Ilustrasi freepik
Ilustrasi freepik

Bocah 1 Tahun di Cianjur Diduga Terjangkit Gagal Ginjal Akut Misterius

Media Indonesia • 19 Oktober 2022 16:25
Cianjur: Satu anak di Kabupaten Cianjur diduga mengidap gagal ginjal akut misterius. Saat ini, pasien tersebut dalam penanganan medis di salah satu rumah sakit.
 
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Frida Laila Yahya, mengonfirmasikan temuan kasus tersebut. Saat ini, kata Frida, pasien ditangani di rumah sakit di Bandung.
 
"Ada 1 orang. Sudah dirujuk ke RSHS (Rumah Sakit Hasan Sadikin)," kata Frida saat dihubungi, Rabu, 19 oktober 2022.

Frida menjelaskan anak yang diduga mengalami gagal ginjal akut itu baru berusia 1 tahun. Gejala yang dialami di antaranya gangguan saat buang air kencing, demam, serta diare dan muntah-muntah.
 
"Selama empat hari tidak bisa kencing. Kemudian dua minggu demam hilang-timbul. Kadang mengalami kejang serta diare dan muntah selama 3 hari pada dua pekan sebelum dibawa ke rumah sakit," jelasnya.
 
Baca: 3 Anak di Kepri Terjangkit Gagal Ginjal Akut Misterius

Sementara itu Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan fenomena gagal ginjal akut sebetulnya sudah ada sejak dulu. Gejalanya mirip dengan gagal ginjal akut yang sekarang sedang jadi fokus penanganan.
 
"Namanya syndrome nephrotic. Penyakit ini ditandai dengan terjadinya pembengkakan pada wajah serta gangguan buang air kecil. Dulu tidak diketahui penyebabnya," terang Yusman.
 
Namun sekarang, temuannya lebih spesifik bersifaf populasi dengan jumlah banyak dan berkelompok. Yusman tahu betul dengan gejala-gejala penyakit ini karena pengalamannya dulu saat menjadi kepala puskesmas, sering mendapati gejala penyakit tersebut.
 
"Saya tidak bisa mengatakan ini juga ada kaitannya dengan pemberian obat sirup. Sebab, sejauh ini yang saya tahu di Indonesia masih aman, tidak seperti di India," tegasnya.
 
Yusman pun menyarankan kepada orang tua agar selalu membawa anaknya berobat secara medis ketika mengeluh sakit. Ia menyarankan tidak mengonsumsi obat di luar resep dokter karena dikhawatirkan tidak sesuai dosis.
 
"Kalau dokter kan selalu menghitung dosis obat itu di antaranya berdasarkan berat badan anak. Saya sarankan kalau mengalami sakit, mending langsung dibawa ke dokter," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan