Serangan ulat di hutan mangrove di Demak, Jateng.
Serangan ulat di hutan mangrove di Demak, Jateng.

Ribuan Ulat Serang Pesisir Demak, Pelarangan Penangkapan Burung Diusulkan

MetroTV • 16 Maret 2021 15:59
Demak: Pekan lalu, ribuan ulat menyerbu hutan mangrove di kawasan Desa Sidogemah, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Serbuan ulat yang belum pernah terjadi sebelumnya ini juga menyerang permukiman warga.
 
Perburuan burung disinyalir menjadi salah satu pemicu serbuan ulat. Program pelarangan penangkapan burung pemakan ulat kini mulai diusulkan menjadi program bersama berbagai instansi dan pihak terkait, di samping program perlindungan dan restorasi ekosistem mangrove.
 
“Masyarakat setempat bersama Dinas Lingkungan Hidup Demak, DLHK Provinsi Jateng, serta pemangku kepentingan lain bahu membahu dan sigap melakukan upaya pengendalian hama ulat yang menyerang hutan mangrove di kawasan tersebut,” ujar Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Yayasan Lahan Basah (YLBA) wilayah program Demak, Eko Budi Priyanto, pekan lalu.
 
Tim gabungan segera merespons serbuan ulat-ulat itu dengan melakukan percobaan membuat obat semprot dari bahan-bahan yang mudah didapat di rumah penduduk. Yakni seperti sabun pencuci piring dicampur dengan minyak goreng dan air laut.
 
Baca: 2.540 Hektare Jagung di Sikka Diserang Hama Ulat
 
“Penyemprotan dengan menggunakan campuran yang diracik sendiri ini ternyata lebih efektif untuk menanggulangi serbuan ribuan ulat-ulat itu dibanding campuran dan pestisida lain,” jelas Eko.

Eko mengatakan, munculnya serbuan ulat di kawasan hutan mangrove itu diduga akibat terganggunya ekosistem di sekitar hutan mangrove, seperti berkurangnya burung sebagai musuh alami hama tumbuhan. Hal itu mencuat dalam diskusi yang dilakukan bersama instansi terkait setelah serbuan ulat-ulat ini.
 
Hal tersebut diakui Ahmad, salah seorang warga Desa Bedono. Dikatakan Ahmad, penangkapan burung-burung di kawasan pesisir marak sekali.
 
Baca: Ulat Bulu Menyerang Sekolah, Siswa Dipulangkan
 
"Burung-burung plenci sering sekali ditangkapi di sana menggunakan perekat,” jelas Ahmad.
 
Ledakan populasi hama (outbreak) bisa terjadi disebabkan adanya predator yang hilang atau lingkungan sangat kondusif untuk pertumbuhan hama tersebut. Tidak menutup kemungkinan, kerusakan mangrove disebabkan oleh racun tertentu yang dikeluarkan hama dan punya efek merusak bagi tanaman.
 
Semua pihak sepakat bahwa diperlukan kajian lebih lanjut mengenai serbuan ulat beserta panduan penanganannya. Sehingga, bila terjadi kasus serupa di lokasi lain, dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganannya secara tepat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan