Gambaran daerah aliran lahar Semeru. (BNPB)
Gambaran daerah aliran lahar Semeru. (BNPB)

Ancaman Bahaya Erupsi Gunung Semeru Bertambah

Ahmad Mustaqim • 06 Desember 2021 16:27
Yogyakarta: Ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru bertambah. Selain dampak erupsi berupa awan panas serta sebaran abu vulkanik, dampak tambahan yakni banjir lahar dingin hingga banjir bandang yang membawa serta abu vulkanik.
 
"Bulan Desember, Januari, dan Februari perlu memperhatikan potensi aliran lahar dan juga erupsi susulan," kata Dosen Fakultas Geografi UGM, Danang Sri Hadmoko dalam konferensi pers di Auditorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM, Senin, 6 Desember 2021.
 
Menurut dia, fenomena La Nina yang mengakibatkan tingginya curah hujan menjadi penyebab ancaman tambahan itu. Danang mengatakan, daerah aliran sungai (DAS) yang menjadi titik luncuran material maupun sekitarnya harus diwaspadai saat kondisi hujan intensitas tinggi. Untuk itu, kata dia, radius aman yang dinyatakan otoritas berkepentingan harus diperhatikan.

"Beberapa sungai yang berhulu di Semeru itu perlu diwaspadai, supaya ketika terjadi aliran lahar di bagian tengah dan hilir yang banyak pemukiman bisa terselamatkan," kata dia.
 
Baca: Luncuran Awan Panas Semeru di Luar Prediksi Penyebab Korban Berjatuhan
 
Danang mengatakan, terdapat pula potensi material yang masih panas sehingga proses evakuasi perlu dilakukan dengan kehati-hatian. Proses erupsi itu harus melibatkan pihak-pihak yang memahami kondisi gunung api.
 
Di sisi lain, warga di sekitar area terdampak erupsi dianjurkan selalu menggunakan masker dan kacamata pelindung untuk menghindari bahaya kesehatan akibat abu vulkanik yang mempunyai kandungan silika dan berukuran mikro.
 
Dosen Geofisika UGM, Wahyudi menambahkan, perlu analisis lebih lanjut penyebab dampak besar erupsi gunung semeru. Setidaknya, sebanyak 17 warga dinyatakan meninggal dan lebih dari 20 orang masih belum ditemukan.
 
"Perlu analisis data terintegrasi mencakup data gempa vulkanik, deformasi, gas, dan data curah hujan secara temporal dalam beberapa bulan terakhir," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan