BPBD Boyolali Pasok 643 Tangki Air Bersih ke Wilayah Terdampak Kekeringan
Antara • 15 Oktober 2023 17:39
Jateng: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 643 tangki yang masing-masing berisi 5.000 liter. Air ini untuk membantu masyarakat di 13 kecamatan daerah bencana kekeringan.
BPBD Boyolali terus menyalurkan bantuan air bersih kepada warga yang terdampak kemarau panjang hingga Oktober. BPBD telah siap memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan air bersih di 13 kecamatan di Boyolali yang terdampak kekeringan.
Kepala BPBD Kabupaten Boyolali Suratno mengatakan pihaknya terus melakukan droping bantuan air bersih untuk masyarakat terdampak bencana kekeringan di Boyolali, baik dari BPBD maupun dari unsur lainnya. Penyaluran air terhadap masyarakat terdampak kekeringan hingga saat ini, berjalan lancar tidak ada kendala.
"BPBD telah melakukan droping air bersih ke Desa Sarimulyo Kecamatan Kemusu sebanyak lima tangki dan Desa Kalimati Juwangi sebanyak lima tangki sehingga total sebanyak 10 tangki," ujar dia, Minggu, 15 Oktober 2023.
Lalu, pihaknya juga menyalurkan air bersih ke Desa Cabean Kecamatan Cepogo sebanyak dua tangki, Sumur (Tamansari) tiga tangki dan Kedungrejo (Kemusu) lima tangki sehingga total 10 tangki, dan total pasokan air mencapai 643 tangki.
"Masyarakat terdampak memang meningkat, sebelumnya hanya Kecamatan Wonosamodro, Wonosegoro, Kemusu, Juwangi, Musuk dan Tamansari. Namun, sekarang bertambah Selo, Cepogo, Gladagsari, Klego, Andong, Karanggede, dan Ampel. Sehingga, total menjadi 13 kecamatan yang kekurangan air," ucap dia.
Bantuan droping air bersih di Boyolali masih mencukupi, selain dari APBD juga melibatkan unsur dunia usaha dari BUMN, BUMD, perusahaan swasta, komunitas baik dari masyarakat maupun kelompok dan berbagai unsur organisasi.
Selain itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kehati-hatian selama musim kemarau dalam membakar sampah karena bisa menyebabkan kebakaran dalam kondisi musim kekeringan saat ini.
BMKG di Semarang memprakirakan hujan akan mulai turun di awal Bulan November tetapi masih dalam kategori relatif rendah sehingga masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak perlu panik. Pihaknya berharap mulai Bulan November tahun ini turun hujan.
Jateng: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 643 tangki yang masing-masing berisi 5.000 liter. Air ini untuk membantu masyarakat di 13 kecamatan daerah bencana kekeringan.
BPBD Boyolali terus menyalurkan bantuan air bersih kepada warga yang terdampak kemarau panjang hingga Oktober. BPBD telah siap memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan air bersih di 13 kecamatan di Boyolali yang terdampak kekeringan.
Kepala BPBD Kabupaten Boyolali Suratno
mengatakan pihaknya terus melakukan droping bantuan air bersih untuk masyarakat terdampak bencana kekeringan di Boyolali, baik dari BPBD maupun dari unsur lainnya. Penyaluran air terhadap masyarakat terdampak kekeringan hingga saat ini, berjalan lancar tidak ada kendala.
"BPBD telah melakukan droping air bersih ke Desa Sarimulyo Kecamatan Kemusu sebanyak lima tangki dan Desa Kalimati Juwangi sebanyak lima tangki sehingga total sebanyak 10 tangki," ujar dia, Minggu, 15 Oktober 2023.
Lalu, pihaknya juga menyalurkan air bersih ke Desa Cabean Kecamatan Cepogo sebanyak dua tangki, Sumur (Tamansari) tiga tangki dan Kedungrejo (Kemusu) lima tangki sehingga total 10 tangki, dan total pasokan air mencapai 643 tangki.
"Masyarakat terdampak memang meningkat, sebelumnya hanya Kecamatan Wonosamodro, Wonosegoro, Kemusu, Juwangi, Musuk dan Tamansari. Namun, sekarang bertambah Selo, Cepogo, Gladagsari, Klego, Andong, Karanggede, dan Ampel. Sehingga, total menjadi 13 kecamatan yang kekurangan air," ucap dia.
Bantuan droping air bersih di Boyolali masih mencukupi, selain dari APBD juga melibatkan unsur dunia usaha dari BUMN, BUMD, perusahaan swasta, komunitas baik dari masyarakat maupun kelompok dan berbagai unsur organisasi.
Selain itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kehati-hatian selama musim kemarau dalam membakar sampah karena bisa menyebabkan kebakaran dalam kondisi musim kekeringan saat ini.
BMKG di Semarang memprakirakan hujan akan mulai turun di awal Bulan November tetapi masih dalam kategori relatif rendah sehingga masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak perlu panik. Pihaknya berharap mulai Bulan November tahun ini turun hujan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)