Jawa Tengah: Sejumlah daerah di Jawa Tengah rawan longsor jelang musim penghujan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warga dan seluruh instansi terkait siaga.
"Hanya ada satu jalan menghadapi ancaman bencana, kepada warga diminta waspada dan seluruh instalasi terkait siaga," kata Ganjar Pranowo, Rabu, 21 September 2022.
Ganjar mengatakan memasuki musim hujan beberapa daerah di Jawa Tengah rawan bencana longsor, terutama di wilayah perbukitan. Sehingga perlu kewaspadaan tinggi untuk warga yang tinggal di daerah rawan bencana tersebut.
Sementara itu, wilayah daerah aliran sungai (DAS) tetap harus mewaspadai bencana banjir. Warga diminta rutin mengontrol tanggul sungai agar segera diatasi sedini mungkin jika ditemukan keretakan.
"Sudah memasuki perubahan musim, kesiangan harus dilakukan, dari mulai sarana prasarana, bantuan dibutuhkan hingga sumber daya manusianya," ujar Ganjar.
Baca: BPBD Lebak Siapkan Lahan Relokasi Huntap Korban Pergerakan Tanah
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Geologi dan Air Tanah Dinas ESDM Jateng Heru Sugiharto mengatakan 14 daerah di JawaTengah rawan bencana tanah bergerak dan longsor, harus melakukan mitigasi bencana menghadapi musim penghujan tahun ini.
Daerah rawan bencana tersebut, lanjut Heru Sugiharto, yaitu Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Magelang, Temanggung, Blora, Jepara, Tegal, dan Kota Semarang.
Mengantisipasi ancaman bencana tersebut, ungkap Heru Sugiharto, Dinas ESDM Jateng telah mengirimkan surat edaran kepada 14 kepala daerah tersebut karena wilayahnya berada pada kondisi curah hujan tinggi dan berpotensi menimbulkan gerakan keretakan tanah kategori menengah hingga tinggi.
"Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di bulan September curah hujan diprediksi sekitar 301-400 milimeter per bulan," ucapnya.
Jawa Tengah: Sejumlah daerah di Jawa Tengah rawan
longsor jelang musim penghujan. Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo meminta warga dan seluruh instansi terkait siaga.
"Hanya ada satu jalan menghadapi ancaman bencana, kepada warga diminta waspada dan seluruh instalasi terkait siaga," kata Ganjar Pranowo, Rabu, 21 September 2022.
Ganjar mengatakan memasuki musim hujan beberapa daerah di Jawa Tengah rawan bencana longsor, terutama di wilayah perbukitan. Sehingga perlu kewaspadaan tinggi untuk warga yang tinggal di daerah rawan bencana tersebut.
Sementara itu, wilayah daerah aliran sungai (DAS) tetap harus mewaspadai bencana
banjir. Warga diminta rutin mengontrol tanggul sungai agar segera diatasi sedini mungkin jika ditemukan keretakan.
"Sudah memasuki perubahan musim, kesiangan harus dilakukan, dari mulai sarana prasarana, bantuan dibutuhkan hingga sumber daya manusianya," ujar Ganjar.
Baca:
BPBD Lebak Siapkan Lahan Relokasi Huntap Korban Pergerakan Tanah
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Geologi dan Air Tanah Dinas ESDM Jateng Heru Sugiharto mengatakan 14 daerah di JawaTengah rawan bencana tanah bergerak dan longsor, harus melakukan mitigasi bencana menghadapi musim penghujan tahun ini.
Daerah rawan bencana tersebut, lanjut Heru Sugiharto, yaitu Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Magelang, Temanggung, Blora, Jepara, Tegal, dan Kota Semarang.
Mengantisipasi ancaman bencana tersebut, ungkap Heru Sugiharto, Dinas ESDM Jateng telah mengirimkan surat edaran kepada 14 kepala daerah tersebut karena wilayahnya berada pada kondisi curah hujan tinggi dan berpotensi menimbulkan gerakan keretakan tanah kategori menengah hingga tinggi.
"Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di bulan September curah hujan diprediksi sekitar 301-400 milimeter per bulan," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(NUR)