Gunung Kidul: Warga Desa Pengkol di Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, harus pergi cukup jauh untuk bisa mendapat air bersih. Bahkan, kadang terpaksa mengeluarkan uang lebih sekadar membeli air bersih.
Mengetahui itu, relawan perempuan yang tergabung dalam Srikandi Ganjar Yogyakarta memberi bantuan berupa pembangunan sumur bor di Desa Pengkol. Sumur ini diharapkan bisa meredam permasalahan kesulitan air warga desa.
"Srikandi Ganjar kali ini melakukan kegiatan kemanusiaan, di mana kami melakukan pembangun sumur bor, yang pembangunannya sudah dilakukan pada tanggal 15 Oktober, dan pada 26 Oktober, air dari sumur ini sudah mengalir," ucap Koordinator Wilayah Srikandi Ganjar Yogyakarta, Herawati, dalam keterangannya, Sabtu, 29 Oktober 2022.
Pihaknya berharap air yang mengalir dari sumur ini bisa dimanfaatkan seluruh warga Desa Pengkol. Baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun berkebun.
"Kami mendengar dan merasakan keresahan warga Gunung Kidul, khususnya di Desa Pengkol ini, bahwasanya mereka sangat kesulitan mendapatkan air bersih. Jadi di sini kami berinisiatif untuk membangun sumur bor ini," jelas Herawati.
Dalam peresmian sumur, Srikandi Ganjar menggelar sejumlah kegiatan. Mulai dari ditampilkannya kesenian jatilan hingga penandatanganan prasasti yang dilakukan bersama perangkat Desa Pengkol.
"Menurut saya kegiatan ini juga merupakan representasi dari sosok Pak Ganjar yang di mana beliau sangat peduli terhadap persoalan-persoalan sosial seperti ini. Untuk kebermanfaatannya, sumur ini bisa dimanfaatkan oleh warga di satu kelurahan," jelas dia.
Sementara itu, Lurah Pengkol Agus Sunarjo, 49, mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi pembangunan sumur yang dilakukan para relawan Srikandi Ganjar. Agus mengungkap sumur ini akan sangat bermanfaat untuk warganya.
"Pembangunan sumur yang dilakukan oleh Srikandi Ganjar ini, kita sangat berterima kasih. Memang kita sebagai masyarakat sangat membutuhkan (sumur tersebut). Di musim kemarau, kami terpaksa sering membeli air yang dijual di tanki. Jadi ada (penjual air) tanki yang sering turun untuk menjual di desa-desa kami," ungkap dia.
Gunung Kidul: Warga Desa Pengkol di Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul,
Yogyakarta, harus pergi cukup jauh untuk bisa mendapat
air bersih. Bahkan, kadang terpaksa mengeluarkan uang lebih sekadar membeli air bersih.
Mengetahui itu, relawan
perempuan yang tergabung dalam Srikandi Ganjar Yogyakarta memberi bantuan berupa pembangunan sumur bor di Desa Pengkol. Sumur ini diharapkan bisa meredam permasalahan kesulitan air warga desa.
"Srikandi Ganjar kali ini melakukan kegiatan kemanusiaan, di mana kami melakukan pembangun sumur bor, yang pembangunannya sudah dilakukan pada tanggal 15 Oktober, dan pada 26 Oktober, air dari sumur ini sudah mengalir," ucap Koordinator Wilayah Srikandi Ganjar Yogyakarta, Herawati, dalam keterangannya, Sabtu, 29 Oktober 2022.
Pihaknya berharap air yang mengalir dari sumur ini bisa dimanfaatkan seluruh warga Desa Pengkol. Baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun berkebun.
"Kami mendengar dan merasakan keresahan warga Gunung Kidul, khususnya di Desa Pengkol ini, bahwasanya mereka sangat kesulitan mendapatkan air bersih. Jadi di sini kami berinisiatif untuk membangun sumur bor ini," jelas Herawati.
Dalam peresmian sumur, Srikandi Ganjar menggelar sejumlah kegiatan. Mulai dari ditampilkannya kesenian jatilan hingga penandatanganan prasasti yang dilakukan bersama perangkat Desa Pengkol.
"Menurut saya kegiatan ini juga merupakan representasi dari sosok Pak Ganjar yang di mana beliau sangat peduli terhadap persoalan-persoalan sosial seperti ini. Untuk kebermanfaatannya, sumur ini bisa dimanfaatkan oleh warga di satu kelurahan," jelas dia.
Sementara itu, Lurah Pengkol Agus Sunarjo, 49, mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi pembangunan sumur yang dilakukan para relawan Srikandi Ganjar. Agus mengungkap sumur ini akan sangat bermanfaat untuk warganya.
"Pembangunan sumur yang dilakukan oleh Srikandi Ganjar ini, kita sangat berterima kasih. Memang kita sebagai masyarakat sangat membutuhkan (sumur tersebut). Di musim kemarau, kami terpaksa sering membeli air yang dijual di tanki. Jadi ada (penjual air) tanki yang sering turun untuk menjual di desa-desa kami," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)