Kelompok terbang (kloter) pertama Debarkasi Surabaya mendarat di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaag. (Dok: Humas PPIH Embarkasi Surabaya)
Kelompok terbang (kloter) pertama Debarkasi Surabaya mendarat di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaag. (Dok: Humas PPIH Embarkasi Surabaya)

12.223 Jemaah Haji Tiba di Debarkasi Surabaya, 60 Orang Wafat di Tanah Suci

Amaluddin • 01 Juli 2024 17:16
Surabaya: Sebanyak 12.223 jemaah haji dari 33 kloter Debarkasi Surabaya, Jawa Timur, telah tiba di Tanah Air. Sementara jemaah meninggal di Tanah Suci sebanyak 60 orang.
 
"Hingga tadi malam ada 60 jemaah haji Debarkasi Surabaya wafat di Tanah Suci," kata Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya, Abdul Haris, Senin, 1 Juli 2024.
 
Dengan bertambahnya jemaah haji yang wafat, Haris mengaku pihaknya berkoordinasi dengan PPIH kloter maupun PPIH Debarkasi Surabaya. Tujuannya melakukan upaya pendampingan dan pengawasan jemaah haji sebaik mungkin. 

"Termasuk melakukan penanganan yang tepat, apabila ada jemaah yang mempunyai keluhan kondisi kesehatan," ujar dia.
 
Selain koordinasi penanganan jemaah sakit, Haris juga melakukan koordinasi dengan petugas agar memberikan sosialisasi pada jemaah, untuk dapat mengukur kemampuannya dalam melaksanakan ibadah sunah seperti umrah sunah di Masjidil Haram.
 
"Para petugas kami pesankan untuk senantiasa mengingatkan jemaah, untuk tidak melampaui batas kemampuannya dalam melakukan ibadah khususnya yang sunah. Dikhawatirkan para jemaah nanti ujung-ujungnya sakit, jika mereka terlalu ngoyo dalam melakukan ibadah sunnah," terang dia.
 
Baca juga: Polda Sulsel Pastikan Tangani Kasus Ibadah Haji Ilegal

Kata Haris, dengan melakukan penanganan jemaah sakit secara tepat dan sosialiasi membatasi ibadah sunah, diharapkan angka jemaah yang wafat di Tanah Suci dapat diminimalisasi. Haris mengaku juga melakukan usaha untuk menekan angka jemaah wafat di Debarkasi Surabaya.
 
"Hingga saat ini ada tiga jemaah yang wafat di Debarkasi Surabaya. Untuk meminimalisasi jemaah wafat, kita lakukan penanganan cepat terhadap jemaah sakit. Di sini kita koordinasikan terus dengan para petugas dari BBKK dan Dinas Kesehatan supaya bisa melakukan tindakan cepat bila ada jemaah yang membutuhkan penanganan cepat. Kita memaksimalkan percepatan layanan di rumah sakit terdekat,” jelasnya.
 
Menurutnya, banyaknya jemaah meninggal diduga karena kelelahan pascamasa puncak haji. Kata dia, para jemaah yang fokus ibadah cenderung tak memerhatikan kondisi kesehatannya. 
 
"Kami sudah berpesan pada KBIHU untuk senantiasa melihat kemampuan jemaah bila mereka diajak beribadah sunnah. Untuk city tour atau ziarah ke tempat bersejarah, petugas KBIHU harus melihat kondisi jemaah, sebagai upaya menjaga kondisi Kesehatan jemaah jelang kepulangan ke tanah air," ucap dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan