Malang: Polisi disebut telah menghapus video yang diunggauh oleh pemilik akun TikTok @kelpinbotem. Video itu menggambarkan kondisi penonton yang berdesak-desakan di pintu keluar Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, saat kerusuhan pecah usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.
Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Edwin Partogi Pasaribu, mengatakan, video itu diunggah oleh seorang pria bernama, Kelfin. Sebelumnya, Kelfin mengaku kepada LPSK, bahwa video miliknya tersebut telah dihapus oleh penyidik saat diperiksa pada Senin, 3 Oktober 2022.
"Waktu diperiksa penyidik Senin (3 Oktober 2022), Kelfin mendengar dari penyidik bahwa video dan medsos-nya akan dihapus," katanya di Malang, Sabtu, 8 Oktober 2022.
Edwin mengaku, Kelfin menyampaikan informasi tersebut kepada LPSK pada Kamis, 6 Oktober 2022. Keesokan harinya, pada Jumat 7 Oktober 2022, Kelfin didampingi oleh LPSK, mengambil kembali telepon genggam (HP) miliknya yang ada di penyidik.
"Kelfin kemudian memeriksa ternyata video dan akun medsosnya masih ada," ujarnya.
Mendapati hal itu, Kelfin meminta maaf karena terjadi kesalahpahaman. Sebab, isu penghapusan video dan medsos itu diakui Kelfin sesuai dengan apa yang ia dengar dari penyidik saat diperiksa pada Senin 3 Oktober 2022.
"Dengan demikian, faktanya adalah video dan akun medsos Kelfin masih ada sampai saat ini," tambah Edwin.
LPSK mengapresiasi sikap Polri yang memang tidak melakukan intervensi terhadap telepon genggam Kelfin, serta tidak mempersoalkan unggahannya.
Sebelumnya diberitakan, beredar narasi seorang suporter Arema FC, Aremania, ditangkap oleh intel polisi di media sosial dan Whatsapp Group. Aremania itu ditangkap lantaran baru saja mengunggah video suasana Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, di akun TikTok nya.
Video itu disebutkan menggambarkan kondisi pintu keluar stadion yang berdesak-desakan saat kerusuhan yang terjadi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.
Berdasarkan penelusuran Medcom.id, video tersebut awalnya diunggah oleh pemilik akun TikTok @kelpinbotem. Namun, akun tersebut saat ini terpantau sudah tidak aktif.
Saat ditelusuri kembali, pemilik akun TikTok @kelpinbotem, diketahui tercatat sebagai pegawai kebersihan di Stasiun Malang. Hal itu juga dibenarkan oleh Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif.
"Barusan dapat kabar. Memang kemarin dimintai keterangan di Polres dan kemarin sekitar pukul 18.00 WIB disuruh balik," katanya, Selasa, 4 Oktober 2022.
Saat ditanya lebih lanjut, Luqman enggan berkomentar. Ia meminta awak media untuk melakukan konfirmasi langsung kepada polisi.
"Bisa ke kepolisian saja, saya juga minim data dan materinya terkait konten dia," imbuhnya.
Malang: Polisi disebut telah menghapus video yang diunggauh oleh pemilik akun TikTok @kelpinbotem. Video itu menggambarkan
kondisi penonton yang berdesak-desakan di pintu keluar Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, saat kerusuhan pecah usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.
Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Edwin Partogi Pasaribu, mengatakan, video itu diunggah oleh seorang pria bernama, Kelfin. Sebelumnya, Kelfin mengaku kepada LPSK, bahwa video miliknya tersebut telah dihapus oleh penyidik saat diperiksa pada Senin, 3 Oktober 2022.
"Waktu diperiksa penyidik Senin (3 Oktober 2022), Kelfin mendengar dari penyidik bahwa video dan
medsos-nya akan dihapus," katanya di Malang, Sabtu, 8 Oktober 2022.
Edwin mengaku, Kelfin menyampaikan informasi tersebut kepada LPSK pada Kamis, 6 Oktober 2022. Keesokan harinya, pada Jumat 7 Oktober 2022, Kelfin didampingi oleh LPSK, mengambil kembali telepon genggam (HP) miliknya yang ada di penyidik.
"Kelfin kemudian memeriksa ternyata video dan akun medsosnya masih ada," ujarnya.
Mendapati hal itu, Kelfin meminta maaf karena terjadi kesalahpahaman. Sebab, isu penghapusan video dan medsos itu diakui Kelfin sesuai dengan apa yang ia dengar dari penyidik saat diperiksa pada Senin 3 Oktober 2022.
"Dengan demikian, faktanya adalah video dan akun medsos Kelfin masih ada sampai saat ini," tambah Edwin.
LPSK mengapresiasi sikap Polri yang memang tidak melakukan intervensi terhadap telepon genggam Kelfin, serta tidak mempersoalkan unggahannya.
Sebelumnya diberitakan, beredar narasi seorang suporter Arema FC, Aremania, ditangkap oleh intel polisi di
media sosial dan Whatsapp Group. Aremania itu ditangkap lantaran baru saja mengunggah video suasana Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, di akun TikTok nya.
Video itu disebutkan menggambarkan kondisi pintu keluar stadion yang berdesak-desakan saat kerusuhan yang terjadi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.
Berdasarkan penelusuran
Medcom.id, video tersebut awalnya diunggah oleh pemilik akun TikTok @kelpinbotem. Namun, akun tersebut saat ini terpantau sudah tidak aktif.
Saat ditelusuri kembali, pemilik akun TikTok @kelpinbotem, diketahui tercatat sebagai pegawai kebersihan di Stasiun Malang. Hal itu juga dibenarkan oleh
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif.
"Barusan dapat kabar. Memang kemarin dimintai keterangan di Polres dan kemarin sekitar pukul 18.00 WIB disuruh balik," katanya, Selasa, 4 Oktober 2022.
Saat ditanya lebih lanjut, Luqman enggan berkomentar. Ia meminta awak media untuk melakukan konfirmasi langsung kepada polisi.
"Bisa ke kepolisian saja, saya juga minim data dan materinya terkait konten dia," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)