Surabaya: Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan berbagai langkah untuk menekan laju penyebaran covid-19. Terbaru, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, menutup sementara semua tempat wisata di Kota Pahlawan.
Adapun wahana wisata yang ditutup sementara, salah satunya taman-taman se-Surabaya, Taman Hutan Raya (Tahura) dan Kebun Raya Mangrove (KRM). Hal ini dilakukan semata-mata demi melindungi dan menyelamatkan warga dari virus covid-19.
Apalagi, kata Eri, covid-19 dengan varian delta sangat cepat penyebarannya, dan varian baru ini tidak memandang usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Makanya, dia mengaku harus menyelamatkan nyawa warga Surabaya.
"Meskipun berat, keputusan ini harus saya ambil karena demi menyelamatkan warga Surabaya," kata Eri, di Surabaya, Rabu, 30 Juni 2021.
Baca: Ridwan Kamil Wajibkan Tiap RT Punya Pelacak Covid-19
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin, memastikan bahwa semua taman di Kota Surabaya sudah ditutup sejak beberapa waktu lalu. Sebab, lonjakan kasus covid-19 di Surabaya semakin mengkhawatirkan.
“Jadi, semua taman se-Surabaya kami tutup sementara sampai dengan waktu yang tidak ditentukan. Mohon maaf kepada warga Surabaya, ini demi kemanan dan kesehatan bersama. Mari kita berdoa supaya covid-19 ini cepat selesai,” ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Yuniarto Herlambang, memastikan bahwa penutupan sementara Tahura dan Kebun Raya Mangrove itu sudah dilakukan sejak awal pekan ini. Sebanyak 12 tahura dan tiga KRM sudah tidak beroperasi demi menekan penyebaran covid-19.
“Sebenarnya, Tahura dan Kebun Raya Mangrove ini sempat beroperasi di awal tahun ini, bahkan antusiasme pengunjung juga tinggi. Namun, karena covid-19 semakin meningkat, kami tidak ada pilihan lain selain menutup Tahura dan Kebun Raya Mangrove ini,” katanya.
Herlambang juga memastikan bahwa sebelum melakukan penutupan, DKPP memberikan sosialisasi, baik melalui media sosial (medsos) maupun memasang spanduk di depan Tahura dan Kebun Raya Mangrove itu.
"Penutupan ini sampai dengan batas waktu yang tidak bisa ditentukan, karena kami akan melihat dulu perkembangan kasus covid-19 di Surabaya,” ujarnya.
Surabaya: Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan berbagai langkah untuk menekan laju penyebaran covid-19. Terbaru, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, menutup sementara semua tempat wisata di Kota Pahlawan.
Adapun wahana wisata yang ditutup sementara, salah satunya taman-taman se-Surabaya, Taman Hutan Raya (Tahura) dan Kebun Raya Mangrove (KRM). Hal ini dilakukan semata-mata demi melindungi dan menyelamatkan warga dari virus covid-19.
Apalagi, kata Eri, covid-19 dengan varian delta sangat cepat penyebarannya, dan varian baru ini tidak memandang usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Makanya, dia mengaku harus menyelamatkan nyawa warga Surabaya.
"Meskipun berat, keputusan ini harus saya ambil karena demi menyelamatkan warga Surabaya," kata Eri, di Surabaya, Rabu, 30 Juni 2021.
Baca:
Ridwan Kamil Wajibkan Tiap RT Punya Pelacak Covid-19
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin, memastikan bahwa semua taman di Kota Surabaya sudah ditutup sejak beberapa waktu lalu. Sebab, lonjakan kasus covid-19 di Surabaya semakin mengkhawatirkan.
“Jadi, semua taman se-Surabaya kami tutup sementara sampai dengan waktu yang tidak ditentukan. Mohon maaf kepada warga Surabaya, ini demi kemanan dan kesehatan bersama. Mari kita berdoa supaya covid-19 ini cepat selesai,” ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Yuniarto Herlambang, memastikan bahwa penutupan sementara Tahura dan Kebun Raya Mangrove itu sudah dilakukan sejak awal pekan ini. Sebanyak 12 tahura dan tiga KRM sudah tidak beroperasi demi menekan penyebaran covid-19.
“Sebenarnya, Tahura dan Kebun Raya Mangrove ini sempat beroperasi di awal tahun ini, bahkan antusiasme pengunjung juga tinggi. Namun, karena covid-19 semakin meningkat, kami tidak ada pilihan lain selain menutup Tahura dan Kebun Raya Mangrove ini,” katanya.
Herlambang juga memastikan bahwa sebelum melakukan penutupan, DKPP memberikan sosialisasi, baik melalui media sosial (medsos) maupun memasang spanduk di depan Tahura dan Kebun Raya Mangrove itu.
"Penutupan ini sampai dengan batas waktu yang tidak bisa ditentukan, karena kami akan melihat dulu perkembangan kasus covid-19 di Surabaya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)