Makassar: Warga di delapan kecamatan yang ada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terdampak bencana banjir yang melanda sejak beberapa waktu lalu.
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, mengatakan ribuan warga yang mengungsi juga membutuhkan makanan.
"Saya ini turun memastikan langsung kebutuhan warga saya agar sesuai dengan kebutuhan," kata dia di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 7 Desember 2021.
Baca: Penanganan Bencana Semeru Amburadul
Danny Pomanto mengecek warga yang terkena banjir di Kecamatan Manggala dan Kecamatan Biringkanaya. Pihaknya telah memerintahkan OPD terkait untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ia meminta kepada OPD agar dalam pembagian kebutuhan pokok dan lain sebagainya harus sesuai dengan porsi dan kebutuhan bagi para pengungsi. Khususnya bagi balita, perempuan, dan anak-anak.
"Saya sudah perintahkan bawa makanan yang siap makan bukan siap masak. Karena tidak ada waktu untuk masak sekarang," jelasnya.
Ia juga memastikan kebutuhan anak-anak seperti susu bayi, popok, minyak kayu putih, minyak gosok, dan selimut agar terpenuhi, mengingat saat ini anak-anak menjadi salah satu paling terdampak dalam peristiwa tersebut.
"Kita tidak bikin dapur umum tapi kita gilir langsung makanan siap,” ungkapnya.
Hujan deras yang mengguyur Kota Makassar, Sulawesi Selatan, sejak beberapa hari lalu membuat sebagian besar jalan dan perumahan yang ada di Kota Daeng terendam banjir. Tertinggi hingga 1,5 meter.
Kepala Basarnas Sulawesi Selatan, Djunaidi, mengatakan sejak kemarin hingga saat ini pihaknya mencatat ada 16 titik di Kota Makassar yang tingkat atau ketinggian air cukup tinggi. Titik itu tersebar di beberapa kecamatan.
"Saat ini Sebanyak 16 titik banjir di delapan kecamatan yang ada saat ini kami lakukan evakuasi," ungkapnya.
Ia menjelaskan, dari mana belasan titik yang terendam banjir, lokasi cukup parah terjadi di antaranya Biringkanaya, Manggala dan Tamalanrea serta Panakkukang. Ketinggian air di empat kecamatan tersebut mencapai 1,5 meter. Dengan warga yang terdampak hingga sekitar 3.000 orang.
Makassar: Warga di delapan kecamatan yang ada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terdampak bencana
banjir yang melanda sejak beberapa waktu lalu.
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, mengatakan ribuan warga yang mengungsi juga membutuhkan makanan.
"Saya ini turun memastikan langsung kebutuhan warga saya agar sesuai dengan kebutuhan," kata dia di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 7 Desember 2021.
Baca:
Penanganan Bencana Semeru Amburadul
Danny Pomanto mengecek warga yang terkena banjir di Kecamatan Manggala dan Kecamatan Biringkanaya. Pihaknya telah memerintahkan OPD terkait untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ia meminta kepada OPD agar dalam pembagian kebutuhan pokok dan lain sebagainya harus sesuai dengan porsi dan kebutuhan bagi para pengungsi. Khususnya bagi balita, perempuan, dan anak-anak.
"Saya sudah perintahkan bawa makanan yang siap makan bukan siap masak. Karena tidak ada waktu untuk masak sekarang," jelasnya.
Ia juga memastikan kebutuhan anak-anak seperti susu bayi, popok, minyak kayu putih, minyak gosok, dan selimut agar terpenuhi, mengingat saat ini anak-anak menjadi salah satu paling terdampak dalam peristiwa tersebut.
"Kita tidak bikin dapur umum tapi kita gilir langsung makanan siap,” ungkapnya.
Hujan deras yang mengguyur Kota Makassar, Sulawesi Selatan, sejak beberapa hari lalu membuat sebagian besar jalan dan perumahan yang ada di Kota Daeng terendam banjir. Tertinggi hingga 1,5 meter.
Kepala Basarnas Sulawesi Selatan, Djunaidi, mengatakan sejak kemarin hingga saat ini pihaknya mencatat ada 16 titik di Kota Makassar yang tingkat atau ketinggian air cukup tinggi. Titik itu tersebar di beberapa kecamatan.
"Saat ini Sebanyak 16 titik banjir di delapan kecamatan yang ada saat ini kami lakukan evakuasi," ungkapnya.
Ia menjelaskan, dari mana belasan titik yang terendam banjir, lokasi cukup parah terjadi di antaranya Biringkanaya, Manggala dan Tamalanrea serta Panakkukang. Ketinggian air di empat kecamatan tersebut mencapai 1,5 meter. Dengan warga yang terdampak hingga sekitar 3.000 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)