Wakil Direktur RSUD Sayang dr Neneng Efa Fatimah dalam konferensi pers di RSUD Sayang, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu, 26 November 2022. Antara/ Devi Nindy
Wakil Direktur RSUD Sayang dr Neneng Efa Fatimah dalam konferensi pers di RSUD Sayang, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu, 26 November 2022. Antara/ Devi Nindy

6 Pengungsi Gempa Cianjur Dirawat di RSUD Sayang

Antara • 27 November 2022 07:48
Cianjur: Enam orang pengungsi gempa Cianjur, Jawa Barat, menjalani perawatan di RSUD Sayang karena efek pengungsian. Wakil Direktur RSUD Sayang, Neneng Efa Fatimah,  mengatakan mereka dirawat dengan berbagai penyakit.
 
"Ada yang ISPA, dehidrasi karena juga ada penyakit jantung dan penyakit-penyakit bawaan, mungkin karena stresor juga bisa gitu," kata Neneng di RSUD Sayang, Sabtu, 26 November 2022.
 
Baca: Bantu Korban Gempa Cianjur, Erick Thohir Mengerahkan 58 BUMN

Neneng mengatakan jumlah korban luka akibat gempa sampai saat ini sejumlah 864 orang dengan rincian luka berat 317 orang, korban luka ringan atau sedang 547 orang.
 
Saat ini pihaknya tengah merawat 37 orang dan sebagian korban luka berat yang membutuhkan operasi telah dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS), dan RS di Sukabumi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Hari ini mau ada rujuk balik empat orang yang sudah dioperasi dari RSHS, dan alhamdulillah kita sudah menyediakan tempat untuk perawatan lanjutan di sini," jelasnya.
 
Sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 318 orang meninggal hingga hari keenam gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
 
Untuk korban yang hilang sebanyak 14 jiwa. Sementara korban yang mengalami luka sebanyak 7.729 orang, yang terdiri atas 595 mengalami luka berat dan 7.134 mengalami luka ringan. Sementara korban luka berat yang dirawat di rumah sakit sebanyak 108 orang.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
 
 
(DEN)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif