Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ingatkan sembilan kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk waspada angin kencang hingga 15 Juli 2024 mendatang.
“Waspada angin kencang terutama di wilayah NTT bagian timur dan selatan," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Sti Nenotek mengutip dari Antara, Rabu, 10 Juni 2024.
Sti mengatakan, kabupaten yang berada di bagian timur dan selatan itu antara lain adalah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Rote Ndao, Sabu Raijua, dan Sumba Timur.
Menurutnya, masyarakat yang tinggal di sembilan kabupaten itu harus mewaspadai dampak dari angin kencang, diantaranya pohon tumbang, robohnya baliho, atau fasilitas umum yang rusak.
Baca juga: Diterpa Angin Kencang, Gapura Roboh Timpa Angkot di Muara Baru
Sti menjelaskan angin kencang terjadi karena aktifnya Monsoon Timur dan besarnya perbedaan gradient tekanan Australia-Asia.
Arah angin di NTT pun diperkirakan bergerak dari arah Timur-Tenggara dengan kecepatan berkisar 20-60 km per jam.
Dengan peningkatan angin saat ini, Sti mengingatkan warga untuk mewaspadai pula kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Karena itu ia mengingatkan agar warga tidak membuang puntung rokok sembarang atau membakar sampah.
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) ingatkan sembilan kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (
NTT) untuk waspada
angin kencang hingga 15 Juli 2024 mendatang.
“Waspada angin kencang terutama di wilayah NTT bagian timur dan selatan," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Sti Nenotek
mengutip dari Antara, Rabu, 10 Juni 2024.
Sti mengatakan, kabupaten yang berada di bagian timur dan selatan itu antara lain adalah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Rote Ndao, Sabu Raijua, dan Sumba Timur.
Menurutnya, masyarakat yang tinggal di sembilan kabupaten itu harus mewaspadai dampak dari angin kencang, diantaranya pohon tumbang, robohnya baliho, atau fasilitas umum yang rusak.
Sti menjelaskan angin kencang terjadi karena aktifnya Monsoon Timur dan besarnya perbedaan gradient tekanan Australia-Asia.
Arah angin di NTT pun diperkirakan bergerak dari arah Timur-Tenggara dengan kecepatan berkisar 20-60 km per jam.
Dengan peningkatan angin saat ini, Sti mengingatkan warga untuk mewaspadai pula kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Karena itu ia mengingatkan agar warga tidak membuang puntung rokok sembarang atau membakar sampah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)