Gubernur Sumsel Optimistis Bisa Hindari Resesi Ekonomi
Gonti Hadi Wibowo • 02 September 2020 09:27
Palembang: Gubernur Sumsel Herman Deru menghadiri rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Joko Widodo melalui virtual, dari command center kantor Gubernur Sumsel, Selasa 1 September 2020. Rapat yang diikuti gubernur se-Indonesia itu membahas upaya menghadapi pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Herman Deru mengatakan, Pemprov Sumsel masih gencar melakukan pengendalian perkembangan covid-19. Termasuk dengan memasifkan sosialisasi protokol kesehatan, tracing dan tracking hingga ke pelosok desa.
"Tentu pengendalian covid-19 ini sampai saat ini terus gencar kita lakukan," kata Herman.
Pemprov Sumsel fokus pada tiga aspek yakni aspek kesehatan, ekonomi dan sosial. Hal itu untuk mengantisipasi dampak lain yang ditimbulkan wabah tersebut, salah satunya terganggunya produktifitas sehingga perekonomian menjadi menurun.
"Kita sudah antisipasi sejak dini agar sektor lain tidak terdampak. Kita lakukan upaya tersebut secara beriringan," tuturnya.
Baca: 3 Strategi Terhindar dari Resesi
Dia memastikan, pengendalian covid-19 dan pemulihan perekonomian di Sumsel dilakukan secara beriringan. Kendati begitu, dia tak menampik jika dampak pandemi menyebabkan kontraksi ekonomi.
"215 negara terdampak covid-19 tersebut. Jika dikatakan kita mengalami kontraksi, saya sependapat. Saat ini memang terjadi kontraksi ekonomi. Namun untuk pertumbuhan ekonomi di Sumsel masih dalam batas normal," katanya.
Terkait resesi ekonomi, Herman menilai hal itu masih dapat dihindari. Sebab, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah telah bergerak cepat dan berkolaborasi melakukan pemulihan ekonomi.
"Untuk resesi masih bisa dihindari. Namanya resesi itu pasti ada indikasi dan indikasi untuk menjadi resesi itu sampai saat ini belum ada. Apalagi di Sumsel. Upaya cepat saat ini juga sudah kita lakukan agar resesi itu tidak terjadi," paparnya.
Baca: Kinerja Sektor Keuangan Kala Pendami Lebih Terjaga Ketimbang Krisis 1998
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo, dalam arahannya meminta agar pemerintah daerah menyamakan frekuensi dalam pengendalian covid-19 sehingga upaya yang dilakukan selaras dan sampai ke tingkat Pemkot, Pemkab, hingga desa.
"Saya mengingatkan agar Gubernur terus memantau perkembangan covid-19 di wilayah masing-masing. Tinggatkan terus koordinasi sehingga upaya pengendalian ini sampai sampai ke tingkat Pemkot, Pemkab, hingga desa dengan cepat dan efektif," kata Jokowi.
Jokowi menilai, perkembangan covid-19 di Indonesia masih terkendali. Bahkan mengalami tren penurunan. Yakni dari 2,23 juta spesimen yang sudah dilakukan tes, ada 175 ribu yang dinyatakan positif.
Tidak hanya itu, angka kesembuhan juga mengalami peningkatan cukup signifikan. Pada Agustus 2020 tercatat angka kesembuhan mencapai 70,21. Angka meningkat dari tiga bulan sebelumnya yang angka kesembuhannya hanya 15 persen.
"Dengan begitu kasus aktif mengalami penurunan yakni 23,7 persen pada bulan Agustus 2020. Namun yang harus diwaspadai adalah kasus meninggal dunia. Pada Agustus 2020 ini angka kematian tercatat hanya 4,2 persen, dibanding April 2020 yang mencapai 7,8 persen. Meski ada penurunan tersebut namun pergerakannya lebih tinggi dari angka covid-19 di dunia," paparnya.
Baca: Hadapi Ancaman Resesi dengan Optimalisasi Potensi Dalam Negeri
Dia berharap, para gubernur masif melakukan sosialisasi maupun imbauan terkait protokol kesehatan. Termasuk terus menggencarkan pembagian masker ke seluruh daerah hingga ke pedesaan.
"Saat ini kita tengah melakukan upaya cepat pengujian vaksin. Kita sudah menerima komitmen di akhir tahun 2020, 20-30 juta vaksin akan dikirim ke Indonesia dan 290 juta vaksin juga sudah komitmen dilakukan di tahun 2021," jelasnya.
Presiden pun menekankan, pihaknya sedang mengembangkan vaksin merah putih dengan melibatkan sejumlah pihak termasuk lembaga biologi, perguruan tinggi dan lain-lain. Uji klinis juga segera dilakukan.
Palembang: Gubernur Sumsel Herman Deru menghadiri
rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Joko Widodo melalui virtual, dari command center kantor Gubernur Sumsel, Selasa 1 September 2020. Rapat yang diikuti gubernur se-Indonesia itu membahas upaya menghadapi pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Herman Deru mengatakan, Pemprov Sumsel masih gencar melakukan pengendalian perkembangan covid-19. Termasuk dengan memasifkan sosialisasi protokol kesehatan, tracing dan tracking hingga ke pelosok desa.
"Tentu pengendalian covid-19 ini sampai saat ini terus gencar kita lakukan," kata Herman.
Pemprov Sumsel fokus pada tiga aspek yakni aspek kesehatan, ekonomi dan sosial. Hal itu untuk mengantisipasi dampak lain yang ditimbulkan wabah tersebut, salah satunya terganggunya produktifitas sehingga perekonomian menjadi menurun.
"Kita sudah antisipasi sejak dini agar sektor lain tidak terdampak. Kita lakukan upaya tersebut secara beriringan," tuturnya.
Baca: 3 Strategi Terhindar dari Resesi