Tangerang: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang bakal melakukan tes cepat antigen di lingkungan perkantoran serta di tiap kecamatan. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penularan covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang mulai meningkat.
"Rencana akan melakukan cek sampling yang dimulai di kantor-kantor pelayanan umum pemerintah daerah seperti kantor perizinan, kantor catatan sipil serta di kantor kecamatan-kecamatan," ujar Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Jumat, 8 Juli 2022.
Zaki menuturkan pemeriksaan tidak menutup kemungkinan akan dilakukan di lingkungan sekolah.
"Kita akan lihat setelah dua minggu ke depan, apabila sekolah menjadi tempat penyebaran tentunya kita akan ambil tindakan," ujar dia.
Baca: Menkes Sebut Indonesia Sudah Masuk Puncak Kasus BA.4 dan BA.5
Menurut Zaki, tes sampling antigen covid-19 itu dianggap perlu dilakukan untuk memberikan keyakinan jika di lingkungan kantor pelayanan pemerintah dan institusi lainnya dalam kondisi aman dari penyebaran virus.
"Kalau dilihat dari gejalanya lebih kepada gejala ringan, dan tingkat penularannya cepat. Jadi masyarakat yang memang sudah diketemukan hasil tes positif segera jalani isolasi," jelasnya.
Zaki meminta masyarakat melaporkan dan melakukan pemeriksaan secepatnya ke puskesmas-puskesmas terdekat jika mengalami gejala covid-19. Hal tersebut dilakukan agar dapat segera ditangani oleh tim medis.
"Segera laporkan ke puskesmas terdekat jika alami gejala dan nanti kita akan bantu untuk obat-obatannya," ucap dia.
Zaki menambahkan pihaknya tengah menggenjot capaian vaksinasi covid-19 di Kabupaten Tangerang. Proses vaksin booster atau tahap tiga saat ini baru mencapai 25 persen.
"Tapi kalau untuk vaksin tahap pertama dan kedua sudah di atas 70%. Saya mengimbau kepada masyarakat agar melakukan vaksinasi booster untuk memperkuat kembali daya imunitas tubuh," jelasnya.
Berita terkait tes antigen di Kabupaten Tangerang menjadi berita paling banyak dibaca di kanal Daerah Medcom.id. Berita lain yang juga menarik pembaca terkait lima simpatisan Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) jadi tersangka.
Polda Jawa Timur mengungkap peran lima tersangka simpatisan tersangka pencabulan santriwati, Moch Subchi Azal Tsani (MSAT). Mereka adalah orang yang sempat mengadang dan menghalangi polisi yang akan menangkap MSAT.
"Kita mengamankan 320 orang yang sebagian adalah anak-anak. Kemudian kita pilah-pilah, kami simpulkan ada lima orang yang kita tetapkan sebagai tersangka," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto, di Surabaya, Jumat, 8 Juli 2022.
Dirmanto menjelaskan terkait peran masing-masing lima tersangka itu. Pria berinisial WH, warga asal Kabupaten Sidoarjo, ditetapkan tersangka karena menabrak barikade petugas di pintu pondok dengan menggunakan sepeda motor.
Tersangka kedua berinisial MR, 19, warga asal Ploso, Kabupaten Jombang, menyiram Kasat Reskrim Polres Jombang dengan menggunakan kopi panas.
Baca: Jalani Isolasi, Tersangka Pencabulan MSAT Dimasukkan ke Sel Khusus
"Tetapi Ahamdulillah tidak menjadikan Kasat Reskrim ini luka yang serius," ujarnya.
Kemudian tersangka berinisial MN, warga Gunung Kidul, Wonosari, Jawa Tengah, yang menghalangi barikade petugas dengan kekerasan. Lalu tersangka berinisial SA, warga asl Kabupaten Lamongan, yang melakukan memprovokasi barikade petugas dengan kekerasan.
"Tersangka kelima berinisial DD, driver mobil Panther yang sebelumnya sempat kabur setelah menyenggol kendaraan petugas. Akibatnya petugas terjatuh dari kendaraan saat mengejar MSAT pada Rabu kemarin," jelas dia.
Akibat perbuatannya, kelima tersangka yang merupakan simpatisan MSAT dijerat dengan Pasal 19 UU Nomor 12 Tahun 2022, tentang tindak pidana asusila, khususnya perbuatan mencegah dan menghalangi proses penyidik.
"Dimana pada pasal 19 itu dijelasman apabila ada penegakkan hukum yang diganggu atau orang menghalangi penegakkan hukum atas kasus ini, akan diancam pidana lima tahun hukuman penjara," ujarnya.
Berita lain yang juga paling banyak dibaca terkait MSAT ditempatkan di ruang isolasi.
Surabaya: Tersangka pencabulan santriwati Moch Subchi Azal Tsani atau MSAT ditahan selama tujuh hari ke depan, di Rumah Tahanan Kelas I Surabaya Medaeng, Kabupaten Sidoarjo. Tersangka ditahan di ruang isolasi, karena alasan pandemi covid-19.
"Karena sekarang masa pandemi, tidak ada Mapenaling (masa pengenalan lingkungan), tapi isolasi khusus selama tujuh hari ke depan. Setelah itu akan ditahan di blok bersama tahanan lainnya," kata Kepala Rutan Medaeng, Wahyu Hendra Jati, Jumat, 8 Juli 2022.
Wahyu menjelaskan, tersangka MSAT telah menjalani proses penyerahan tahap kedua (P21) dari penyidik Polda Jatim ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi Jatim hari ini. Oleh jaksa, putra dari Pengasuh Pesantren Shiddiqiyah itu langsung ditahan di Rutan Medaeng.
Setelah menjalani proses administrasi, petugas kemudian membawa tersangka menjalani pemeriksaan kesehatan, seperti pemeriksaan tekanan darah. Hasilnya, lanjut Wahyu, kondisi kesehatan tersangka stabil.
"Sampai hari ini kondisi kesehatan yang bersangkutan baik-baik saja," ujarnya.
Baca: MSAT, Pemerkosa 5 Santriwati di Jombang Terancam 12 Tahun Penjara
MSAT terjerat kasus dugaan pencabulan setelah dilaporkan ke Polres Jombang pada Oktober 2019 silam. Pelapor adalah perempuan asal Jawa Tengah. MSAT kemudian ditetapkan tersangka pada Desember 2019.
Polda Jatim akhirnya mengambil alih kasus itu dan MSAT ditetapkan sebagai tersangka pada 2020 lalu. Tak terima, MSAT mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri (PN) Surabaya atas penetapan tersangkanya, namun ditolak hakim. Kasus terus bergulir dan penyidik menyerahkan berkas tahap pertama ke Kejaksaan Tinggi Jatim dan dinyatakan lengkap atau P21.
Pada Januari 2022 lalu, MSAT dipanggil oleh Polda Jatim untuk menjalani proses penyerahan tahap kedua dari penyidik Polda Jatim ke Kejati Jatim, namun mangkir. MSAT akhirnya ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO) atau buronan.
Tangerang: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang bakal melakukan
tes cepat antigen di lingkungan perkantoran serta di tiap kecamatan. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penularan covid-19 subvarian
Omicron BA.4 dan BA.5 yang mulai meningkat.
"Rencana akan melakukan cek sampling yang dimulai di kantor-kantor pelayanan umum pemerintah daerah seperti kantor perizinan, kantor catatan sipil serta di kantor kecamatan-kecamatan," ujar Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Jumat, 8 Juli 2022.
Zaki menuturkan pemeriksaan tidak menutup kemungkinan akan dilakukan di lingkungan sekolah.
"Kita akan lihat setelah dua minggu ke depan, apabila sekolah menjadi tempat penyebaran tentunya kita akan ambil tindakan," ujar dia.
Baca:
Menkes Sebut Indonesia Sudah Masuk Puncak Kasus BA.4 dan BA.5
Menurut Zaki, tes sampling antigen covid-19 itu dianggap perlu dilakukan untuk memberikan keyakinan jika di lingkungan kantor pelayanan pemerintah dan institusi lainnya dalam kondisi aman dari penyebaran virus.
"Kalau dilihat dari gejalanya lebih kepada gejala ringan, dan tingkat penularannya cepat. Jadi masyarakat yang memang sudah diketemukan hasil tes positif segera jalani isolasi," jelasnya.
Zaki meminta masyarakat melaporkan dan melakukan pemeriksaan secepatnya ke puskesmas-puskesmas terdekat jika mengalami gejala
covid-19. Hal tersebut dilakukan agar dapat segera ditangani oleh tim medis.
"Segera laporkan ke puskesmas terdekat jika alami gejala dan nanti kita akan bantu untuk obat-obatannya," ucap dia.
Zaki menambahkan pihaknya tengah menggenjot capaian vaksinasi covid-19 di Kabupaten Tangerang. Proses vaksin
booster atau tahap tiga saat ini baru mencapai 25 persen.
"Tapi kalau untuk vaksin tahap pertama dan kedua sudah di atas 70%. Saya mengimbau kepada masyarakat agar melakukan vaksinasi
booster untuk memperkuat kembali daya imunitas tubuh," jelasnya.
Berita terkait tes antigen di Kabupaten Tangerang menjadi berita paling banyak dibaca di kanal
Daerah Medcom.id. Berita lain yang juga menarik pembaca terkait lima simpatisan Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) jadi tersangka.
Polda Jawa Timur mengungkap peran lima tersangka simpatisan tersangka
pencabulan santriwati, Moch Subchi Azal Tsani (MSAT). Mereka adalah orang yang sempat mengadang dan menghalangi polisi yang akan menangkap MSAT.
"Kita mengamankan 320 orang yang sebagian adalah anak-anak. Kemudian kita pilah-pilah, kami simpulkan ada lima orang yang kita tetapkan sebagai tersangka," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto, di Surabaya, Jumat, 8 Juli 2022.
Dirmanto menjelaskan terkait peran masing-masing lima tersangka itu. Pria berinisial WH, warga asal Kabupaten Sidoarjo, ditetapkan tersangka karena menabrak barikade petugas di pintu pondok dengan menggunakan sepeda motor.
Tersangka kedua berinisial MR, 19, warga asal Ploso, Kabupaten Jombang, menyiram Kasat Reskrim Polres Jombang dengan menggunakan kopi panas.
Baca:
Jalani Isolasi, Tersangka Pencabulan MSAT Dimasukkan ke Sel Khusus
"Tetapi Ahamdulillah tidak menjadikan Kasat Reskrim ini luka yang serius," ujarnya.
Kemudian tersangka berinisial MN, warga Gunung Kidul, Wonosari, Jawa Tengah, yang menghalangi barikade petugas dengan kekerasan. Lalu tersangka berinisial SA, warga asl Kabupaten Lamongan, yang melakukan memprovokasi barikade petugas dengan
kekerasan.
"Tersangka kelima berinisial DD,
driver mobil Panther yang sebelumnya sempat kabur setelah menyenggol kendaraan petugas. Akibatnya petugas terjatuh dari kendaraan saat mengejar MSAT pada Rabu kemarin," jelas dia.
Akibat perbuatannya, kelima tersangka yang merupakan simpatisan MSAT dijerat dengan Pasal 19 UU Nomor 12 Tahun 2022, tentang tindak pidana asusila, khususnya perbuatan mencegah dan menghalangi proses penyidik.
"Dimana pada pasal 19 itu dijelasman apabila ada penegakkan hukum yang diganggu atau orang menghalangi penegakkan hukum atas kasus ini, akan diancam pidana lima tahun hukuman penjara," ujarnya.