Tangerang: Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencegah keberangkatan 10 orang calon pekerja migran yang akan ditempatkan secara ilegal atau nonprosedural. 10 calon pekerja itu akan dipekerjakan di Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab sebagai asisten rumah tangga.
"Pencegahannya terjadi pada Jumat, 19 Januari 2024. Mereka di tempatkan di kos-kosan di wilayah Neglasari, Kota Tangerang. Memang pada saat pemeriksaan terduga pelaku atau calo berinisial AWS tidak ada di tempat, dan kami masih melakukan penyelidikan kepada pelaku," kata Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI, I Ketut Suardana, Rabu, 24 Januari 2024.
Suardana menuturkan identitas dari 10 calon pekerja migran perempuan itu berasal dari Provinsi Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Banten. Semua calon pekerja migran tersebut akan ditempatkan ke negara Saudi Arabia, Bahrain, dan Uni Emirat Arab pada sektor domestik sebagai asisten rumah tangga.
"Yang paling muda berusia 23 tahun dan yang paling tua berusia 54 tahun. Mereka mengaku hendak berangkat ke luar negeri untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga dengan iming-iming gaji Rp4 juta," jelasnya.
Suardana menjelaskan para calon pekerja itu mengetahui adanya lowongan pekerjaan tersebut dari media sosial. Selanjutnya mereka dibawa oleh para calo ke Kota Tangerang untuk dilatih hingga tiga bulan lamanya.
"Mereka sudah di tampung selama tiga bulan. Mereka juga sama sekali belum ada yang berpengalaman semua atau pemula. Modus pelaku kalau kita lihat itu dengan menjanjikan gaji yang tinggi dan prosesnya mudah," ungkapnya.
Suardana menambahkan saat ini para calon pekerja migran tersebut ditampung di shelter BP3MI Banten yang berada di Kota Tangerang, untuk segera dipulangkan ke daerahnya masing-masing.
Tangerang: Badan Pelindungan
Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencegah keberangkatan 10 orang calon pekerja migran yang akan ditempatkan secara ilegal atau nonprosedural. 10 calon
pekerja itu akan dipekerjakan di Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab sebagai asisten rumah tangga.
"Pencegahannya terjadi pada Jumat, 19 Januari 2024. Mereka di tempatkan di kos-kosan di wilayah Neglasari, Kota Tangerang. Memang pada saat pemeriksaan terduga pelaku atau calo berinisial AWS tidak ada di tempat, dan kami masih melakukan penyelidikan kepada pelaku," kata Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI, I Ketut Suardana, Rabu, 24 Januari 2024.
Suardana menuturkan identitas dari 10 calon pekerja migran perempuan itu berasal dari Provinsi Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Banten. Semua calon pekerja migran tersebut akan ditempatkan ke negara Saudi Arabia, Bahrain, dan Uni Emirat Arab pada sektor domestik sebagai asisten rumah tangga.
"Yang paling muda berusia 23 tahun dan yang paling tua berusia 54 tahun. Mereka mengaku hendak berangkat ke luar negeri untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga dengan iming-iming gaji Rp4 juta," jelasnya.
Suardana menjelaskan para calon pekerja itu mengetahui adanya lowongan pekerjaan tersebut dari media sosial. Selanjutnya mereka dibawa oleh para calo ke Kota Tangerang untuk dilatih hingga tiga bulan lamanya.
"Mereka sudah di tampung selama tiga bulan. Mereka juga sama sekali belum ada yang berpengalaman semua atau pemula. Modus pelaku kalau kita lihat itu dengan menjanjikan gaji yang tinggi dan prosesnya mudah," ungkapnya.
Suardana menambahkan saat ini para calon pekerja migran tersebut ditampung di shelter BP3MI Banten yang berada di Kota Tangerang, untuk segera dipulangkan ke daerahnya masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)