Bupati Korim Halikinnor bersama Kepala Dinas Pendidikan Suparmadi memberi semangat kepada salah seorang pelajar SMPN 1 Sampit yang akan disuntik vaksin COVID-19, Kamis (14/10/2021). ANTARA/Norjani
Bupati Korim Halikinnor bersama Kepala Dinas Pendidikan Suparmadi memberi semangat kepada salah seorang pelajar SMPN 1 Sampit yang akan disuntik vaksin COVID-19, Kamis (14/10/2021). ANTARA/Norjani

Tekanan Darah Tinggi, Belasan Siswa di Sampit Batal Divaksin

Antara • 14 Oktober 2021 21:54
Sampit: Vaksinasi covid-19 di tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diwarnai penundaan. Banyak pelajar batal divaksin lantaran tekanan darahnya tinggi saat hendak disuntik.
 
"Tidak perlu takut dan tidak perlu gugup, nanti malah tidak bisa divaksinasi. Santai saja. Tidak sakit, kok. Vaksinasi ini penting supaya kita bisa memutus mata rantai penularan covid-19," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Kamis, 14 Oktober 2021.
 
Berdasarkan data, vaksinasi di SMPN 1 Sampit dialokasikan untuk 500 dosis atau orang, SMPN 2 Sampit 246 dosis, SMPN 3 Sampit 750 dosis dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Habaring Hurung dialokasikan 360 dosis.

Namun, saat pelaksanaan vaksinasi sebagian pelajar maupun mahasiswa terpaksa ditunda. Salah satu penyebabnya adalah tekanan darah mereka tinggi sehingga batal disuntik vaksin karena dinilai berisiko.
 
Kondisi itu ditemukan hampir di semua tempat vaksinasi covid-19 berlangsung. Hal ini cukup menjadi perhatian lantaran tekanan darah tinggi umumnya diderita oleh orang dewasa.
 
Baca: Siswa Positif Covid-19, PTM 2 SD di Indramayu dan Majalengka Ditutup
 
Salah satu dokter Ratih Eka Fitri dari Puskesmas Ketapang I saat ditemui di sela vaksinasi di SMPN 2 Sampit membenarkan sebagian pelajar ditunda divaksinasi karena tekanan darahnya tinggi. Data sementara, sekitar 15 orang pelajar yang batal divaksinasi.
 
"Tekanan darahnya di atas 140/100 dan nadinya di atas 150, takutnya nanti pingsan. Normalnya di bawah 140/100. Nadi sebenarnya tidak ada batasan, tapi normalnya itu 100 hingga 115, jadi kalau 150 itu tidak kami suntik karena takutnya pingsan," kata Ratih.
 
Ratih menyebutkan, tingginya tekanan darah sejumlah pelajar tersebut rata-rata karena gugup. Untuk itu petugas kesehatan berupaya memotivasi peserta agar lebih santai.
 
Kepala SMPN 2 Sampit Abdurrahman mengakui ada beberapa siswanya yang batal divaksinasi karena tekanan darah tinggi. Dia mempercayakan masalah tersebut kepada petugas kesehatan yang lebih memahami aturan teknisnya.
 
"Hari ini merupakan vaksinasi kedua di sekolah kami, yakni untuk mereka yang kemarin berhalangan ikut. Hari ini memang ada beberapa siswa tidak bisa divaksinasi karena saat diperiksa tekanan darahnya tinggi. Jumlahnya tidak terlalu banyak," kata Abdurrahman.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan