Jepara: Perempuan dinilai efektif menjadi garda depan disiplin protokol kesehatan. Karena sering berinteraksi dengan sesama warga dan banyak bicara. Sehingga anggota satuan tugas (satgas) Jogo Tonggo, Desa Kunir, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara didominasi ibu-ibu.
"Jadi sengaja memang dipilih ibu-ibu karena banyak bicara dan dengan siapa saja berani," ujar Kepala Desa Kunir, Sucipto, Selasa, 27 Oktober 2020.
Dia mengatakan sengaja banyak melibatkan perempuan dalam satgas Jogo Tonggo, terutama ibu rumah tangga dan petani. Karena memiliki banyak waktu luang.
Tiap rukun tetangga (RT) terdapat empat orang satgas Jogo Tonggo. Satgas Jogo Tonggo di tingkat RT dibantu kader kesehatan desa.
Kegiatan satgas Jogo Tonggo di antaranya memberi masker ke warga yang hendak keluar atau masuk desa, dan memeriksa suhu tubuh warga secara berkala. Serta sosialisasi pencegahan penularan dan penyebaran virus korona covid-19 keliling desa.
Baca: PSBMK Kota Bogor Diperpanjang Lagi hingga 10 November
"Terus yang memeriksa suhu badan kalau ada pertemuan-pertemuan skala kecil seperti posyandu ya, ibu-ibu satgas Jogo Tonggo," kata Sucipto.
Pemerintah desa juga telah menyiapkan tempat isolasi, untuk warga yang baru pulang dari rantau. Warga tersebut akan akan ditempatkan di ruang isolasi yang memanfaatkan salah satu ruangan madrasah diniyah.
"Jadi kalau tidak mau isolasi mandiri sudah disiapkan ruangan isolasi. Benar-benar dijaga selama 14 hari tidak boleh keluar. Kebutuhan makan dan lainnya dicukupi," ungkap Sucipto.
Seperti diketahui, selama masa pandemi covid-19 ada 16 desa dari 195 desa dan kelurahan di Bumi Kartini yang konsisten mempertahankan zona hijau. Salah satunya Desa Kunir.
Selain itu, ada tiga desa di Kecamatan Keling yang juga mampu mempertahankan zona hijau. Yaitu Desa Tempur, Watuaji, dan Kunir.
Kepala Desa Tempur, Mariyono, mengatakan keberhasilan mempertahankan zona hijau lantaran mengikuti anjuran pencegahan penularan dan penyebaran covid-19 dari pemerintah. Salah satunya melakukan pembatasan kunjungan.
Baca: Pemkab Bogor Bakal Lakukan Rapid Tes Acak di Puncak
"Di awal-awal, semua kegiatan warga dihentikan. Warga yang datang dari rantau terus dipantau oleh satgas Jogo Tonggo,” kata Mariyono.
Bupati Jepara, Dian Kristiandi, meminta masyarakat yang desanya zona hijau sejak awal pandemi untuk tetap mempertahankan zona hijau persebaran covid-19. Keberhasilan desa-desa itu diharapkan dapat dicontoh desa-desa lain.
"Ini merupakan embrio yang patut dicontoh oleh desa lain. Pola seperti apa yang mereka gunakan untuk menekan laju pertumbuhan covid," kata Dian.
Satgas Jogo Tonggo yang sudah dibentuk hingga tingkat RT diminta untuk tidak bosan mengingatkan masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan. Serta memberikan pencerahan dan hiburan kepada masyarakat. Sehingga informasi tentang covid-19 dipahami masyarakat dengan baik.
"Jadi teman-teman Jogo Tonggo di masyarakat juga berfungsi mengingatkan tetangganya yang tidak memakai masker. Kegiatan dimasyarakat juga ikut memantau,” tukas Dian.
Jepara: Perempuan dinilai efektif menjadi garda depan disiplin
protokol kesehatan. Karena sering berinteraksi dengan sesama warga dan banyak bicara. Sehingga anggota satuan tugas (satgas) Jogo Tonggo, Desa Kunir, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara didominasi ibu-ibu.
"Jadi sengaja memang dipilih ibu-ibu karena banyak bicara dan dengan siapa saja berani," ujar Kepala Desa Kunir, Sucipto, Selasa, 27 Oktober 2020.
Dia mengatakan sengaja banyak melibatkan perempuan dalam satgas Jogo Tonggo, terutama ibu rumah tangga dan petani. Karena memiliki banyak waktu luang.
Tiap rukun tetangga (RT) terdapat empat orang satgas Jogo Tonggo. Satgas Jogo Tonggo di tingkat RT dibantu kader kesehatan desa.
Kegiatan satgas Jogo Tonggo di antaranya memberi masker ke warga yang hendak keluar atau masuk desa, dan memeriksa suhu tubuh warga secara berkala. Serta sosialisasi pencegahan penularan dan penyebaran virus korona covid-19 keliling desa.
Baca: PSBMK Kota Bogor Diperpanjang Lagi hingga 10 November
"Terus yang memeriksa suhu badan kalau ada pertemuan-pertemuan skala kecil seperti posyandu ya, ibu-ibu satgas Jogo Tonggo," kata Sucipto.
Pemerintah desa juga telah menyiapkan tempat isolasi, untuk warga yang baru pulang dari rantau. Warga tersebut akan akan ditempatkan di ruang isolasi yang memanfaatkan salah satu ruangan madrasah diniyah.
"Jadi kalau tidak mau isolasi mandiri sudah disiapkan ruangan isolasi. Benar-benar dijaga selama 14 hari tidak boleh keluar. Kebutuhan makan dan lainnya dicukupi," ungkap Sucipto.