan pencegahan penularan covid-19. Termasuk menyukseskan program vaksinasi.
"Selain itu juga akan menyukseskan larangan melakukan mudik menjelang dan setelah Idulfitri 1442 H bagi aparatur sipil negara (ASN) pada 6-17 Mei 2021. Mudik jelas-jelas kita larang bagi ASN,” kata Nova.
Ia menjelaskan perkembangan kasus covid-19 di Aceh. Memasuki awal 2021 tingkat penyebaran covid-19 di Aceh mulai menurun. Tapi belakangan ini juga kembali menunjukkan tanda-tanda kenaikan kasus.
"Kami selalu mengajak semua pihak untuk selalu menerapkan protokol kesehatan sebagai langkah pencegahan, serta mendukung suksesnya vaksinasi," jelasnya.
Banda Aceh: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Doni Monardo menegaskan larangan mudik penting untuk menjadi perhatian bersama lantaran beresiko terjadinya peningkatan kasus covid-19.
"Saya minta masyarakat menunda mudik tahun ini demi kebaikan bersama, jangan sampai mudik malah menjadi hal tragis karena kita membawa virus ke kampung dan kehilangan orang yang kita sayangi," kata Doni, di Aceh, Rabu, 21 April 2021.
Ia melanjutkan, bisa saja orang melakukan perjalanan mudik dalam kondisi sehat namun kemudian terpapar covid-19 dalam perjalanan. Sehingga sangat berpeluang untuk terus menularkan virus itu ke keluarga dan orang lain di kampung halaman.
"Sangat disayangkan di tengah tingginya angka kasus covid-19 masih ada masyarakat di Indonesia yang bahkan tidak percaya bahwa virus itu benar-benar ada. Padahal angka penularan dan kematian telah cukup tinggi," ujarnya.
Doni mengimbau agar ceramah agama selama ramadan juga diisi dengan materi covid-19 sehingga masyarakat tercerahkan dan tidak abai menjaga protokol kesehatan.
Baca juga:
Bupati Boyolali Bujuk Warganya di Perantauan Tidak Mudik
Sementara itu, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengungkapkan Pemerintah Aceh saat ini masih terus fokus pada berbagai langkah penanggulangan dan pencegahan penularan covid-19. Termasuk menyukseskan program vaksinasi.
"Selain itu juga akan menyukseskan larangan melakukan mudik menjelang dan setelah Idulfitri 1442 H bagi aparatur sipil negara (ASN) pada 6-17 Mei 2021. Mudik jelas-jelas kita larang bagi ASN,” kata Nova.
Ia menjelaskan perkembangan kasus covid-19 di Aceh. Memasuki awal 2021 tingkat penyebaran covid-19 di Aceh mulai menurun. Tapi belakangan ini juga kembali menunjukkan tanda-tanda kenaikan kasus.
"Kami selalu mengajak semua pihak untuk selalu menerapkan protokol kesehatan sebagai langkah pencegahan, serta mendukung suksesnya vaksinasi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)