Tanjungpinang: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menemukan tiga anak di wilayahnya mengalami gagal ginjal akut misterius.
"Iya benar, ada tiga anak yang berumur di bawah 16 tahun. Sekarang lagi dalam proses pengobatan," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau Mohammad Bisri saat dikonfirmasi Rabu, 19 Oktober 2022.
Tiga anak yang mengalami gagal ginjal akut di wilayah Kepri itu berasal dari Kota Batam sebanyak dua orang dan satu orang dari Kabupaten Karimun. Bisri menjelaskan, kasus gagal ginjal akut yang ditemukan pada tiga orang anak tersebut belum dapat diketahui penyebabnya.
Kementerian Kesehatan juga sedang menelaah terkait kasus gagal ginjal tersebut. Pihak Kemenkes juga belum memiliki kesimpulan mengenai kasus gagal ginjal akut yang dialami anak-anak itu.
"Semoga tim yang bertugas menelaah ini sudah punya kesimpulan yang menyeluruh akhir bulan ini. Jadi tidak simpang siur lagi," kata Bisri.
Bisri juga mengatakan Kemenkes RI juga telah menginstruksikan seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas terbatas dalam bentuk sirop kepada masyarakat sampai dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah Pusat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Namun, Bisri mengakui pihaknya telah menginstruksikan masyarakat tidak menggunakan obat berbentuk sirop atau cair. Selain itu, Dinkes Kepri telah membentuk tim secara umum untuk pengawasan terhadap obat-obat tersebut.
"Kita tidak bisa ambil kesimpulan sepotong-sepotong. Ini tak boleh, tarik, ini tarik. Tidak boleh begitu. Kita akan bekerjasama dengan BPOM (Balai Pengawasan Obat dan Makanan) untuk pengawasan ini nantinya. Tapi kalau penarikan secara masif itu beda cerita," tegas Bisri.
Tanjungpinang: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menemukan tiga anak di wilayahnya mengalami
gagal ginjal akut misterius.
"Iya benar, ada tiga anak yang berumur di bawah 16 tahun. Sekarang lagi dalam proses pengobatan," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau Mohammad Bisri saat dikonfirmasi Rabu, 19 Oktober 2022.
Tiga anak yang mengalami gagal ginjal akut di wilayah
Kepri itu berasal dari Kota Batam sebanyak dua orang dan satu orang dari Kabupaten Karimun. Bisri menjelaskan, kasus gagal ginjal akut yang ditemukan pada tiga orang anak tersebut belum dapat diketahui penyebabnya.
Kementerian Kesehatan juga sedang menelaah terkait kasus gagal ginjal tersebut. Pihak Kemenkes juga belum memiliki kesimpulan mengenai kasus gagal ginjal akut yang dialami anak-anak itu.
"Semoga tim yang bertugas menelaah ini sudah punya kesimpulan yang menyeluruh akhir bulan ini. Jadi tidak simpang siur lagi," kata Bisri.
Bisri juga mengatakan Kemenkes RI juga telah menginstruksikan seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas terbatas dalam bentuk sirop kepada masyarakat sampai dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah Pusat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Namun, Bisri mengakui pihaknya telah menginstruksikan masyarakat tidak menggunakan obat berbentuk sirop atau cair. Selain itu, Dinkes Kepri telah membentuk tim secara umum untuk pengawasan terhadap obat-obat tersebut.
"Kita tidak bisa ambil kesimpulan sepotong-sepotong. Ini tak boleh, tarik, ini tarik. Tidak boleh begitu. Kita akan bekerjasama dengan BPOM (Balai Pengawasan Obat dan Makanan) untuk pengawasan ini nantinya. Tapi kalau penarikan secara masif itu beda cerita," tegas Bisri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)