Ilustrasi--Kapal cepat berlayar di Perairan Sanur, Denpasar, Bali, Minggu (18/5/2023) ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Ilustrasi--Kapal cepat berlayar di Perairan Sanur, Denpasar, Bali, Minggu (18/5/2023) ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Masyarakat Pesisir Diimbau Waspadai Gelombang Tinggi hingga 6 Meter

Antara • 18 Juli 2023 09:58
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi hingga enam meter di beberapa perairan wilayah Indonesia pada 18-19 Juli 2023.
 
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Selasa, 18 Juli 2023.
 
Ia mengatakan pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi.

Menurutnya, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari selatan-barat dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-selatan dengan kecepatan 8-25 knot.
 
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, perairan utara Halmahera dan perairan utara Raja Ampat," paparnya.
 
Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi Perairan Sulut

Kondisi ini, kata dia, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan timur Pulau Simeulue, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, perairan Pulau Sawu, Laut Sawu, Selat Ombai, perairan Kupang, Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, Laut Natuna, perairan Bangka-Belitung, Selat Karimata, perairan timur Lampung, perairan utara Jawa Tengah-Kepulauan Kangean, perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, perairan Kotabaru.
 
Kemudian, Selat Makassar bagian selatan-tengah, Laut Bali-Laut Sumbawa, perairan Kepulauan Selayar, Laut Flores, perairan Baubau-Kepulauan Wakatobi, perairan Manui-Kendari, perairan selatan Kepulauan Banggai-Kep. Sula, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku, perairan utara dan selatan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Raja Ampat, perairan Jayapura-Sarmi, Laut Seram, perairan selatan Pulau Buru-Pulau Seram, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, Laut Arafuru, perairan Sorong bagian selatan, dan perairan Fakfak-Amamapare.
 
Untuk gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa-Pulau Sumba, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan, perairan selatan Pulau Rote, Samudra Hindia Selatan Jawa-NTT, perairan utara Manokwari-Biak, Samudra Pasifik Utara Halmahera dan Samudra Pasifik Utara Jayapura.
 
Sedangkan untuk gelombang sangat tinggi di kisaran 4-6 meter, disampaikan, berpeluang terjadi di Samudra Pasifik Utara Papua Barat-Biak.
 
"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," imbuh Eko Prasetyo.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan