Seorang warga menjalani tes usap COVID-19 di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada awal pandemi. (ANTARA/Nirkomala)
Seorang warga menjalani tes usap COVID-19 di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada awal pandemi. (ANTARA/Nirkomala)

Dinkes DIY Siapkan Langkah Transisi Pandemi Covid-19 ke Endemi

Ahmad Mustaqim • 08 Mei 2023 18:03
Yogyakarta: Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan langkah transisi dari pandemi ke endemi covid-19. Sembari koordinasi dengan Kementerian Kesehatan, vaksinasi hingga penelusuran kasus masih dilakukan. 
 
"WHO (Organisai Kesehatan Dunia) sudah mengatakan seperti itu (pandemi menjadi endemi) tapi Kemenkes (Kementerian Kesehatan) masih menyusun langkah-langkah masa transisi. Jadi belum ada secara khusus pernyataan pandemi berakhir di Indonesia. Sampai saat ini kita masih tetap melakukan penanganan pandemi covid-19 seperti biasa," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DIY, Yuli Kusumastuti, Senin, 8 Mei 2023. 
 
Dian mengatakan Dinas Kesehatan DIY masih mengimbau masyarakat menjalankan protokol kesehatan, melakukan vaksinasi bagi yang belum, hingga survailans atau pengamatan di puskesmas.

"Karena memang kasusnya masih ada sampai dengan saat ini. Bahkan kalau mengikuti data malah justru agak meningkat, terutama pascalebaran ini karena kemudian orang banyak berkumpul, lalu lintas semakin sering sehingga memang trennya meningkat," jelasnya. 
 
Baca juga: Status Darurat Covid-19 Dicabut, Gibran Usul Aturan Lepas Masker

Data kasus harian covid-19 yang dirilis Pemerintah DIY di antaranya 57 kasus (6 Mei); 65 kasus (5 Mei); 53 kasus (4 Mei); 43 kasus (3 Mei); 39 kasus (2 Mei); 25 kasus (1 Mei); 38 kasus (30 April); 56 kasus (29 April). Di Kabupaten Sleman disebut angka kematian mencapai 3 persen dari kasus. Sementara, sempat ada 10 kasus covid-19 meninggal dalam sepekan di Kabupaten Gunungkidul. 
 
Dian mengatakan tak bisa memastikan keberadaan varian baru covid-19 yang menyebabkan lonjakan kasus. Ia mengatakan hal itu harus melalui hasil uji laboratorium. 
 
Sementara, upaya vaksinasi covid-19 yang dijalankan tak bisa semasif awal 2021 hingga 2022. Menurut dia, hal itu disebabkan sudah banyak masyarakat yang memperoleh vaksin. Ia mengatakan stok masih masih ada.
 
"Di Puskesmas itu vaksinasi masih dilakukan secara terjadwal. Jadi setiap hari apa, puskesmas ini melakukan vaksinasi. Itu tetap ada," ujarnya. 
 
Ia menambahkan gambaran transisi pandemi ke endemi tetap menunggu keputusan Kementerian Kesehatan. Kemenkes, akan melakukan kajian berbagai data sebelum memutuskan Indonesia bisa berstatus endemi. 
 
"Pasti kami juga akan mengikuti. Bagaimana kemudian nanti kebijakan Kemenkes secara lebih spesifik bagaimana dengan DIY. Kami pasti juga akan terus berkomunikasi dengan teman-teman di kabupaten/kota," ucapnya.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan