Jepara: Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, jadi andalan destinasi wisata di provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo. Tiap pekan, ribuan wisatawan lokal dan mancanegara keluar masuk wilayah terluar Kabupaten Jepara itu.
Namun, sejak pandemi covid-19, pariwisata Karimunjawa lumpuh total. Tak sedikit masyarakat yang menggantungkan hidup dari pariwisata menjual aset yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Salah satunya Budi Santoso. Pengelola biro perjalanan wisata itu sudah menjual tiga unit sepeda motor.
“Saya punya delapan sepeda motor untuk rental, karena untuk kebutuhan selama pandemi ini sudah tiga motor yang saya jual,” ujar Budi Santoso, yang biasa disapa Aso, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Seiring matinya pariwisata Karimunjawa, Aso, beralih profesi dari mengelola biro perjalanan wisata menjadi nelayan. Kini dia tiap tengah malam berangkat mencari ikan.
“Bisanya mancing, ya mancing cari ikan ikut orang,” kata Aso, bapak dua anak itu.
Baca juga: Sistem Ganjil Genap Bikin Kendaraan Pelat B Tak Leluasa Masuk Kota Bandung
Aso berharap sektor pariwisata di Karimunjawa segera dibuka. Mengingat jumlah kasus positif covid-19 selama pandemi di Karimunjawa dapat dihitung dengan jari. Sebagian besar pelaku usaha pariwisata juga sudah divaksin covid-19.
“Karimunjawa zona hijau, tapi kalau seperti ini sama saja dengan Karimunjawa zona hitam. Saya sejak April sudah selesai divaksin dua dosis,” kata Aso sembari menunjukan kartu vaksin.
Pelaku usaha kuliner di kawasan Alun-alun Karimunjawa, Anis Asfiati, mengatakan selama pandemi covid-19 pada2020 terpaksa berhenti berjualan. Dia mulai kembali berjualan ikan bakar setelah program vaksinasi digulirkan pemerintah.
“Setelah ada vaksin, Maret, satu dua wisatawan sudah ada,” kata Anis.
Senada dengan Aso, Anis berharap pariwisata Karimunjawa dapat segera dibuka. Menurutnya, pariwisata telah menjadi nadi ekonomi masyarakat Karimunjawa.
Jepara: Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, jadi andalan destinasi wisata di provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo. Tiap pekan,
ribuan wisatawan lokal dan mancanegara keluar masuk wilayah terluar Kabupaten Jepara itu.
Namun, sejak pandemi covid-19, pariwisata Karimunjawa lumpuh total. Tak sedikit masyarakat yang menggantungkan hidup dari pariwisata menjual aset yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Salah satunya Budi Santoso. Pengelola biro perjalanan wisata itu sudah menjual tiga unit sepeda motor.
“Saya punya delapan sepeda motor untuk rental, karena untuk kebutuhan selama pandemi ini sudah tiga motor yang saya jual,” ujar Budi Santoso, yang biasa disapa Aso, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Seiring matinya pariwisata Karimunjawa, Aso, beralih profesi dari mengelola biro perjalanan wisata menjadi nelayan. Kini dia tiap tengah malam berangkat mencari ikan.
“Bisanya mancing, ya mancing cari ikan ikut orang,” kata Aso, bapak dua anak itu.
Baca juga:
Sistem Ganjil Genap Bikin Kendaraan Pelat B Tak Leluasa Masuk Kota Bandung
Aso berharap sektor pariwisata di Karimunjawa segera dibuka. Mengingat jumlah kasus positif covid-19 selama pandemi di Karimunjawa dapat dihitung dengan jari. Sebagian besar pelaku usaha pariwisata juga sudah divaksin covid-19.
“Karimunjawa zona hijau, tapi kalau seperti ini sama saja dengan Karimunjawa zona hitam. Saya sejak April sudah selesai divaksin dua dosis,” kata Aso sembari menunjukan kartu vaksin.
Pelaku usaha kuliner di kawasan Alun-alun Karimunjawa, Anis Asfiati, mengatakan selama pandemi covid-19 pada2020 terpaksa berhenti berjualan. Dia mulai kembali berjualan ikan bakar setelah program vaksinasi digulirkan pemerintah.
“Setelah ada vaksin, Maret, satu dua wisatawan sudah ada,” kata Anis.
Senada dengan Aso, Anis berharap pariwisata Karimunjawa dapat segera dibuka. Menurutnya, pariwisata telah menjadi nadi ekonomi masyarakat Karimunjawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)