Sumsel Kerahkan Seluruh Kekuatan Cegah Karhutla
Gonti Hadi Wibowo • 09 Maret 2021 21:18
Ogan Ilir: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Selatan telah melakukan upaya antisipasi dini kemungkinan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2021. Yakni dengan mengerahkan seluruh kekuatan baik personel maupan peralatan pemadaman.
Terlebih wilayah Sumsel banyak lahan gambut yang mudah terbakar, ditambah lagi prediksi BMKG pada tahun ini menyatakan musim kemarau akan melanda Sumsel. Sehingga butuh kesiapan untuk antisipasi kebakaran utamanya di lahan gambut.
"Tentu kita akan terus mencari solusi, bagaimana agar lahan gambut tidak mudah terbakar. Sesuai dengan habitatnya basah dan berair," kata Gubernur Sumsel Herman Deru saat apel kesiapsiagaan personel dan peralatan Karhutla 2021 di Kebun Raya Sriwijaya Ogan Ilir, Selasa, 9 Maret 2021.
Deru menyebut Pemprov Sumsel telah menyiapkan strategi dalam upaya antiasipasi karhutla tersebut. Yakni terangkum dalam tujuh strategi agar terbebas dari Karhutla 2021.
Baca: Jambi Naik Status Jadi Siaga Darurat Karhutla
Yaitu melakukan sinkronisasi satuan tugas provinsi dengan kabupaten, serta membagi habis tugas pengendalian Karhutla dengan melibatkan semua stakeholder baik provinsi, kabupaten dan kota. Selanjutnya, melakukan optimalisasi peralatan produksi yang ada pada kelompok tani untuk membantu pemadam kebakaran.
"Kita juga akan memperkuat sarana dan prasarana pemadam, serta personel terlatih pada regu pemadam kebakaran perusahaan perkebunan, maupun hutan tanaman industri," ungkapnya.
Pemprov Sumsel juga segera mengaktifasi posko kebakaran yang ada di perusahaan, masyarakat peduli api, kelompok tani peduli api dan lainnya. Di samping pemanfaatan dana desa untuk pengendalian hutan, kebun, dan lahan.
Selain itu, Pemprov Sumsel juga telah memiliki Embung Konservasi sebagai salah satu laboratorium yang bisa dijadikan lokasi riset untuk mengetahui kelembaban tanah yang juga termasuk sebagai upaya pencegahan terjadinya Karhutla.
Menurutnya, Embung Konservasi Kebun Raya Sriwijaya dibangun di atas lahan rawa seluas 100 hektar dengan banyak fungsi, seperti pusat penelitian lahan basah dan sebagai tempat pendidikan, pelatihan ataupun magang.
"Sumsel ini memiliki lahan gambut. Tentu rawa bergambut ini rawan akan terjadinya Karhutla. Langka kita lakukan adalah dengan mencegah tidak berkibarnya api dari yang paling kecil hingga besar," ujarnya.
Baca: Gubernur Sumsel Cek Kesiapan Pencegahan Karhutla 2021
Pihaknya menilai upaya pencegahan Kahutla di Sumsel telah dilakukan dengan kerjasama berbagai pihak, baik kementerian hingga BUMD hingga badan usaha.
"Ini langkah progresif. Menunjukkan hasil. Pada 2020 nyaris dikatakan Sumsel bebas hotspot. Ini juga yang inginkan di tahun ini," tegasnya.
Deru menilai, tanggung jawab dalam pencegahan Karhutla juga dimiliki masyarakat Sumsel. Maka dari itu, pihaknya mengajak Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir untuk dapat memanfaatkan Embung Konservasi Kebun Raya Sriwijaya sebagai destinasi wisata baru bagi masyarakat luas.
"Fungsi ini dilakukan untuk menambah destinasi wisata baru bagi penduduk Sumsel sekaligus menambah edukasi terhadap pencagahan Karhutla," paparanya.
Sementara itu, Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, mengaku menyambut baik diresmikannya Embung Konservasi Kebun Raya Sriwijaya yang diharapkannya bisa memberikan dampak baik bagi pengetahuan masyarakat Ogan Ilir.
"Ini akan menjadi lokasi destinasi wisata edukatif yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Ogan Ilir dan Sumsel. Kita ucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumsel," katanya.
Baca: 657 Hektare Lahan di Riau Terbakar Sepanjang 2021
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah, mengatakan pelaksanaan apel pencegahan Karhutla dilakukan untuk meningkatan kesiapsiagaan personil dan peralatan. Dengan melibatkan pemerintah disemua tingkatan baik itu masyarakat akademisi, hingga media untuk ikut terlibat dalam upaya pencegahan Karhutla.
"Apel ini melibatkan 1.000 orang peserta yang terdiri dari dari TNI, Polri, BPPD, RPK perusahaan, Dinas Kesehatan Ogan Ilir dan Provinsi, Satpol PP, Menwa dan lainnya," katanya.
Selain itu, sejumlah peralatan telah disiagakan di lokasi dan daerah rawan kebakaran. Seperti mesin pompa, pompa apung, selang, diesel, kendaraan pompa mulai dari mobil tanki air, motor trail yang sudah dimodifikasi, perahu, ketek tongkang, APD petugas lapangan, empat helikopter juga sudah disiagakan.
Sementara itu, Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, mengaku menyambut baik diresmikannya Embung Konservasi Kebun Raya Sriwijaya yang diharapkannya bisa memberikan dampak baik bagi pengetahuan masyarakat Ogan Ilir.
"Ini akan menjadi lokasi destinasi wisata edukatif yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Ogan Ilir dan Sumsel. Kita ucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumsel," katanya.
Baca: 657 Hektare Lahan di Riau Terbakar Sepanjang 2021
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah, mengatakan pelaksanaan apel pencegahan Karhutla dilakukan untuk meningkatan kesiapsiagaan personil dan peralatan. Dengan melibatkan pemerintah disemua tingkatan baik itu masyarakat akademisi, hingga media untuk ikut terlibat dalam upaya pencegahan Karhutla.
"Apel ini melibatkan 1.000 orang peserta yang terdiri dari dari TNI, Polri, BPPD, RPK perusahaan, Dinas Kesehatan Ogan Ilir dan Provinsi, Satpol PP, Menwa dan lainnya," katanya.
Selain itu, sejumlah peralatan telah disiagakan di lokasi dan daerah rawan kebakaran. Seperti mesin pompa, pompa apung, selang, diesel, kendaraan pompa mulai dari mobil tanki air, motor trail yang sudah dimodifikasi, perahu, ketek tongkang, APD petugas lapangan, empat helikopter juga sudah disiagakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)