Jepara: Pencarian dan pertolongan anak buah kapal (ABK) KM Soneta yang dinyatakan hilang di perairan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah dinyatakan ditutup. Sebelumnya, 16 ABK KM Soneta tenggelam pada Selasa, 9 Juli 2024, usai kapal pencari ikan yang mereka tumpangi alami kebocoran di lunas kapal.
Penutupan operasi SAR pada Rabu, 17 Juli 2024, dihadiri keluarga korban, steakholder setempat, dan pemilik kapal di Unit Siaga SAR Rembang, Jawa Tengah. Kepala Kantor SAR Semarang, Budiono, mengatakan hingga hari ke tujuh pencarian dilakukan secara meluas sampai 5179767 Natical Mile, namun hasilnya nihil.
"Alut yang kami gunakan untuk melakukan pencarian terbatas dan hingga saat ini belum ada tanda - tanda ditemukan jadi kita sepakati untuk ditutup," ungkap Budiono, Kamis, 18 Juli 2024.
Atas kejadi tersebut, Budiono mengimbau kepada pihak pengusaha kapal agar menyediakan alat keselamatan seperti pelumpung dan alat Emergency Position Indicating Radio Beacon (EPIRB). "Jadi apabila terjadi kecelakaan bisa cepat tertolong," tutupnya.
Sebelumnya, menurut ABK yang selamat, KM Soneta mengalami kebocoran pada lunas kapal pada bagian bawah mesin tempat baling-baling kapal berada. Saat kapal tenggelam semua ABK berusaha menyelamatkan diri dengan alat apung seadanya. Awalnya mereka bisa mengapung bersama dalam satu rombongan.
Namun, setelah terombang-ambing 3 hari 3 malam akhirnya mereka terpisah. Dan akhirnya 9 ABK berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh KM. Bintang Barokah. Kemudian 1 orang ABK diselamatkan kapal pencari cumi. Sedangkan 6 ABK lainnya dinyatakan hilang setelah 7 hari pencarian dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Adapun data ABK yang selamat yakni Nur Nawawi, 31, Sunardi, 47, Sarju, 35, Kolil, 57, Dirman, 44, Afandi, 27, Sulaiman, 24, Sulaimin, 18, dan Khamim, 63, yang diselamatkan KM. Bintang Barokah, serta Sutadi yang masih di laut diatas kapal cumi.
Sedangkan yang dinyatakan hilang 6 ABK yakni Muntari, Tamuri, Salam, Jaidi, Samani dan Damuri.
Jepara: Pencarian dan pertolongan anak buah kapal (ABK)
KM Soneta yang dinyatakan hilang di perairan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah dinyatakan ditutup. Sebelumnya, 16 ABK KM Soneta tenggelam pada Selasa, 9 Juli 2024, usai kapal pencari ikan yang mereka tumpangi alami kebocoran di lunas kapal.
Penutupan operasi SAR pada Rabu, 17 Juli 2024, dihadiri keluarga korban, steakholder setempat, dan pemilik kapal di
Unit Siaga SAR Rembang, Jawa Tengah. Kepala Kantor SAR Semarang, Budiono, mengatakan hingga hari ke tujuh pencarian dilakukan secara meluas sampai 5179767 Natical Mile, namun hasilnya nihil.
"Alut yang kami gunakan untuk melakukan pencarian terbatas dan hingga saat ini belum ada tanda - tanda ditemukan jadi kita sepakati untuk ditutup," ungkap Budiono, Kamis, 18 Juli 2024.
Atas kejadi tersebut, Budiono mengimbau kepada pihak pengusaha kapal agar menyediakan alat keselamatan seperti pelumpung dan alat
Emergency Position Indicating Radio Beacon (EPIRB). "Jadi apabila terjadi kecelakaan bisa cepat tertolong," tutupnya.
Sebelumnya, menurut ABK yang selamat, KM Soneta mengalami kebocoran pada lunas kapal pada bagian bawah mesin tempat baling-baling kapal berada. Saat kapal tenggelam semua ABK berusaha menyelamatkan diri dengan alat apung seadanya. Awalnya mereka bisa mengapung bersama dalam satu rombongan.
Namun, setelah terombang-ambing 3 hari 3 malam akhirnya mereka terpisah. Dan akhirnya 9 ABK berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh KM. Bintang Barokah. Kemudian 1 orang ABK diselamatkan kapal pencari cumi. Sedangkan 6 ABK lainnya dinyatakan hilang setelah 7 hari pencarian dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Adapun data ABK yang selamat yakni Nur Nawawi, 31, Sunardi, 47, Sarju, 35, Kolil, 57, Dirman, 44, Afandi, 27, Sulaiman, 24, Sulaimin, 18, dan Khamim, 63, yang diselamatkan KM. Bintang Barokah, serta Sutadi yang masih di laut diatas kapal cumi.
Sedangkan yang dinyatakan hilang 6 ABK yakni Muntari, Tamuri, Salam, Jaidi, Samani dan Damuri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)