Yogyakarta: Organisasi Angkutan Darat (Organda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merespons kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang telah diputuskan pemerintah mulai Minggu, 4 September 2022, pukul 14.30 WIB. Organda DIY memutuskan tarif kenaikan layanan transportasi mulai pekan ini.
"Kenaikan tarifnya sekitar 18-22 persen dari harga semula. Sudah kami berlakukan minggu ini," kata Ketua Organda DIY, Hantoro dihubungi, Senin, 5 September 2022.
Ia mengatakan penyesuaian tarif itu menjadi komponen vital operasional transportasi. Menurut dia, pihaknya sudah menahan kenaikan tarif meski harga sparepart dan sejumlah elemen transportasi sudah naik beberapa waktu lalu.
"Justru kalau tarif tidak naik kami khawatir kami ke depan tak bisa memberikan pelayanan dengan baik," ujarnya.
Ia mengatakan kenaikan tarif dengan besaran tersebut masih wajar. Hantoro mengatakan sudah membahas dengan para anggota Organda, baik yang melayani transportasi perkotaan, luar kota, maupun pariwisata.
"Jangan sampai jadi beban masyarakat. Kami realistis saja. Yang penting kenaikan tarifnya tidak liar," kata dia.
Perihal keterisian kursi, kata dia, untuk bus jurusan Jakarta maupun Surabaya berkisar di atas 30 persen saat hari kerja. Sementara, saat akhir pekan keterisiannya mencapai 70 hingga 75 persen.
Sementara, bus pariwisata keterisiannya sekitar 65 persen saat hari kerja dan 80 hingga 90 persen saat akhir pekan. Ie meyakini kenaikan tarif nantinya tidak terlalu berpengaruh dengan penggunaan jasa transportasi darat.
"Tinggal sekarang kami berharap ketersediaan BBM terjamin oleh pemerintah. Dengan kenaikan harga BBM ini pemerintah tak bisa mengelak (dalam ketersediaan BBM)," ungkapnya.
Yogyakarta: Organisasi
Angkutan Darat (Organda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merespons kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang telah diputuskan pemerintah mulai Minggu, 4 September 2022, pukul 14.30 WIB. Organda DIY memutuskan tarif kenaikan layanan transportasi mulai pekan ini.
"Kenaikan tarifnya sekitar 18-22 persen dari harga semula. Sudah kami berlakukan minggu ini," kata Ketua Organda DIY, Hantoro dihubungi, Senin, 5 September 2022.
Ia mengatakan
penyesuaian tarif itu menjadi komponen vital operasional transportasi. Menurut dia, pihaknya sudah menahan kenaikan tarif meski harga sparepart dan sejumlah elemen transportasi sudah naik beberapa waktu lalu.
"Justru kalau tarif tidak naik kami khawatir kami ke depan tak bisa memberikan pelayanan dengan baik," ujarnya.
Ia mengatakan kenaikan tarif dengan besaran tersebut masih wajar. Hantoro mengatakan sudah membahas dengan para anggota
Organda, baik yang melayani transportasi perkotaan, luar kota, maupun pariwisata.
"Jangan sampai jadi beban masyarakat. Kami realistis saja. Yang penting kenaikan tarifnya tidak liar," kata dia.
Perihal keterisian kursi, kata dia, untuk bus jurusan Jakarta maupun Surabaya berkisar di atas 30 persen saat hari kerja. Sementara, saat akhir pekan keterisiannya mencapai 70 hingga 75 persen.
Sementara, bus pariwisata keterisiannya sekitar 65 persen saat hari kerja dan 80 hingga 90 persen saat akhir pekan. Ie meyakini kenaikan tarif nantinya tidak terlalu berpengaruh dengan penggunaan jasa transportasi darat.
"Tinggal sekarang kami berharap ketersediaan BBM terjamin oleh pemerintah. Dengan kenaikan harga BBM ini pemerintah tak bisa mengelak (dalam ketersediaan BBM)," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)