Demak: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak mencatat ada 20 titik pengungsian korban banjir. Jumlah warga yang mengungsi mencapai 10.285 jiwa.
Titik pengungsian itu di masjid Al Ikhlas Desa Sidorejo, Balai Desa Tlogodowo, musala Al Furqon, musala Al Ikhlas, dan masjid. Serta di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Karangrowo, Balai Desa Kedungwaru Lor, Balai Desa Ketanjung, dan di Desa Undaan Kidul.
Tak hanya itu, titik pengungsian juga ada di jembatan tangul angin, terminal bus Jati Kudus, masjid Kedungwaru Kidul, madrasah Kedungwaru Kidul, SD Undaan Lor, madrasah Mazda, toko bangunan (TB) Menit Jaya, dan di rumah Nursiati.
Selain 20 titik tersebut, lokasi pengungsian korban banjir masih banyak tersebar di rumah-rumah warga. Salah satunya di rumah Amrih Nur, warga Desa Undaan Lor Kecamatan Karanganyar.
“Sudah sejak kemarin. Ada puluhan warga yang mengungsi di rumah. Kalau di gudangnya ibu (TB Menit Jaya) lebih banyak lagi,” ujar Amrin, Jumat, 9 Februari 2024.
Para pengungsi di rumah Amrih tidak hanya anak-anak, tapi juga warga lanjut usia. Para pengungsi tidur beralas tikar di ruang tamu rumah Amrih.
“Bantuan makanan kemarin sudah dapat. Dikasih mie instan juga,” kata Amrih.
Selain mendapat makanan dan mi instan, para pengungsi juga mendapat kasur busa dari petugas BPBD dan relawan. Untuk kebutuhan makan, sampai saat ini pengungsi masih mengandalkan kiriman makanan.
Demak: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak mencatat ada 20 titik pengungsian korban banjir. Jumlah warga yang mengungsi mencapai
10.285 jiwa.
Titik pengungsian itu di masjid Al Ikhlas Desa Sidorejo, Balai Desa Tlogodowo, musala Al Furqon, musala Al Ikhlas, dan masjid. Serta di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Karangrowo, Balai Desa Kedungwaru Lor, Balai Desa Ketanjung, dan di Desa Undaan Kidul.
Tak hanya itu, titik pengungsian juga ada di jembatan tangul angin, terminal bus Jati Kudus, masjid Kedungwaru Kidul, madrasah Kedungwaru Kidul, SD Undaan Lor, madrasah Mazda, toko bangunan (TB) Menit Jaya, dan di rumah Nursiati.
Selain 20 titik tersebut, lokasi pengungsian korban banjir masih banyak tersebar di rumah-rumah warga. Salah satunya di rumah Amrih Nur, warga Desa Undaan Lor Kecamatan Karanganyar.
“Sudah sejak kemarin. Ada puluhan warga yang mengungsi di rumah. Kalau di gudangnya ibu (TB Menit Jaya) lebih banyak lagi,” ujar Amrin, Jumat, 9 Februari 2024.
Para pengungsi di rumah Amrih tidak hanya anak-anak, tapi juga warga lanjut usia. Para pengungsi tidur beralas tikar di ruang tamu rumah Amrih.
“Bantuan makanan kemarin sudah dapat. Dikasih mie instan juga,” kata Amrih.
Selain mendapat makanan dan
mi instan, para pengungsi juga mendapat kasur busa dari petugas BPBD dan relawan. Untuk kebutuhan makan, sampai saat ini pengungsi masih mengandalkan kiriman makanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)