Tangerang: PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) saat ini tengah fokus memulai pembangunan kawasan industri terpadu di Fakfak, Papua Barat. Hal tersebut dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional terutama dari kebutuhan pupuk.
"Kawasan PSN (proyek strategis nasional) ini nantinya ditargetkan tidak hanya memenuhi stok dalam negeri dan ekspor, namun juga membangun pertanian modern di wilayah Timur yaitu di Papua," kata SVP Corporate Secretary Pupuk Kaltim, Teguh Ismartono, Rabu, 29 November 2023.
Teguh menjelaskan hingga September 2023, Pupuk Kaltim telah merealisasikan pengembangan lahan seluas 48.585 hektare dengan melibatkan 17.682 petani dalam program tersebut. Melalui pendampingan yang intensif, petani binaan Pupuk Kaltim berhasil mencatat peningkatan produktivitas hasil panen padi dan jagung sebesar 35 persen, yang turut meningkatkan kesejahteraan melalui kenaikan keuntungan hasil panen mencapai rata-rata 52 persen.
"Keberhasilan ini mencerminkan komitmen kami dalam memberikan dampak positif secara berkelanjutan bagi masyarakat petani dan memperkuat kontribusinya dalam mendukung ketahanan pangan nasional," jelasnya.
Teguh menuturkan pihaknya pun tengah memulai proses pembangunan pabrik soda ash dengan kapasitas 300 ribu MTPY di lahan seluas 16 hektar di Kota Bontang, Kalimantan Timur.
"Di kota (Bontang) itu pun, kami juga akan meresmikan pembangunan pabrik Amonium Nitrat berkapasitas 75 ribu MTPY di Kawasan Industri PT Kaltim Industrial Estate (KIE)," ungkapnya.
Teguh menjelaskan sejak 2020 Pupuk Kaltim juga telah memiliki berbagai rancangan inisiatif untuk mendukung target pemerintah mencapai Net Zero Emission di 2060. Pupuk Kaltim menargetkan untuk menurunkan emisi karbon hingga 32 persen pada 2030 lewat dua etape.
"Etape pertama kami berfokus pada konsep sirkuler ekonomi dan offset karbon melalui beberapa inisiatif seperti penanaman 10 juta pohon hingga 2030 melalui kegiatan community forest, penggunaan sepeda dan motor listrik untuk operasional perusahaan, hingga penggunaan PLTS Atap di area operasional perusahaan," ujarnya.
Tangerang: PT
Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) saat ini tengah fokus memulai pembangunan kawasan industri terpadu di Fakfak,
Papua Barat. Hal tersebut dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional terutama dari kebutuhan pupuk.
"Kawasan PSN (proyek strategis nasional) ini nantinya ditargetkan tidak hanya memenuhi stok dalam negeri dan ekspor, namun juga membangun pertanian modern di wilayah Timur yaitu di Papua," kata SVP Corporate Secretary Pupuk Kaltim, Teguh Ismartono, Rabu, 29 November 2023.
Teguh menjelaskan hingga September 2023, Pupuk Kaltim telah merealisasikan pengembangan lahan seluas 48.585 hektare dengan melibatkan 17.682 petani dalam program tersebut. Melalui pendampingan yang intensif, petani binaan Pupuk Kaltim berhasil mencatat peningkatan produktivitas hasil panen padi dan jagung sebesar 35 persen, yang turut meningkatkan kesejahteraan melalui kenaikan keuntungan hasil panen mencapai rata-rata 52 persen.
"Keberhasilan ini mencerminkan komitmen kami dalam memberikan dampak positif secara berkelanjutan bagi masyarakat petani dan memperkuat kontribusinya dalam mendukung ketahanan pangan nasional," jelasnya.
Teguh menuturkan pihaknya pun tengah memulai proses pembangunan pabrik soda ash dengan kapasitas 300 ribu MTPY di lahan seluas 16 hektar di Kota Bontang, Kalimantan Timur.
"Di kota (Bontang) itu pun, kami juga akan meresmikan pembangunan pabrik Amonium Nitrat berkapasitas 75 ribu MTPY di Kawasan Industri PT Kaltim Industrial Estate (KIE)," ungkapnya.
Teguh menjelaskan sejak 2020 Pupuk Kaltim juga telah memiliki berbagai rancangan inisiatif untuk mendukung target pemerintah mencapai Net Zero Emission di 2060. Pupuk Kaltim menargetkan untuk menurunkan emisi karbon hingga 32 persen pada 2030 lewat dua etape.
"Etape pertama kami berfokus pada konsep sirkuler ekonomi dan offset karbon melalui beberapa inisiatif seperti penanaman 10 juta pohon hingga 2030 melalui kegiatan community forest, penggunaan sepeda dan motor listrik untuk operasional perusahaan, hingga penggunaan PLTS Atap di area operasional perusahaan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)