Denpasar: Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar memprediksi gelombang tinggi di perairan selatan Bali mencapai satu hingga lima meter. Gelombang tinggi ini diprediksi terjadi hingga Selasa, 21 Juni 2022.
Sedangkan di Selat Bali, gelombang berkisar 0,25 meter hingga 4 meter. Di Selat Lombok 0,5 meter hingga 4 meter.
Sementara itu, kondisi cuaca secara umum di wilayah Bali cerah berawan dan berpotensi hujan ringan di Sebagian besar wilayah Bali. Angin umumnya bertiup dari arah timur -tenggara dengan kecepatan berkisar 6 hingga 34 km/jam.
Menurut Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, kondisi ini disebabkan karena wilayah Bali memasuki periode musim peralihan atau pancaroba.
Baca: BMKG Pasang Alat Khusus Dekat Lokasi Abrasi Minahasa Selatan
"Suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar antara 28-30 derajat Celsius. Suhu muka laut yang hangat dapat meningkatkan potensi penguapan (penambahan masa uap air) di wilayah Bali," ujar Cahyo, Minggu, 19 Juni 2022.
BMKG menyampaikan peringatan dini agar masyarakat mewaspadai potensi hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di Sebagian besar wilayah Bali. Selain itu masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan dan petir.
Denpasar: Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) Wilayah III Denpasar memprediksi
gelombang tinggi di perairan selatan Bali mencapai satu hingga lima meter. Gelombang tinggi ini diprediksi terjadi hingga Selasa, 21 Juni 2022.
Sedangkan di Selat
Bali, gelombang berkisar 0,25 meter hingga 4 meter. Di Selat Lombok 0,5 meter hingga 4 meter.
Sementara itu, kondisi cuaca secara umum di wilayah Bali cerah berawan dan berpotensi hujan ringan di Sebagian besar wilayah Bali. Angin umumnya bertiup dari arah timur -tenggara dengan kecepatan berkisar 6 hingga 34 km/jam.
Menurut Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, kondisi ini disebabkan karena wilayah Bali memasuki periode musim peralihan atau pancaroba.
Baca:
BMKG Pasang Alat Khusus Dekat Lokasi Abrasi Minahasa Selatan
"Suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar antara 28-30 derajat Celsius. Suhu muka laut yang hangat dapat meningkatkan potensi penguapan (penambahan masa uap air) di wilayah Bali," ujar Cahyo, Minggu, 19 Juni 2022.
BMKG menyampaikan peringatan dini agar masyarakat mewaspadai potensi hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di Sebagian besar wilayah Bali. Selain itu masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan dan petir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)