Tangerang: Warga korban longsor di Kampung Keranggan, Keranggan, Setu, Tangerang Selatan, Wandi, 27, pernah mengusulkan pendirian turap ke Pemkot Tangsel, sejak 2008. Namun sampai saat ini permohonan itu tidak juga terealisasi hingga akhirnya longsor melanda rumah orang tuanya pagi tadi.
"Sebenarnya dulu pernah ada longsor kecil, terus keduanya kalinya baru ini yang longsor besar, sampai menimpa atap dapur rumah," kata Wandi di Setu, Tangerang Selatan, Selasa, 18 Mei 2021.
Baca: Pendatang di Kabupaten Tangerang Harus Tes Swab Antigen
Wandi meminta perhatian Pemkot Tangsel agar tebing tanah setinggi 10 meter yang berbatasan dengan rumahnya itu dilakukan pembetonan (turap). Permintaan tersebut karena khawatir pergerakan tanah kembali menimpa rumah keluarganya.
"Sebelumnya sudah pengajuan dari 2008 ke Kelurahan, gimana baiknya ditanggul atau gimana. Cuma waktu itu sudah difoto dari 2008 terus 2010 waktu itu. Tapi masih seperti ini saja, belum ada tindak lanjutnya," jelasnya.
Wandi hanya bisa berharap pemerintah bisa memberikan jalan terbaik kepada warganya agar hidup nyaman dan aman. "Muda-mudahan ada jalan terbaik biar saya nyaman dan aman, mau ngungsi juga kemana. Punyanya (rumah), segini," ujarnya.
Sementara Lurah Keranggan, Agus Mudi, mengakui pernah menerima usulan pemasangan dinding turap oleh warganya tersebut. Karena belum terealisasi penurapan itu, pihaknya mengklaim telah melakukan langkah-langkah pencegahan agar longsor tidak kembali terjadi.
"Usulan turap itu sudah kita sampaikan beberapa tahun lalu. Tapi ada kendala teknis untuk pelaksanaan turap. Seperti pembukaan akses, dan tanah yang masih milik warga," jelas Agus.
Sebelumnya dua rumah di Setu Tangsel tertimbun longsor. Akibat kejadian itu, pemilik rumah takut menempati tempat tinggalnya dan harus diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Tangerang: Warga
korban longsor di Kampung Keranggan, Keranggan, Setu, Tangerang Selatan, Wandi, 27, pernah mengusulkan pendirian turap ke Pemkot Tangsel, sejak 2008. Namun sampai saat ini permohonan itu tidak juga terealisasi hingga akhirnya longsor melanda rumah orang tuanya pagi tadi.
"Sebenarnya dulu pernah ada longsor kecil, terus keduanya kalinya baru ini yang longsor besar, sampai menimpa atap dapur rumah," kata Wandi di Setu, Tangerang Selatan, Selasa, 18 Mei 2021.
Baca:
Pendatang di Kabupaten Tangerang Harus Tes Swab Antigen
Wandi meminta perhatian Pemkot Tangsel agar tebing tanah setinggi 10 meter yang berbatasan dengan rumahnya itu dilakukan pembetonan (turap). Permintaan tersebut karena khawatir pergerakan tanah kembali menimpa rumah keluarganya.
"Sebelumnya sudah pengajuan dari 2008 ke Kelurahan, gimana baiknya ditanggul atau gimana. Cuma waktu itu sudah difoto dari 2008 terus 2010 waktu itu. Tapi masih seperti ini saja, belum ada tindak lanjutnya," jelasnya.
Wandi hanya bisa berharap pemerintah bisa memberikan jalan terbaik kepada warganya agar hidup nyaman dan aman. "Muda-mudahan ada jalan terbaik biar saya nyaman dan aman, mau ngungsi juga kemana. Punyanya (rumah), segini," ujarnya.
Sementara Lurah Keranggan, Agus Mudi, mengakui pernah menerima usulan pemasangan dinding turap oleh warganya tersebut. Karena belum terealisasi penurapan itu, pihaknya mengklaim telah melakukan langkah-langkah pencegahan agar longsor tidak kembali terjadi.
"Usulan turap itu sudah kita sampaikan beberapa tahun lalu. Tapi ada kendala teknis untuk pelaksanaan turap. Seperti pembukaan akses, dan tanah yang masih milik warga," jelas Agus.
Sebelumnya dua rumah di Setu Tangsel tertimbun longsor. Akibat kejadian itu, pemilik rumah takut menempati tempat tinggalnya dan harus diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)