Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (baju batik-kanan). (Istimewa)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (baju batik-kanan). (Istimewa)

Total 1.135 Embung Dibangun di Jateng Sejak 2016

Lukman Diah Sari • 10 November 2022 11:29
Semarang: Gerakan Seribu Embung yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sejak 2016 telah melebihi target. Hingga kini, total 1.135 embung dibangun untuk irigasi dan air bersih se-Jawa Tengah.
 
Ganjar mengungkap soal pendanaan yang digunakan untuk membangun embung tidak hanya berasal dari APBD. Tapi juga dibantu banyak pihak, termasuk gelontoran dana dari pemerintah pusat.
 
"1.000 (embung) itu cita-cita karena bantuannya cukup banyak. Kabupaten membantu, CSR membantu, pusat membantu jadi kita kelompokkan," ujar Ganjar di Dusun Kalangan, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Rabu, 9 November 2022. 

Embung merupakan penampung air hujan serupa waduk yang dibangun dengan tujuan pemanfaatan air hujan, terutama untuk memperbaiki kualitas air yang digunakan petani dalam sistem irigasi pertanian. Selain itu, embung juga untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga sehari-hari.

Baca: Musim Hujan, Sejumlah Desa di Klaten Masih Bergantung pada Pasokan Air


Ganjar menerangkan dengan adanya embung, hasil panen pertanian juga menjadi lebih berkualitas serta jumlahnya meningkat. Pariwisata juga bisa diandalkan di sekitar embung, sehingga kehidupan masyarakat bisa lebih makmur dan tercukupi.
 
"Lebih banyak embung juga bisa dipakai sebagai cara kita mengelola air, masa air hujan lewat begitu saja? Kalau banjir orang marah-marah kan. Kalau itu (air hujan) dikumpulkan, apakah bentuknya waduk atau embung, ini bisa untuk pariwisata, suplai air dan tentu saja pertanian yang ada di sekitarnya akan lebih bermanfaat," jelas Ganjar.
 
Keberhasilan program seribu embung ini akan terus dilanjutkan Ganjar. Pihaknya bakal melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan agar jumlah embung yang dibangun bisa bertambah.
 
"Maka kita akan teruskan program ini dan semakin hari semakin bisa kita punya cara untuk melibatkan pemangku kepentingan, sehingga sumber anggarannya tidak dari pemerintah saja. Mungkin CSR, filantrop kita bisa jadikan satu untuk membuat lebih banyak lagi," jelas Ganjar.

Baca: Bantuan Sumur Bor Bikin Warga Desa di Gunungkidul Punya Air Bersih


Kepala Desa Gudangharjo, Kecamatan Parunggupito, Kabupaten Wonogiri, Sriyono mengungkap manfaat embung. Dia menuturkan embung Gudangharjo mampu menghidupi 95 persen penduduk Desa Gudangharjo yang terdiri dari 500 penduduk di 8 dusun itu.
 
"95 persen penduduk yang ada di Desa Gudangharjo ini, terdiri dari 8 dusun yang memanfaatkan embung ini. 95 persen tadi dari jumlah penduduk kami 500, kepala rumah tangga 400 sekian yang menggunakannya," ungkap Sriyono.
 
Hal serupa juga disampaikan Mujib seorang pengelola embung Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung. Mujib memanfaatkan embung sebagai destinasi wisata baru di Temanggung.
 
"Ramai saat weekend, rata-rata 500 sampai 1.000 pengunjung dalam satu bulan. Tiket masuk per orang 5.000, artinya warga sekitar bisa berjualan di area embung, anak-anak muda bisa ikut kerja dalam embung ini," tutur Mujib.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan