Khofifah Wanti-wanti Warga Jauhi Aliran DAS dan Curah Kobokan Semeru
Amaluddin • 05 Desember 2021 16:14
Lumajang: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau warga tidak beraktifitas di daerah aliran sungai (DAS) Mujur, dan Curah Kobokan, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Sebab, DAS tersebut dialiri guguran awan panas.
"Saya mengimbau agar masyarakat tidak panik, dan tidak melakukan aktivitas di aliran DAS Mujur, Curah Kobokan dan DAS yang dimungkinkan dialiri guguran awan panas, karena itu berbahaya," kata Khofifah, saat meninjau dampak erupsi Gunung Semeru di Dusun Renteng, Desa Sumber Wulu, Kecamatan Candi Puro, Kabupaten Lumajang, Minggu, 5 Desember 2021.
Pemprov Jatim telah berkoordinasi dengan BPBD Lumajang termasuk dengan perangkat desa setempat dan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA). Koordinasi dilakukan agar petugas mengingatkan masyarakat menjauh dari aliran DAS, khususnya yang dialiri guguran awan panas.
Baca: Khofifah Sebut Erupsi Semeru 2021 Lebih Besar Ketimbang 2020
"Kami tetap terus memonitor perkembangan melalui WAG (Whatsapp Group), Radio. Kami ingatkan masyarakar agar tetap mematuhi himbauan yang disampaikan PVMBG dan pemerintah," ujarnya.
Selain itu, Khofifah meminta bupati dan wali kota di Jatim untuk bergotong royong membantu Kabupaten Lumajang yang tengah dilanda guguran awan panas Gunung Semeru. Bahkan, lanjutnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim bersama BPBD kabupaten setempat dan Tagana sudah saling bergerak dan berkoordinasi.
"Insyaallah bupati dan wali kota serta jajaran TNI- POLRI, BNPB, SAR bergotong royong membantu masyarakat Lumajang," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Khofifah langsung memerintahkan BPBD Jatim dan Dinas Sosial (Dinsos) mengirim bantuan tenaga, peralatan hingga logistik untuk penanganan warga terdampak erupsi, termasuk pengungsi. Paket bantuan yang dikirimkan itu berupa beras, lauk pauk, tambah gizi, selimut, family kids, baju anak-anak, dan sembako, terpal, kantong mayat, pampers, masker kain, masker medis, sandang, air, biskuit bayi, minyak telon, minyak kayu putih, dan suplemen.
Selain itu, juga dikirimkan Trail, Chainsaw, Tenda pengungsi, Tenda posko, Genset, Light Tower, Velbed, Sleeping bag, Police Line, Cangkul, Sekrop, Kabel, Jurigen, Sepatu boot, Kacamata google, Toolkit, Helm dan Antena tower hidrolis. Kata dia, bantuan yang saat ini dikirimkan adalah langkah awal kesigapan Pemprov Jatim dalam menangani bencana alam.
"Nanti akan ada bantuan-bantuan yang akan dikirimkan secara bertahap, sesuai kebutuhan lapangan. Makanya, apa-apa saja yang dibutuhkan masyarakat, tolong segera dikoordinasikan, biar ditangani dengan cepat," ujarnya.
Baca: Tim Rescue GP NasDem Temukan Jenazah Ibu Gendong Anak Korban Erupsi Semeru
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mencatat, kronologis erupsi Gunung Semeru berawal dari gugurnya awan panas Gunung Api Semeru, pada Sabtu, 4 Desember 2021, mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
Berdasarkan data dari BPBD Jatim, saat ini visual Gunung Api Semeru masih tertutupi kabut, disertai hujan dengan intensitas sedang dan aktivitas APG masih terus berlangsung. Adapun beberapa titik lokasi pengungsi antara lain berada di Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Kamarkajang, rumah warga yang aman, Masjid Jarit, Kec. Candipuro.
Tingkat aktifitas Gunung Semeru berada di Level II (Waspada).Beberapa lokasi yang terdampak antara lain berada di Kec. Pronojiwo, diantaranya Desa Curah Kobokan, Desa Supiturang dan Kec. Candipuro, utamanya di Desa Sumberwuluh.
Adapun dampak yang terjadi akibat Gunung Semeru, antara lain putusnya jembatan Gladak Perak, Desa Curah Kobokan, sehingga beberapa lokasi tidak bisa diakses dari Kab. Lumajang dan alternatifnya memutar melalui Kab. Malang. Sementara itu beberapa rumah yang berada di Desa Curah Koboan tertutup material vulkanis.
Lumajang: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau warga tidak beraktifitas di daerah aliran sungai (DAS) Mujur, dan Curah Kobokan, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Sebab, DAS tersebut dialiri
guguran awan panas.
"Saya mengimbau agar masyarakat tidak panik, dan tidak melakukan aktivitas di aliran DAS Mujur, Curah Kobokan dan DAS yang dimungkinkan dialiri guguran awan panas, karena itu berbahaya," kata Khofifah, saat meninjau dampak erupsi Gunung Semeru di Dusun Renteng, Desa Sumber Wulu, Kecamatan Candi Puro, Kabupaten Lumajang, Minggu, 5 Desember 2021.
Pemprov Jatim telah berkoordinasi dengan BPBD Lumajang termasuk dengan perangkat desa setempat dan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA). Koordinasi dilakukan agar petugas mengingatkan masyarakat menjauh dari aliran DAS, khususnya yang dialiri guguran awan panas.
Baca: Khofifah Sebut Erupsi Semeru 2021 Lebih Besar Ketimbang 2020
"Kami tetap terus memonitor perkembangan melalui WAG (Whatsapp Group), Radio. Kami ingatkan masyarakar agar tetap mematuhi himbauan yang disampaikan PVMBG dan pemerintah," ujarnya.
Selain itu, Khofifah meminta bupati dan wali kota di Jatim untuk bergotong royong membantu Kabupaten Lumajang yang tengah dilanda guguran awan panas Gunung Semeru. Bahkan, lanjutnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim bersama BPBD kabupaten setempat dan Tagana sudah saling bergerak dan berkoordinasi.
"Insyaallah bupati dan wali kota serta jajaran TNI- POLRI, BNPB, SAR bergotong royong membantu masyarakat Lumajang," ujarnya.