Bojonegoro: Pencarian korban perahu terbalik di Bengawan Solo, Bojonegoro, Jawa Tengah, akan dilanjutkan hari ini. Tim SAR gabungan akan melanjutkan proses penyisiran sungai Bengawan Solo.
Sebelumnya, pencarian dihentikan sementara karena hari telah gelap, sehingga tidak memungkinkan bagi petugas untuk turun ke lapangan. Apalagi, arus air juga masih sangat deras.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, jumlah korban yang belum ditemukan hingga saat ini berjumlah tujuh orang. Sedangkan 11 berhasil selamat, termasuk tiga anak yang terakhir ditemukan.
"Kita temukan 11 selamat, kurang 7 orang belum bisa kita temukan. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan jumlahnya bertambah, karena belum terindentifikasi oleh kami," kata Kepala Ardhian Orianto, Kamis, 4 November 2021.
Baca juga: Temanggung Kehilangan Potensi Pendapatan Rp240 Miliar per Tahun
Pihaknya masih kesulitan melakukan pendataan pasti penumpang, lantaran jumlah 18 penumpang yang muncul berdasarkan keterangan beberapa korban yang berhasil diselamatkan. Tetapi ada korban-korban lain yang tidak dikenal, sehingga pihaknya tak menutup kemungkinan jumlah 7 orang yang hilang ini bertambah.
"Perkiraan itu dari identifikasi berdasarkan laporan keterangan yang selamat sejumlah 18 orang, itu yang sudah pasti. Tetapi ada yang tidak dikenal. Jadi mungkin bisa bertambah, kita juga belum bisa memastikan," terang Ardhian.
Para korban yang selamat kini sebagian telah diperbolehkan untuk pulang, tetapi ada korban yang masih menjalani perawatan di Puskesmas Kanor dan Puskesmas Rengel.
BPBD Bojonegoro terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak mulai dari BPBD Jawa Timur, Basarnas, Dinas Perhubungan (Dishub), Damkar, TNI polri, serta BPBD Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Lamongan, untuk melakukan pencarian bersama Kamis besok.
"Dari kami BPBD tadi sudah menyusuri sejauh 10 km dari lokasi kejadian unsur terlibat. Cuaca mendukung cerah. Sebelum kejadian saja hujan deras. Ini kami akan ke Tuban untuk koordinasi pencarian besok pagi," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan sebuah perahu penyeberangan di Sungai Bengawan Solo Bojonegoro tepatnya di antara Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, dengan Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Tuban, pada Rabu, 3 November 2021 sekitar pukul 09.30 WIB tenggelam.
Diduga perahu penyeberangan ini mengangkut paling tidak 23 orang, sayang tidak ada daftar dan jumlah pasti mengenai para penumpangnya. Tetapi berdasarkan data BPBD dari saksi mata yang berhasil diselamatkan, total ada 18 orang yang menaiki perahu nahas tersebut.
Bojonegoro: Pencarian korban perahu terbalik
di Bengawan Solo, Bojonegoro, Jawa Tengah, akan dilanjutkan hari ini. Tim SAR gabungan akan melanjutkan proses penyisiran sungai Bengawan Solo.
Sebelumnya, pencarian dihentikan sementara karena hari telah gelap, sehingga tidak memungkinkan bagi petugas untuk turun ke lapangan. Apalagi, arus air juga masih sangat deras.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, jumlah korban yang belum ditemukan hingga saat ini berjumlah tujuh orang. Sedangkan 11 berhasil selamat, termasuk tiga anak yang terakhir ditemukan.
"Kita temukan 11 selamat, kurang 7 orang belum bisa kita temukan. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan jumlahnya bertambah, karena belum terindentifikasi oleh kami," kata Kepala Ardhian Orianto, Kamis, 4 November 2021.
Baca juga:
Temanggung Kehilangan Potensi Pendapatan Rp240 Miliar per Tahun
Pihaknya masih kesulitan melakukan pendataan pasti penumpang, lantaran jumlah 18 penumpang yang muncul berdasarkan keterangan beberapa korban yang berhasil diselamatkan. Tetapi ada korban-korban lain yang tidak dikenal, sehingga pihaknya tak menutup kemungkinan jumlah 7 orang yang hilang ini bertambah.
"Perkiraan itu dari identifikasi berdasarkan laporan keterangan yang selamat sejumlah 18 orang, itu yang sudah pasti. Tetapi ada yang tidak dikenal. Jadi mungkin bisa bertambah, kita juga belum bisa memastikan," terang Ardhian.
Para korban yang selamat kini sebagian telah diperbolehkan untuk pulang, tetapi ada korban yang masih menjalani perawatan di Puskesmas Kanor dan Puskesmas Rengel.