Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menyerahkan tali asih kepada 1.000 orang anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu 10 November 2021/Dok. Pemkab Malang.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menyerahkan tali asih kepada 1.000 orang anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu 10 November 2021/Dok. Pemkab Malang.

Hari Pahlawan, 1.000 Veteran Kabupaten Malang Terima Tali Asih

Daviq Umar Al Faruq • 10 November 2021 12:58
Malang: Memperingati Hari Pahlawan setiap 10 November, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Jawa Timur, menyerahkan tali asih kepada 1.000 orang anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Setiap anggota mendapat tali asih sebesar Rp750 ribu.
 
Tali asih diserahkan secara simbolis kepada 5 perwakilan veteran Operasi Seroja Tahun 1974, di Halaman Pendopo Panji Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu, 11 November 2021. Penyerahan tali asih dilakukan usai Upacara Peringatan Hari Pahlawan.
 
Bupati Malang, M Sanusi, mengatakan, negeri ini telah mengalami penjajahan yang panjang dan menyakitkan. Berkali-kali pemberontakan lokal dikobarkan terhadap penjajahan dalam kurun waktu 350 tahun, namun selalu mengalami kegagalan.

Baca juga: Sudah Vaksin, 2 Bumil di Sikka Terpapar Covid-19 Tanpa Gejala
 
"Ratusan tahun terpecah-pecah karena politik devide et impera atau politik adu domba," katanya, saat memimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2021 di Halaman Pendopo Panji Kepanjen, Kabupaten Malang.
 
Sanusi menjelaskan, para pendiri bangsa ini menyadari politik devide et impera dengan membangun identitas bahwa semua bersaudara, sebangsa dan setanah air. Hal itu menjadi pelajaran berharga, bahwa lidi kuat akan sulit dipatahkan jika dalam kesatuan.
 
"Kita sadar bahwa kita berbeda-beda, tetapi jangan sampai terpecah-pecah oleh perbedaan SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan), karena akan membuat mundur jauh ke era sebelum Sumpah Pemuda 1928," bebernya.
 
"Kita harus terus menggelorakan semangat gotong-royong serta persatuan dan kesatuan Indonesia. Perbedaan justru semakin memperkaya dan memperkuat kita, Bangsa Indonesia. Seraya mengembangkan toleransi terhadap perbedaan yang ada, dengan berdasarkan seloka: Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda namun tetap satu jua," imbuhnya.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan