Aceh: Masyarakat dari delapan desa di Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh merasa resah dengan munculnya serbuan lalat di permukiman mereka. Serangan lalat dikhawatirkan membawa penyakit.
“Masyarakat mulai khawatir dengan serangan kawanan lalat tersebut karena dapat membawa bakteri yang menyebabkan dan bisa terjangkit penyakit,” kata warga Kuala Batee, Syamsuddin Ismail, melansir Mediaindonesia.com, Rabu, 19 Mei 2021.
Delapan desa yang mengalami serangan lalat tersebut yakni Desa Ie Mameh, Rumoh Panyang, Alu Pisang, Lhok Gajah, Muka Blang, Krueng Batee, Lama Muda, dan Gampong Keude Baro, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya.
Ia mengatakan, gangguan lalat terjadi sejak sepekan terakhir. Selain beterbangan di pekarangan dan tempat umum, lalat juga telah memasuki rumah warga.
Baca: Ribuan Ulat Serang Pesisir Demak, Pelarangan Penangkapan Burung Diusulkan
“Ngeri kita melihatnya, kalau berkerumun tampak menghitam karena jumlahnya banyak sekali," ujar Syamsuddin.
Menurut Syamsuddin, penyebab banyaknya lalat diduga dari tempat usaha peternakan ayam yang berjarak 60 meter dari pemukiman warga. Dia menekankan, pihaknya sangat tidak nyaman dengan adanyanya serangan lalat.
"Seharusnya pihak pengelola peternakan itu harus mengetahui efek dari usahanya jangan sampai mengambil keuntungan di atas penderita warga," sebutnya.
Apalagi, tambahnya, saat ini perusahaan ternak ayam di kawasan permukiman tersebut memiliki tujuh buah kandang ayam yang diduga menjadi sumber lalat.
Baca: Warga Agam Diduga Racuni Habitat Buaya
“Kami berharap pihak terkait agar mengatasi persoalan ini karena sudah dua tahun ini masyarakat menanggung wabah ini. Janganlah mencari keuntungan di atas penderitaan masyarakat,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Abdya Safliati menerangkan, pihaknya belum menerima laporan dari masyarakat terkait serangan lalat yang melanda delapan gampong tersebut.
"Seharusnya segera laporkan ke kami, karena efek yang ditimbulkan oleh lalat itu bisa menyebabkan penyakit yang serius. Jika sudah dilaporkan, nanti tim petugas kesehatan lingkungan akan turun mengecek," katanya.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi hama lalat tersebut. Seperti Dinas Pertanian dan Peternakan, sehingga ada solusi mengatasinya.
Aceh: Masyarakat dari delapan desa di Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh merasa resah dengan munculnya serbuan
lalat di permukiman mereka. Serangan lalat dikhawatirkan membawa penyakit.
“Masyarakat mulai khawatir dengan serangan kawanan lalat tersebut karena dapat membawa bakteri yang menyebabkan dan bisa terjangkit penyakit,” kata warga Kuala Batee, Syamsuddin Ismail, melansir Mediaindonesia.com, Rabu, 19 Mei 2021.
Delapan desa yang mengalami serangan lalat tersebut yakni Desa Ie Mameh, Rumoh Panyang, Alu Pisang, Lhok Gajah, Muka Blang, Krueng Batee, Lama Muda, dan Gampong Keude Baro, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya.
Ia mengatakan, gangguan lalat terjadi sejak sepekan terakhir. Selain beterbangan di pekarangan dan tempat umum, lalat juga telah memasuki rumah warga.
Baca: Ribuan Ulat Serang Pesisir Demak, Pelarangan Penangkapan Burung Diusulkan
“Ngeri kita melihatnya, kalau berkerumun tampak menghitam karena jumlahnya banyak sekali," ujar Syamsuddin.
Menurut Syamsuddin, penyebab banyaknya lalat diduga dari tempat usaha peternakan ayam yang berjarak 60 meter dari pemukiman warga. Dia menekankan, pihaknya sangat tidak nyaman dengan adanyanya serangan lalat.
"Seharusnya pihak pengelola peternakan itu harus mengetahui efek dari usahanya jangan sampai mengambil keuntungan di atas penderita warga," sebutnya.
Apalagi, tambahnya, saat ini perusahaan ternak ayam di kawasan permukiman tersebut memiliki tujuh buah kandang ayam yang diduga menjadi sumber lalat.
Baca: Warga Agam Diduga Racuni Habitat Buaya
“Kami berharap pihak terkait agar mengatasi persoalan ini karena sudah dua tahun ini masyarakat menanggung wabah ini. Janganlah mencari keuntungan di atas penderitaan masyarakat,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Abdya Safliati menerangkan, pihaknya belum menerima laporan dari masyarakat terkait serangan lalat yang melanda delapan gampong tersebut.
"Seharusnya segera laporkan ke kami, karena efek yang ditimbulkan oleh lalat itu bisa menyebabkan penyakit yang serius. Jika sudah dilaporkan, nanti tim petugas kesehatan lingkungan akan turun mengecek," katanya.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi hama lalat tersebut. Seperti Dinas Pertanian dan Peternakan, sehingga ada solusi mengatasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)