Salah satu anggota kepolisian sedang memperlihatkan sejumlah barang bukti pada kasus kematian salah satu mahasiswa UNS saat mengikuti Diklatsar Menwa di Solo, Senin (25/10/2021). ANTARA/Aris Wasita
Salah satu anggota kepolisian sedang memperlihatkan sejumlah barang bukti pada kasus kematian salah satu mahasiswa UNS saat mengikuti Diklatsar Menwa di Solo, Senin (25/10/2021). ANTARA/Aris Wasita

Rektorat UNS Hentikan UKM Mahasiswa yang Melibatkan Latihan Fisik

Triawati Prihatsari • 26 Oktober 2021 17:05
Solo: Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengevaluasi seluruh unit kegiatan mahasiswa (UKM) pascakasus meninggalnya salah satu mahasiswanya usai mengikuti pendidikan dasar Menwa. Sedangkan UKM yang melibatkan latihan fisik, dibekukan sementara.
 
"Kami akan mengevaluasi seluruh kegiatan mahasiswa. Tidak hanya Menwa, tapi semua. Dan untuk sementara yang melibatkan kegiatan fisik di dalam atau luar kampus dihentikan dulu. Ke depan, praktek Menwa di kampus akan kami evaluasi. Kami jelaskan, kampus bukan kehidupan militer," terang Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo, Prof Ahmad Yunus, di Solo, Selasa, 26 Oktober 2021.
 
Selain itu, pihak kampus juga memastikan akan memberikan pendampingan hukum baik pada pihak keluarga maupun pada pihak panitia penyelenggara Diksar Menwa. Pihak kampus menegaskan akan mengusut tuntas jika ditemukan bukti terjadi kekerasan dalam kasus tersebut. 

"UNS akan memberikan pendampingan hukum pada keluarga almarhum. Kepada panitia penyelenggara juga, apalagi meninggalnya bukan karena kecelakaan, tapi karena adanya dugaan kekerasan," imbuhnya.
 
Baca: Polisi: Ada Dugaan Tindak Kekerasan saat Diklatsar yang Tewaskan Mahasiswa UNS
 
Sementara itu, terkait dengan temuan luka lebam di beberapa bagian wajah korban oleh keluarga, pihak kampus mengaku tidak mengetahuinya. Hal itu dilihat sebelum dilakukan autopsi pada jenazah. 
 
Kendati demikian, pihak kampus menyerahkan sepenuhnya penyelidikan pada pihak berwajib. Usai kejadian tersebut, markas UKM Menwa di UNS ditutup sementara. 
 
"Sebelum dilakukan otopsi, kamu sempat minta izin untuk melihat jenazah. Saat dibuka, kondisi mata korban ditutup dengan deplokan (tumbukan) daun atau sejenisnya. Jadi tidak tahu ada lebam atau tidak. Dan secara fisik bagian dada hingga perut tidak ada bekas luka," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan