Ilustrasi--Polres OKU melakukan pengawasan penyaluran BBM solar subsidi ke sejumlah SPBU di Kota Baturaja, Selasa. (ANTARA/Edo Purmana/22)
Ilustrasi--Polres OKU melakukan pengawasan penyaluran BBM solar subsidi ke sejumlah SPBU di Kota Baturaja, Selasa. (ANTARA/Edo Purmana/22)

Penggunaan Solar di Sulsel Naik 5%, Pemprov Ajukan Penambahan Kuota

Media Indonesia.com • 20 April 2022 13:14
Makassar: Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi ESDM, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Selatan, Jamaluddin, mengungkapkan, pihaknya tengah mengajukan penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis solar ke BPH Migas.
 
Menurutnya, pengajuan penambahan kuota solar itu, karena penggunaan bbm bersubsidi telah over di triwulan pertama 2022. Pengajuan penambahan solar sebagai upaya untuk menormalkan kondisi kuota yang masih tersisa saat ini.
 
"Sambil kita berkoordinasi dengan kabupaten/kota bagaimana memperbaiki mekanisme pembelian atau pengambilan BBM di tingkat stasiun bahan bakar umum (SPBU) yang berdasarkan ketentuan. Itu kan ada yang berhak dan prioritas yang kita layani," jelas Jamaluddin, Rabu, 20 April 2022.

Bahkan beberapa waktu lalu, sempat terjadi antrean panjang truk yang mengantre solar di sejumlah SPBU di Kota Makassar dan sekitarnya. Antrean panjang ini disebut karena kuota solar yang memang dikurangi dan tidak sebanding dengan meningkatnya konsumsi solar.
 
Untuk menghindari krisis, Sulsel mengajukan penambahan kuota solar. Sulsel pun meminta tambahan kuota solar sebanyak 75.873 kiloliter.
 
"Kita mempunyai tugas untuk menjamin pasokan BBM seperti itu tapi ini sudah kita ajukan kemarin. Semoga kita dapat karena sampai saat ini kita belum dapat informasi pastinya jika ditolak," ungkap dia.
 
Baca juga: Warga Yogyakarta Selewengkan BBM Subsidi, Jual Kembali ke Industri
 
"Sama seperti yang sempat saya komunikasikan, bahwa orang BPH Migas masih sementara proses berjalan untuk perubahan kuota BBM jenis Solar di Sulsel," sambung Jamaluddin.
 
Usulan penambahan kuota solar sebenarnya sudah diajukan sejak akhir Maret 2022. Lamanya proses usulan itu, lanjut Jamaluddin, kemungkinan karena alotnya pembicaraan dengan Menteri Keuangan, mengingat harga minyak dunia juga naik.
 
"Ini kan kebijakan pusat, dan kita sebagai pemda hanya memanfaatkan untuk pengusulan kuota. Jadi keputusannya memang itu ada di pusat," jelas Jamaluddin.
 
Berdasarkan data, kuota subsidi BBM 2022 jenis premium untuk Sulsel dikurangi 37%, dari 791.897 kiloliter jadi 497.314 kiloliter. Sementara kouta subsidi solar naik 5% dari 512.000 kilo liter pada 2021 naik jadi 540.980 kiloliter pada 2022.
 
Daerah dengan alokasi subsidi terbesar di Sulsel ada di Kota Makassar yakni 109.388 kiloliter untuk premium, dan solar sebanyak 112.790 kiloliter. Sementara alokasi kouta subsidi paling rendah ada di Kabupaten Kepulauan Selayar dengan premium 1.364 kiloliter dan 3.684 kiloliter solar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan